Follow Us :              

Menyusuri Gua Pancur Jimbaran yang Eksotis

  21 May 2019  |   07:00:00  |   dibaca : 14601 
Kategori :
Bagikan :


Menyusuri Gua Pancur Jimbaran yang Eksotis

21 May 2019 | 07:00:00 | dibaca : 14601
Kategori :
Bagikan :

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

PATI - Kabupaten Pati merupakan salah satu dari 35 daerah kabupaten/kota di Jawa Tengah bagian Timur yang terletak di antara 1100, 50’ - 1110, 15’ bujur Timur dan 60, 25’–70,00’ lintang selatan dengan batas wilayah sebelah utara Kabupaten Jepara dan Laut Jawa.

Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara. Sebelah selatan dibatasi Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora, dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Rembang dan Laut Jawa.

Di bidang pariwisata, Kabupaten Pati memiliki berbagai potensi obyek wisata unggulan yang telah dibagi dalam empat perwilayahan destinasi pariwisata daerah (DPD). Salah satunya adalah kawasan Obyek Wisata Gua Pancur yang masuk dalam DPD II.

Kawasan wisata Gua Pancur berada di Kaki Pegunungan Kendeng Utara sebelah sisi barat laut. Pemandangan Pegunungan Kendeng Utara memberi sensasi tersendiri di kawasan ini, apalagi bila dikaitkan dengan Gua Pancur yang mempunyai panjang 827 meter dengan stalaktit dan stalakmit masih aktif yang indah dan penuh eksotisme.

Kondisi dalam gua berbentuk landai atau datar, sehingga para wisatawan tidak kerepotan saat menyusuri gua. Disamping ornamen gua yang menarik dan natural, terdapat pula jenis bebatuan yang beragam serta unik yang akan membuat decak kagum para wisatawan yang menikmatinya. 

Di depan mulut gua, tersaji hamparan danau alami yang sumber airnya berasal dari aliran air di dalam Gua Pancur, sehingga danau itu tidak pernah kering sekalipun kemarau panjang, dengan debit aliran air dari dalam gua sekitar 40 liter/detik.

Hal itu tentunya menjadi daya tarik tersendiri dan potensi yang menarik bagi para wisatawan untuk berkunjung ke kawasan Obyek Wisata Gua Pancur.

Pengelola Obyek Wisata Alam Gua Pancur yang terhimpun dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) “Gasong Community“ menyediakan fasilitas cave tubing dan susur gua yang dilengkapi dengan fasilitas keamanan bagi pengunjung berupa helm dan lampu sorot, pelampung dan sepatu boot. 

Peralatan keamanan yang diberikan kepada para wisatawan yang akan melakukan kegiatan susur gua tentunya sudah memenuhi standar ketentuan yang telah ditetapkan, dengan harapan memberikan rasa aman, nyaman dan sensasi yang menyenangkan bagi para wisatawan.

Untuk menikmati keindahan dan eksotisme dalam gua yang dibawahnya terdapat aliran sungai bawah tanah. Selain cave tubing, pengunjung juga dapat menikmati pegunungan kendeng, embung, bumi perkemahan dan selfie area. 

Para wisatawan yang akan susur gua tidak usah takut dan repot memikirkan peralatan yang dibutuhkan, karena dari pengelola telah menyediakan kelengkapan yang dibutuhkan serta akan didampingi oeh para pemandu profesional. 

Guna menelusuri keindahan dalam gua, pihak pengelola membatasi peserta maksimal sekali berangkat 20 orang. Perjalanan menyusuri gua paling cepat ditempuh dalam waktu 1,5 jam pergi-pulang. Tarif yang dikenakan untuk kegiatan penyusuran gua per orang Rp20 ribu.

Menurut para pemandu, keunikan dan sensasi tiada duanya akan dirasakan oleh para wisatawan yang menyusuri gua pada saat akan mendekati titik 827 meter. Yaitu adanya sumber air hangat. 

Perjalanan menyusuri gua terbagi dalam tiga etape. Etape pertama berjarak kurang lebih 200 meter para wisatawan akan disambut dengan ruangan gua yang lebar, sapaan air mengalir jernih setinggi selutut manusia, ornamen gua yang menarik dan tetesan air dari stalaktit maupun stalakmit yang masih aktif.

Berikutnya memasuki etape kedua pada 400 meter, pengunjung akan dimanjakan dengan ornamen gua yang menarik dan eksotik. Pada etape ini dipastikan para pengunjung yang suka akan kegiatan selfie tentunya tidak akan menyia-nyiakan momen dan panorama indah yang dijumpai. 

Menjelang pada radius 700-an meter, para wisatawan yang melakukan penyusuran gua dibuat berdecak kagum dengan pesona alam Gua Pancur. 

Sensasi aroma khas gua dan ornamen alami serta sambutan air hangat akan membuat para wisatawan seakan terbawa pada alam lain dan sungguh menyenangkan. 

Menjelang titik akhir penyusuran gua pada angka kurang lebih 827 meter, para pecinta susur gua bisa berdecak kagum dan nyaris tidak mau meninggalkan suasana yang mungkin belum pernah ditemui di tempat lain.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) “Gasong Community“ Ahmad Najib mengatakan, di kawasan Obyek Wisata Gua Pancur Jimbaran Pati terdapat berbagai jenis destinasi wisata lainnya seperti Sumber Ndodo yang menjadi sumber mata air warga setempat. 

Menurutnya, sejarah Sumber Ndodo konon merupakan petilasan Simbah Sumber Joyo yang merupakan sesepuh Desa Jimbaran. Dulu ada sebuah pohon besar yang dibawahnya mengalir air dan tak pernah surut. 

"Dan sampai sekarang kita bisa melihat serta menikmati bersama aliran air dari dalam gua untuk berbagai kepentingan,'' kata Najib. 

Di kawasan Gua Pancur juga terdapat Jurang Nganten yang merupakan sebuah tebing di Pegunungan Kendeng yang masih hijau. Menurut penuturan dari para sesepuh, Jurang Nganten konon berawal dari adanya kisah sepasang kekasih yang hendak menikah.

"Pasangan ini saling mencintai dan menjadi pasangan sejati, hingga akhirnya menikah dan hidup bahagia disekitar Jurang Nganten," tuturnya.

Untuk menuju obyek wisata Gua Pancur, para wisatawan dapat menggunakan kendaraan umum atau pun pribadi dengan jarak tempuh perjalanan kurang lebih 23 kilometer dari Kota Pati. Lokasi obyek wisata Gua Pancur terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Jawa Tengah.

 

Baca juga : Hangatnya Curug Merawu, Serasa Mandi Sauna


Bagikan :

PATI - Kabupaten Pati merupakan salah satu dari 35 daerah kabupaten/kota di Jawa Tengah bagian Timur yang terletak di antara 1100, 50’ - 1110, 15’ bujur Timur dan 60, 25’–70,00’ lintang selatan dengan batas wilayah sebelah utara Kabupaten Jepara dan Laut Jawa.

Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara. Sebelah selatan dibatasi Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora, dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Rembang dan Laut Jawa.

Di bidang pariwisata, Kabupaten Pati memiliki berbagai potensi obyek wisata unggulan yang telah dibagi dalam empat perwilayahan destinasi pariwisata daerah (DPD). Salah satunya adalah kawasan Obyek Wisata Gua Pancur yang masuk dalam DPD II.

Kawasan wisata Gua Pancur berada di Kaki Pegunungan Kendeng Utara sebelah sisi barat laut. Pemandangan Pegunungan Kendeng Utara memberi sensasi tersendiri di kawasan ini, apalagi bila dikaitkan dengan Gua Pancur yang mempunyai panjang 827 meter dengan stalaktit dan stalakmit masih aktif yang indah dan penuh eksotisme.

Kondisi dalam gua berbentuk landai atau datar, sehingga para wisatawan tidak kerepotan saat menyusuri gua. Disamping ornamen gua yang menarik dan natural, terdapat pula jenis bebatuan yang beragam serta unik yang akan membuat decak kagum para wisatawan yang menikmatinya. 

Di depan mulut gua, tersaji hamparan danau alami yang sumber airnya berasal dari aliran air di dalam Gua Pancur, sehingga danau itu tidak pernah kering sekalipun kemarau panjang, dengan debit aliran air dari dalam gua sekitar 40 liter/detik.

Hal itu tentunya menjadi daya tarik tersendiri dan potensi yang menarik bagi para wisatawan untuk berkunjung ke kawasan Obyek Wisata Gua Pancur.

Pengelola Obyek Wisata Alam Gua Pancur yang terhimpun dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) “Gasong Community“ menyediakan fasilitas cave tubing dan susur gua yang dilengkapi dengan fasilitas keamanan bagi pengunjung berupa helm dan lampu sorot, pelampung dan sepatu boot. 

Peralatan keamanan yang diberikan kepada para wisatawan yang akan melakukan kegiatan susur gua tentunya sudah memenuhi standar ketentuan yang telah ditetapkan, dengan harapan memberikan rasa aman, nyaman dan sensasi yang menyenangkan bagi para wisatawan.

Untuk menikmati keindahan dan eksotisme dalam gua yang dibawahnya terdapat aliran sungai bawah tanah. Selain cave tubing, pengunjung juga dapat menikmati pegunungan kendeng, embung, bumi perkemahan dan selfie area. 

Para wisatawan yang akan susur gua tidak usah takut dan repot memikirkan peralatan yang dibutuhkan, karena dari pengelola telah menyediakan kelengkapan yang dibutuhkan serta akan didampingi oeh para pemandu profesional. 

Guna menelusuri keindahan dalam gua, pihak pengelola membatasi peserta maksimal sekali berangkat 20 orang. Perjalanan menyusuri gua paling cepat ditempuh dalam waktu 1,5 jam pergi-pulang. Tarif yang dikenakan untuk kegiatan penyusuran gua per orang Rp20 ribu.

Menurut para pemandu, keunikan dan sensasi tiada duanya akan dirasakan oleh para wisatawan yang menyusuri gua pada saat akan mendekati titik 827 meter. Yaitu adanya sumber air hangat. 

Perjalanan menyusuri gua terbagi dalam tiga etape. Etape pertama berjarak kurang lebih 200 meter para wisatawan akan disambut dengan ruangan gua yang lebar, sapaan air mengalir jernih setinggi selutut manusia, ornamen gua yang menarik dan tetesan air dari stalaktit maupun stalakmit yang masih aktif.

Berikutnya memasuki etape kedua pada 400 meter, pengunjung akan dimanjakan dengan ornamen gua yang menarik dan eksotik. Pada etape ini dipastikan para pengunjung yang suka akan kegiatan selfie tentunya tidak akan menyia-nyiakan momen dan panorama indah yang dijumpai. 

Menjelang pada radius 700-an meter, para wisatawan yang melakukan penyusuran gua dibuat berdecak kagum dengan pesona alam Gua Pancur. 

Sensasi aroma khas gua dan ornamen alami serta sambutan air hangat akan membuat para wisatawan seakan terbawa pada alam lain dan sungguh menyenangkan. 

Menjelang titik akhir penyusuran gua pada angka kurang lebih 827 meter, para pecinta susur gua bisa berdecak kagum dan nyaris tidak mau meninggalkan suasana yang mungkin belum pernah ditemui di tempat lain.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) “Gasong Community“ Ahmad Najib mengatakan, di kawasan Obyek Wisata Gua Pancur Jimbaran Pati terdapat berbagai jenis destinasi wisata lainnya seperti Sumber Ndodo yang menjadi sumber mata air warga setempat. 

Menurutnya, sejarah Sumber Ndodo konon merupakan petilasan Simbah Sumber Joyo yang merupakan sesepuh Desa Jimbaran. Dulu ada sebuah pohon besar yang dibawahnya mengalir air dan tak pernah surut. 

"Dan sampai sekarang kita bisa melihat serta menikmati bersama aliran air dari dalam gua untuk berbagai kepentingan,'' kata Najib. 

Di kawasan Gua Pancur juga terdapat Jurang Nganten yang merupakan sebuah tebing di Pegunungan Kendeng yang masih hijau. Menurut penuturan dari para sesepuh, Jurang Nganten konon berawal dari adanya kisah sepasang kekasih yang hendak menikah.

"Pasangan ini saling mencintai dan menjadi pasangan sejati, hingga akhirnya menikah dan hidup bahagia disekitar Jurang Nganten," tuturnya.

Untuk menuju obyek wisata Gua Pancur, para wisatawan dapat menggunakan kendaraan umum atau pun pribadi dengan jarak tempuh perjalanan kurang lebih 23 kilometer dari Kota Pati. Lokasi obyek wisata Gua Pancur terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Jawa Tengah.

 

Baca juga : Hangatnya Curug Merawu, Serasa Mandi Sauna


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu