Follow Us :              

Ganjar Cek Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka dan Kesiapan Sekolah

  17 March 2021  |   11:00:00  |   dibaca : 1079 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Cek Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka dan Kesiapan Sekolah

17 March 2021 | 11:00:00 | dibaca : 1079
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SALATIGA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengecek persiapan sekolah tatap muka di Kota Salatiga, Rabu (17/3/2021). Beberapa sekolah yang ditinjau diantaranya SMAN 2 Salatiga, SMKN 1 Salatiga, SMPN 6 Salatiga dan SDN Dukuh 01 Salatiga. 

Didampingi Wali Kota Salatiga, Yulianto. Ganjar mengecek secara detail semua sarana prasarana terpenuhi untuk sekolah melakukan pembelajaran tatap muka. 

Di SMAN 2 dan SMKN 1 Salatiga, belum ada siswa yang menggelar uji coba pembelajaran tatap muka. Pihak sekolah baru menggelar rapat dengan wali murid dan komite sekolah terkait persiapannya. 

Sementara di SMPN 6 Salatiga dan SDN Dukuh 1 Salatiga, proses uji coba belajar mengajar tatap muka sudah dimulai. Di dua sekolah itu, siswa sudah mulai belajar secara tatap muka dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, jumlah siswa dibatasi maksimal 50 persen dan jam belajar hanya 90 menit. 

"Saya ingin memastikan semua siap melaksanakan itu (Pembelajaran tatap muka). Tadi ada yang belum mulai, karena baru mulai rapat. Di SMP dan SD sudah berjalan dan saya lihat bagus, mereka berangkat diantar orang tua, ada yang jalan kaki, jumlah maksimal perkelas hanya 50 persen dan jam pembelajaran hanya 90 menit. Jadi mudah-mudahan bisa berjalan dan siswa lebih mudah menerima pelajaran," kata Ganjar. 

Untuk itu, Ganjar meminta semua sekolah memastikan sarana dan prasarana prokes berjalan. Harus ada tim asesor yang memantau prokes berjalan 100 persen di semua sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka. 

"Harus 100 persen, tidak boleh 99,9 persen. Ya fasilitasnya, prosedurnya, sarana prasarananya dan lainnya. Guru harus memastikan itu berjalan, dan Disdikbud saya minta mengontrol langsung dan memastikan semuanya berjalan," tegas Ganjar. 

Lebih lanjut, dirinya juga telah berkomunikasi dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar mempertimbangkan zonasi COVID-19 di tiap daerah. 

"Sekarang uji coba, jadi Juli nanti mungkin pelaksanaannya akan sedikit massal. Namun saya sudah komunikasi ke Mendikbud agar tetap mempertimbangkan zonasi, kalau yang merah ya jangan. Termasuk kami mendorong agar Kemenkes memprioritaskan para guru dan tenaga pendidik segera divaksinasi," ungkap Ganjar. 

Selain itu, Ganjar juga meminta pihak sekolah untuk memastikan semua orang tua siswa untuk mengizinkan anaknya belajar tatap muka. Untuk itu, dirinya berdialog dengan sejumlah orang tua siswa dan beberapa siswa yang hadir. 

"Dari jawabannya, hampir semua diizinkan. Tapi tetap saya meminta pihak sekolah membuat surat pernyataan yang ditandatangani orang tua siswa agar semua aman dan nyaman. Dari hasil pantauan saya ini, alhamdulillah semua berjalan bagus, karena selain sekolah siap, ada tim asesor yang selalu melakukan pengawasan ketat," pungkas Ganjar. 

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Salatiga Sriyanto mengatakan, pihaknya telah melakukan persiapan menghadapi pembelajaran tatap muka. Persiapan sarana dan prasarananya juga sudah dilakukan yakni seperti hand sanitizer , pensterilan alat dan ruang praktik, hingga pengaturan jarak dan tempat duduk siswa. 

"Kami juga menyiapkan Satgas (Satuan Petugas) COVID-19 tingkat sekolah. Jadi ada satgas yang memantau bagaimana anak, bagaimana guru, kepatuhannya terhadap protokol kesehatannya," kata Sriyanto. 

Seorang siswa SMKN 1 Salatiga, Bunga Nuraziza menyambut baik rencana pembelajaran tatap muka. Mengingat jurusan sekolahnya yaitu Kecantikan yang membutuhkan praktik langsung. 

"Bidang kita itu lebih ke keterampilannya. Kita butuh praktik langsung untuk menguasai materi pembelajaran," ucap Bunga.


Bagikan :

SALATIGA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengecek persiapan sekolah tatap muka di Kota Salatiga, Rabu (17/3/2021). Beberapa sekolah yang ditinjau diantaranya SMAN 2 Salatiga, SMKN 1 Salatiga, SMPN 6 Salatiga dan SDN Dukuh 01 Salatiga. 

Didampingi Wali Kota Salatiga, Yulianto. Ganjar mengecek secara detail semua sarana prasarana terpenuhi untuk sekolah melakukan pembelajaran tatap muka. 

Di SMAN 2 dan SMKN 1 Salatiga, belum ada siswa yang menggelar uji coba pembelajaran tatap muka. Pihak sekolah baru menggelar rapat dengan wali murid dan komite sekolah terkait persiapannya. 

Sementara di SMPN 6 Salatiga dan SDN Dukuh 1 Salatiga, proses uji coba belajar mengajar tatap muka sudah dimulai. Di dua sekolah itu, siswa sudah mulai belajar secara tatap muka dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, jumlah siswa dibatasi maksimal 50 persen dan jam belajar hanya 90 menit. 

"Saya ingin memastikan semua siap melaksanakan itu (Pembelajaran tatap muka). Tadi ada yang belum mulai, karena baru mulai rapat. Di SMP dan SD sudah berjalan dan saya lihat bagus, mereka berangkat diantar orang tua, ada yang jalan kaki, jumlah maksimal perkelas hanya 50 persen dan jam pembelajaran hanya 90 menit. Jadi mudah-mudahan bisa berjalan dan siswa lebih mudah menerima pelajaran," kata Ganjar. 

Untuk itu, Ganjar meminta semua sekolah memastikan sarana dan prasarana prokes berjalan. Harus ada tim asesor yang memantau prokes berjalan 100 persen di semua sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka. 

"Harus 100 persen, tidak boleh 99,9 persen. Ya fasilitasnya, prosedurnya, sarana prasarananya dan lainnya. Guru harus memastikan itu berjalan, dan Disdikbud saya minta mengontrol langsung dan memastikan semuanya berjalan," tegas Ganjar. 

Lebih lanjut, dirinya juga telah berkomunikasi dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar mempertimbangkan zonasi COVID-19 di tiap daerah. 

"Sekarang uji coba, jadi Juli nanti mungkin pelaksanaannya akan sedikit massal. Namun saya sudah komunikasi ke Mendikbud agar tetap mempertimbangkan zonasi, kalau yang merah ya jangan. Termasuk kami mendorong agar Kemenkes memprioritaskan para guru dan tenaga pendidik segera divaksinasi," ungkap Ganjar. 

Selain itu, Ganjar juga meminta pihak sekolah untuk memastikan semua orang tua siswa untuk mengizinkan anaknya belajar tatap muka. Untuk itu, dirinya berdialog dengan sejumlah orang tua siswa dan beberapa siswa yang hadir. 

"Dari jawabannya, hampir semua diizinkan. Tapi tetap saya meminta pihak sekolah membuat surat pernyataan yang ditandatangani orang tua siswa agar semua aman dan nyaman. Dari hasil pantauan saya ini, alhamdulillah semua berjalan bagus, karena selain sekolah siap, ada tim asesor yang selalu melakukan pengawasan ketat," pungkas Ganjar. 

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Salatiga Sriyanto mengatakan, pihaknya telah melakukan persiapan menghadapi pembelajaran tatap muka. Persiapan sarana dan prasarananya juga sudah dilakukan yakni seperti hand sanitizer , pensterilan alat dan ruang praktik, hingga pengaturan jarak dan tempat duduk siswa. 

"Kami juga menyiapkan Satgas (Satuan Petugas) COVID-19 tingkat sekolah. Jadi ada satgas yang memantau bagaimana anak, bagaimana guru, kepatuhannya terhadap protokol kesehatannya," kata Sriyanto. 

Seorang siswa SMKN 1 Salatiga, Bunga Nuraziza menyambut baik rencana pembelajaran tatap muka. Mengingat jurusan sekolahnya yaitu Kecantikan yang membutuhkan praktik langsung. 

"Bidang kita itu lebih ke keterampilannya. Kita butuh praktik langsung untuk menguasai materi pembelajaran," ucap Bunga.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu