Follow Us :              

Sektor Industri Dan Pasar Tradisional Jadi Perhatian Selama PPKM

  11 January 2021  |   11:30:00  |   dibaca : 1796 
Kategori :
Bagikan :


Sektor Industri Dan Pasar Tradisional Jadi Perhatian Selama PPKM

11 January 2021 | 11:30:00 | dibaca : 1796
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Sektor industri, perdagangan dan pasar tradisional mendapat perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Hal ini lantaran dalam aturan PPKM Jawa-Bali, industri tidak masuk dalam sektor yang dibatasi. Untuk itu, Ganjar meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah untuk berkoordinasi dengan kabupaten/kota serta para pelaku industri untuk mematuhi protokol kesehatan secara ketat.

“Nah industri yang besar karena tidak tutup, maka saya minta untuk dinas perindustrian (disperindag) agar komunikasi dengan kabupaten/kota dan perusahaan agar mereka melakukan protokol kesehatan yang keras dan ketat dengan SOP juga yang ketat,” tegas Ganjar usai rapat penanganan COVID-19 di lantai dua Kantor Pemprov Jateng, Senin (11/1/2021).

Terkait pasar tradisional, Ganjar meminta bupati/wali kota di daerah menerapkan sistem pasar yang pernah dilakukan Kota Salatiga, yakni dengan menata jarak minimal satu meter antara para pedagang pasar.

“Saya minta betul bantuan dari bupati/wali kota. Dulu pernah ada contoh umpama pasarnya itu dikeluarkan di jalan, terus kemudian dikasih tanda atau tempat seperti yang di Salatiga kemudian di Kebumen juga ngikuti. Itu aja dilakukan lagi, kalau itu bisa, menurut saya akan bisa membantu,” tandas Ganjar.

Ia turut mengingatkan kepada kepala daerah di 12 kabupaten/kota yang tidak melaksanakan PPKM supaya tetap waspada dan tidak melonggarkan aturan.

“Saya sudah komunikasi dengan mereka untuk ikuti, bukan berarti longgar lho ya. Kita harus berasumsi seluruh jateng itu PPKM, asumsi kita dibangun di situ, maka tidak boleh loggar-longgar, apakah kemudian lagi musim kawinan ya dikontrol betul,” ujarnya.


Bagikan :

SEMARANG - Sektor industri, perdagangan dan pasar tradisional mendapat perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Hal ini lantaran dalam aturan PPKM Jawa-Bali, industri tidak masuk dalam sektor yang dibatasi. Untuk itu, Ganjar meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah untuk berkoordinasi dengan kabupaten/kota serta para pelaku industri untuk mematuhi protokol kesehatan secara ketat.

“Nah industri yang besar karena tidak tutup, maka saya minta untuk dinas perindustrian (disperindag) agar komunikasi dengan kabupaten/kota dan perusahaan agar mereka melakukan protokol kesehatan yang keras dan ketat dengan SOP juga yang ketat,” tegas Ganjar usai rapat penanganan COVID-19 di lantai dua Kantor Pemprov Jateng, Senin (11/1/2021).

Terkait pasar tradisional, Ganjar meminta bupati/wali kota di daerah menerapkan sistem pasar yang pernah dilakukan Kota Salatiga, yakni dengan menata jarak minimal satu meter antara para pedagang pasar.

“Saya minta betul bantuan dari bupati/wali kota. Dulu pernah ada contoh umpama pasarnya itu dikeluarkan di jalan, terus kemudian dikasih tanda atau tempat seperti yang di Salatiga kemudian di Kebumen juga ngikuti. Itu aja dilakukan lagi, kalau itu bisa, menurut saya akan bisa membantu,” tandas Ganjar.

Ia turut mengingatkan kepada kepala daerah di 12 kabupaten/kota yang tidak melaksanakan PPKM supaya tetap waspada dan tidak melonggarkan aturan.

“Saya sudah komunikasi dengan mereka untuk ikuti, bukan berarti longgar lho ya. Kita harus berasumsi seluruh jateng itu PPKM, asumsi kita dibangun di situ, maka tidak boleh loggar-longgar, apakah kemudian lagi musim kawinan ya dikontrol betul,” ujarnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu