Follow Us :              

Gus Yasin : Neng Sekolah Kok Pungline Yo Akeh

  21 January 2020  |   09:00:00  |   dibaca : 656 
Kategori :
Bagikan :


Gus Yasin : Neng Sekolah Kok Pungline Yo Akeh

21 January 2020 | 09:00:00 | dibaca : 656
Kategori :
Bagikan :

Foto : Simon (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Simon (Humas Jateng)

SEMARANG - Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Jawa Tengah, sejak tahun lalu memiliki program Satgas Saber Pungli Goes To School. Program ini sebagai bentuk respon terhadap banyaknya aduan masyarakat terhadap pungutan liar yang dilakukan oleh sekolah.

Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen pun mendukung sosialisasi satgas saber pungli yang dilakukan di sekolah. Apalagi, agenda besar Presiden Joko Widodo pada periode kedua kepemimpinannya adalah membangun SDM unggul. 

"Di sekolah kok pungline yo akeh (Di sekolah kok punglinya ya banyak). Bagaimana kita bisa membentuk SDM unggul dan berintegritas kalau pungli di sekolah tinggi? Integritas ini yang perlu kita awasi," kata Taj Yasin yang juga Pengendali Satgas Saber Pungli Jateng saat Rakor Satgas Saber Pungli Jawa Tengah, di Ruang Rapat Integritas Kantor Inspektorat Selasa (21/01/2020).

Gus Yasin, sapaan akrab Wagub menambahkan, Pemprov Jateng saat ini terus membangun inovasi untuk semakin memberikan kemudahan pelayanan publik kepada masyarakat. Harapannya, semakin mudah pelayanan yang diberikan, mereka tidak akan malas mengurus keperluannya.

Seperti membayar pajak kendaraan bermotor, dan mengurus izin kapal. Wagub berpendapat, sulitnya mengurus pelayanan publik, membuat masyarakat malas dan inilah yang memberi peluang terjadinya pungli.

"Pungli ini jika dibiarkan rentan masuk ke suap. Level yang lebih tinggi. Maka sudah semestinya kita saat ini aktif membersihkan pungli," tandasnya.

Kepala Inspektorat Jateng Hendri Santosa menambahkan, sejak 2019, satgas saber pungli Jateng melaksanakan program Satgas Saber Pungli Goes to School. Sekolah SMK SMA di Jawa Tengah yang menjadi kewenangan pihaknya.

Dalam program itu, Satgas Saber Pungli memberikan sosialisasi kepada kepala sekolah, guru, komite sekolah dan siswa. Mengapa sekolah dijadikan sasaran sosialisasi? Sebab, pungli di sekolah baik negeri maupun swasta banyak diadukan masyarakat.


Bagikan :

SEMARANG - Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Jawa Tengah, sejak tahun lalu memiliki program Satgas Saber Pungli Goes To School. Program ini sebagai bentuk respon terhadap banyaknya aduan masyarakat terhadap pungutan liar yang dilakukan oleh sekolah.

Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen pun mendukung sosialisasi satgas saber pungli yang dilakukan di sekolah. Apalagi, agenda besar Presiden Joko Widodo pada periode kedua kepemimpinannya adalah membangun SDM unggul. 

"Di sekolah kok pungline yo akeh (Di sekolah kok punglinya ya banyak). Bagaimana kita bisa membentuk SDM unggul dan berintegritas kalau pungli di sekolah tinggi? Integritas ini yang perlu kita awasi," kata Taj Yasin yang juga Pengendali Satgas Saber Pungli Jateng saat Rakor Satgas Saber Pungli Jawa Tengah, di Ruang Rapat Integritas Kantor Inspektorat Selasa (21/01/2020).

Gus Yasin, sapaan akrab Wagub menambahkan, Pemprov Jateng saat ini terus membangun inovasi untuk semakin memberikan kemudahan pelayanan publik kepada masyarakat. Harapannya, semakin mudah pelayanan yang diberikan, mereka tidak akan malas mengurus keperluannya.

Seperti membayar pajak kendaraan bermotor, dan mengurus izin kapal. Wagub berpendapat, sulitnya mengurus pelayanan publik, membuat masyarakat malas dan inilah yang memberi peluang terjadinya pungli.

"Pungli ini jika dibiarkan rentan masuk ke suap. Level yang lebih tinggi. Maka sudah semestinya kita saat ini aktif membersihkan pungli," tandasnya.

Kepala Inspektorat Jateng Hendri Santosa menambahkan, sejak 2019, satgas saber pungli Jateng melaksanakan program Satgas Saber Pungli Goes to School. Sekolah SMK SMA di Jawa Tengah yang menjadi kewenangan pihaknya.

Dalam program itu, Satgas Saber Pungli memberikan sosialisasi kepada kepala sekolah, guru, komite sekolah dan siswa. Mengapa sekolah dijadikan sasaran sosialisasi? Sebab, pungli di sekolah baik negeri maupun swasta banyak diadukan masyarakat.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu