Follow Us :              

Usai Divaksin, Ganjar : Rasanya Seperti Digigit Semut

  14 January 2021  |   08:00:00  |   dibaca : 2202 
Kategori :
Bagikan :


Usai Divaksin, Ganjar : Rasanya Seperti Digigit Semut

14 January 2021 | 08:00:00 | dibaca : 2202
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjadi orang pertama di Jawa Tengah yang menerima suntikan vaksin COVID-19. Ganjar mengikuti vaksinasi pada pukul 07.30 di RSUD Tugurejo Kota Semarang, Kamis (14/1/2021). 

Proses vaksinasi dimulai dari tahap pendaftaran, pemeriksaan kesehatan yang meliputi pengecekan tensi darah dan suhu tubuh, serta wawancara terkait kondisi kesehatan. Setelah melalui dua tahapan tersebut, Ganjar dinyatakan layak menerima vaksinasi. 

Ganjar mendapatkan suntikan vaksinasi dari dr Zulfahmi, SpPD, dokter spesialis penyakit dalam RSUD Tugurejo. Pada vaksinasi tahap pertama ini, Ganjar mendapatkan satu dosis vaksin. Vaksinasi berjalan cukup singkat, hanya dalam hitungan detik. 

Pascavaksinasi, Ganjar melakukan tahapan pencatatan dan observasi selama 30 menit. Seusai menerima vaksinasi, Ganjar mengatakan tidak merasakan efek samping yang signifikan. 

"Tidak apa-apa, biasa saja. Rasanya seperti dicokot (digigit) semut, jadi masyarakat tidak usah takut," kata Ganjar. 

Ganjar mengaku tidak ada persiapan khusus sebelum vaksinasi. Menurutnya, penyuntikan vaksin sudah sering dilakukannya selama ini. 

"Kita waktu kecil pernah dapat imunisasi, mau berangkat umroh atau haji juga divaksin meningitis. Sebenarnya ini sesuatu yang biasa saja, masyarakat tidak perlu takut. Insyaallah dengan vaksinasi ini akan membantu kekebalan tubuh kita," ujarnya. 

Selain Ganjar, vaksinasi juga diikuti oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Kapolda Jawa Tengah Ahmad Lutfi, Pangdam IV Diponegoro Mayjen Bakti Agus Fadjari, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo, Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sukirman, dan segenap tokoh masyarakat lainnya. Sama seperti Ganjar, proses vaksinasi terhadap Wagub dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jateng itu berjalan dengan lancar dan singkat. 

Tak Ada Efek Samping 

Seusai divaksin, Ganjar, Taj Yasin, dan segenap Forkopimda menjawab keraguan masyarakat terkait efek samping vaksinasi. Ganjar menegaskan tidak perlu takut dan ragu, sebab dirinya bersama Forkompimda sudah membuktikan bahwa vaksin aman. 

"Alhamdulillah semua seger-seger saja, jadi masyarakat tidak perlu takut atau ragu. Karena kehalalan sudah dipastikan, keamanan sudah diuji. Ini ikhtiar kita untuk melawan Covid," tandas Ganjar. 

Hal yang sama diungkapkan Taj Yasin. Tiga puluh menit pascavaksinasi, putra KH Maimoen Zubair ini tidak merasakan efek samping yang signifikan. 

"Rasanya ya sama dengan disuntik, rasa disuntik seperti apa, ya seperti itu. Nggak ada bedanya. Cuman bedanya setelah divaksin ini, kita diminta menunggu 30 menit kalau ada indikasi lainnya. Tapi alhamdulillah aman," kata Taj Yasin. 

Taj Yasin meminta dukungan masyarakat terhadap program vaksinasi ini. Menurutnya, ini adalah bentuk ikhtiar (usaha) bersama dalam rangka melawan penyebaran Covid-19, dan dalam rangka menyongsong kehidupan baru. 

"Saya berharap pada masyarakat, sudahlah. Kita sudah melakukan vaksin, tadi yang disuntikkan pada kami, juga sama dengan yang akan disuntikkan pada masyarakat. Nggak ada perbedaan. Kami sudah melakukan, jadi hentikan, mari kita songsong kehidupan baru. Jadi, ayo sukseskan vaksin," ujar Taj Yasin. 

Wakil Ketua DPRD Jateng, Sukirman menambahkan, masyarakat tidak perlu meragukan program vaksinasi ini sebab menurutnya, semuanya sudah diuji dengan baik. 

"Tidak perlu diragukan, kami berharap masyarakat mengikuti vaksinasi ini sebagai upaya mendukung program pemerintah agar semua sehat. Sayangilah diri kita, keluarga dan seluruh masyarakat dengan mendukung program vaksinasi ini," kata Sukirman. 

Ganjar menegaskan, meski sudah ada vaksin namun masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan. 

"Jangan sampai prokesnya menurun karena sudah ada vaksin. Awas ini, prokes harus tetep dijaga dan dilaksanakan dengan ketat. Begitu sudah 70 persen masyarakat Indonesia divaksin, maka kita nanti lihat hasilnya seperti apa," tandas Ganjar. 

Vaksin CoronaVac produksi Sinovac, yang disuntikkan kepada Ganjar dan penerima lainnya, telah melalui uji klinis yang ketat dan independen, memperoleh izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta mendapatkan fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjadi orang pertama di Jawa Tengah yang menerima suntikan vaksin COVID-19. Ganjar mengikuti vaksinasi pada pukul 07.30 di RSUD Tugurejo Kota Semarang, Kamis (14/1/2021). 

Proses vaksinasi dimulai dari tahap pendaftaran, pemeriksaan kesehatan yang meliputi pengecekan tensi darah dan suhu tubuh, serta wawancara terkait kondisi kesehatan. Setelah melalui dua tahapan tersebut, Ganjar dinyatakan layak menerima vaksinasi. 

Ganjar mendapatkan suntikan vaksinasi dari dr Zulfahmi, SpPD, dokter spesialis penyakit dalam RSUD Tugurejo. Pada vaksinasi tahap pertama ini, Ganjar mendapatkan satu dosis vaksin. Vaksinasi berjalan cukup singkat, hanya dalam hitungan detik. 

Pascavaksinasi, Ganjar melakukan tahapan pencatatan dan observasi selama 30 menit. Seusai menerima vaksinasi, Ganjar mengatakan tidak merasakan efek samping yang signifikan. 

"Tidak apa-apa, biasa saja. Rasanya seperti dicokot (digigit) semut, jadi masyarakat tidak usah takut," kata Ganjar. 

Ganjar mengaku tidak ada persiapan khusus sebelum vaksinasi. Menurutnya, penyuntikan vaksin sudah sering dilakukannya selama ini. 

"Kita waktu kecil pernah dapat imunisasi, mau berangkat umroh atau haji juga divaksin meningitis. Sebenarnya ini sesuatu yang biasa saja, masyarakat tidak perlu takut. Insyaallah dengan vaksinasi ini akan membantu kekebalan tubuh kita," ujarnya. 

Selain Ganjar, vaksinasi juga diikuti oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Kapolda Jawa Tengah Ahmad Lutfi, Pangdam IV Diponegoro Mayjen Bakti Agus Fadjari, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo, Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sukirman, dan segenap tokoh masyarakat lainnya. Sama seperti Ganjar, proses vaksinasi terhadap Wagub dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jateng itu berjalan dengan lancar dan singkat. 

Tak Ada Efek Samping 

Seusai divaksin, Ganjar, Taj Yasin, dan segenap Forkopimda menjawab keraguan masyarakat terkait efek samping vaksinasi. Ganjar menegaskan tidak perlu takut dan ragu, sebab dirinya bersama Forkompimda sudah membuktikan bahwa vaksin aman. 

"Alhamdulillah semua seger-seger saja, jadi masyarakat tidak perlu takut atau ragu. Karena kehalalan sudah dipastikan, keamanan sudah diuji. Ini ikhtiar kita untuk melawan Covid," tandas Ganjar. 

Hal yang sama diungkapkan Taj Yasin. Tiga puluh menit pascavaksinasi, putra KH Maimoen Zubair ini tidak merasakan efek samping yang signifikan. 

"Rasanya ya sama dengan disuntik, rasa disuntik seperti apa, ya seperti itu. Nggak ada bedanya. Cuman bedanya setelah divaksin ini, kita diminta menunggu 30 menit kalau ada indikasi lainnya. Tapi alhamdulillah aman," kata Taj Yasin. 

Taj Yasin meminta dukungan masyarakat terhadap program vaksinasi ini. Menurutnya, ini adalah bentuk ikhtiar (usaha) bersama dalam rangka melawan penyebaran Covid-19, dan dalam rangka menyongsong kehidupan baru. 

"Saya berharap pada masyarakat, sudahlah. Kita sudah melakukan vaksin, tadi yang disuntikkan pada kami, juga sama dengan yang akan disuntikkan pada masyarakat. Nggak ada perbedaan. Kami sudah melakukan, jadi hentikan, mari kita songsong kehidupan baru. Jadi, ayo sukseskan vaksin," ujar Taj Yasin. 

Wakil Ketua DPRD Jateng, Sukirman menambahkan, masyarakat tidak perlu meragukan program vaksinasi ini sebab menurutnya, semuanya sudah diuji dengan baik. 

"Tidak perlu diragukan, kami berharap masyarakat mengikuti vaksinasi ini sebagai upaya mendukung program pemerintah agar semua sehat. Sayangilah diri kita, keluarga dan seluruh masyarakat dengan mendukung program vaksinasi ini," kata Sukirman. 

Ganjar menegaskan, meski sudah ada vaksin namun masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan. 

"Jangan sampai prokesnya menurun karena sudah ada vaksin. Awas ini, prokes harus tetep dijaga dan dilaksanakan dengan ketat. Begitu sudah 70 persen masyarakat Indonesia divaksin, maka kita nanti lihat hasilnya seperti apa," tandas Ganjar. 

Vaksin CoronaVac produksi Sinovac, yang disuntikkan kepada Ganjar dan penerima lainnya, telah melalui uji klinis yang ketat dan independen, memperoleh izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta mendapatkan fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu