Follow Us :              

Genjot Investasi, Pemprov Jateng Gencarkan Strategi PMA

  18 August 2020  |   10:00:00  |   dibaca : 958 
Kategori :
Bagikan :


Genjot Investasi, Pemprov Jateng Gencarkan Strategi PMA

18 August 2020 | 10:00:00 | dibaca : 958
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG -  Pemprov Jateng terus menggenjot realisasi penanaman modal atau investasi di masa pandemi COVID-19. Berbagai strategi dan sarana prasarana dikembangkan guna menarik investor dari dalam maupun luar negeri.

"Upaya kami mengoptimalkan peluang dan mempercepat realisasi investasi terutama yang menyerap banyak tenaga kerja untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” kata Wagub Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat acara indonesia Investment Day 2020 di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah,  Selasa (18/8/202).

Disebutkan, pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah dengan frekuensi tumbuh sekitar 1,4% hingga 2,4% tahun ke tahun, pada kuartal awal tahun 2020 telah melebihi ekspektasi yaitu mencapai 2,6%. 

"Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jateng sudah menyediakan pelayanan online. Para investor tidak perlu datang langsung ke Jateng dan dapat memantau melalui website juga bisa dilihat lewat media-media lainnya, sehingga itu mempermudah para investor saat masa pandemi," jelasnya.

Ia menjelaskan, Jateng siap memfasilitasi dan memudahkan dalam mengurus administrasi bisnis dengan mudah, murah, dan cepat. Selain itu, juga memberikan insentif dengan menyederhanakan proses perizinan zona ekonomi khusus dan beberapa kawasan industri.

Untuk memfasilitasi para calon investor, Pemprov Jateng memiliki kawasan ekonomi khusus Kabupaten Kendal dan empat kawasan industri dengan fasilitas produksi langsung, seperti Wijaya Kusuma industri di Kota Semarang, Bukit Semarang Baru, dan masih ada beberapa kawasan industri yang sedang dalam tahap pembangunan.

Mantan anggota DPRD Jateng itu menyebutkan, penanaman modal asing teratas di Jawa Tengah, yakni Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Republik Rakyat Tiongkok. Sedangkan daerah yang menjadi favorit bagi investor, terutama investor asal Singapura adalah Kabupaten Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Tegal, Kabupaten Sukoharjo, dan Cilacap.

Untuk mendukung perjalanan bisnis,  Pemprov Jawa Tengah juga menyediakan dua bandara internasional, yaitu Bandara Ahmad Yani  di Kota Semarang dan Bandara Adi Sumarmo Boyolali. 

Selain itu, keberadaan Pelabuhan berskala internasional juga mempermudah akses transportasi air. Yaitu Pelabuhan Tanjung Emas di Kota Semarang, Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, serta Pelabuhan Kendal yang sampai saat ini masih dalam tahap pembangunan dan pengembangan.

"Keuntungan lainnya, Jawa Tengah dikelilingi oleh akses jalur tol Jawa dan rel kereta api yang menghubungkan antara kota dengan kabupaten serta antarprovinsi. Tidak kalah penting adalah Jawa Tengah didukung oleh pembangkit listrik dengan kapasitas yang terpasang 7303, 93 watt dan tegangan listrik yang masih dalam pengembangan," bebernya.

Jawa Tengah memiliki tenaga kerja yang berkualitas dengan upah tenaga kerja yang kompetitif, berprinsip ramah, sopan, dan setia. Sedangkan untuk menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap bekerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, pemprov menyediakan fasilitas pendidikan dan pelatihan seperti pusat pelatihan hingga perguruan tinggi.


Bagikan :

SEMARANG -  Pemprov Jateng terus menggenjot realisasi penanaman modal atau investasi di masa pandemi COVID-19. Berbagai strategi dan sarana prasarana dikembangkan guna menarik investor dari dalam maupun luar negeri.

"Upaya kami mengoptimalkan peluang dan mempercepat realisasi investasi terutama yang menyerap banyak tenaga kerja untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” kata Wagub Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat acara indonesia Investment Day 2020 di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah,  Selasa (18/8/202).

Disebutkan, pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah dengan frekuensi tumbuh sekitar 1,4% hingga 2,4% tahun ke tahun, pada kuartal awal tahun 2020 telah melebihi ekspektasi yaitu mencapai 2,6%. 

"Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jateng sudah menyediakan pelayanan online. Para investor tidak perlu datang langsung ke Jateng dan dapat memantau melalui website juga bisa dilihat lewat media-media lainnya, sehingga itu mempermudah para investor saat masa pandemi," jelasnya.

Ia menjelaskan, Jateng siap memfasilitasi dan memudahkan dalam mengurus administrasi bisnis dengan mudah, murah, dan cepat. Selain itu, juga memberikan insentif dengan menyederhanakan proses perizinan zona ekonomi khusus dan beberapa kawasan industri.

Untuk memfasilitasi para calon investor, Pemprov Jateng memiliki kawasan ekonomi khusus Kabupaten Kendal dan empat kawasan industri dengan fasilitas produksi langsung, seperti Wijaya Kusuma industri di Kota Semarang, Bukit Semarang Baru, dan masih ada beberapa kawasan industri yang sedang dalam tahap pembangunan.

Mantan anggota DPRD Jateng itu menyebutkan, penanaman modal asing teratas di Jawa Tengah, yakni Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Republik Rakyat Tiongkok. Sedangkan daerah yang menjadi favorit bagi investor, terutama investor asal Singapura adalah Kabupaten Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Tegal, Kabupaten Sukoharjo, dan Cilacap.

Untuk mendukung perjalanan bisnis,  Pemprov Jawa Tengah juga menyediakan dua bandara internasional, yaitu Bandara Ahmad Yani  di Kota Semarang dan Bandara Adi Sumarmo Boyolali. 

Selain itu, keberadaan Pelabuhan berskala internasional juga mempermudah akses transportasi air. Yaitu Pelabuhan Tanjung Emas di Kota Semarang, Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, serta Pelabuhan Kendal yang sampai saat ini masih dalam tahap pembangunan dan pengembangan.

"Keuntungan lainnya, Jawa Tengah dikelilingi oleh akses jalur tol Jawa dan rel kereta api yang menghubungkan antara kota dengan kabupaten serta antarprovinsi. Tidak kalah penting adalah Jawa Tengah didukung oleh pembangkit listrik dengan kapasitas yang terpasang 7303, 93 watt dan tegangan listrik yang masih dalam pengembangan," bebernya.

Jawa Tengah memiliki tenaga kerja yang berkualitas dengan upah tenaga kerja yang kompetitif, berprinsip ramah, sopan, dan setia. Sedangkan untuk menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap bekerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, pemprov menyediakan fasilitas pendidikan dan pelatihan seperti pusat pelatihan hingga perguruan tinggi.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu