Follow Us :              

Semua RS Rujukan Diminta Menghitung Kebutuhan Oksigen Untuk Dilaporkan Ke Dinkes

  22 June 2021  |   13:00:00  |   dibaca : 1140 
Kategori :
Bagikan :


Semua RS Rujukan Diminta Menghitung Kebutuhan Oksigen Untuk Dilaporkan Ke Dinkes

22 June 2021 | 13:00:00 | dibaca : 1140
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

KAB. SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Tengah tidak perlu panik terkait isu ketersediaan oksigen. Hal itu disampaikannya saat meninjau depo oksigen PT. Samator di Kabupaten Semarang, Selasa (22/6/2021) 

"Saya minta rumah sakit jangan panik. Komunikasi saja dengan perusahaan penyedia oksigen, kalau tidak bisa, laporkan ke kami biar kami langsung turun tangan," kata Ganjar. 

Saat meninjau depo itu, Ganjar mendapat laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, bahwa Rumah Sakit Ken Saras kekurangan oksigen sampai hari ini. Ganjar langsung meminta Kadinkes Kabupaten Semarang menghubungi pihak rumah sakit dan dimintanya untuk menghadap. 

Selang beberapa menit, Direktur Umum RS Ken Saras, Ajeg Tarius datang menemui Ganjar.  Ganjar kemudian menanyakan pada GM PT Samator Jateng, Julianto yang mendampinginya saat itu, apakah rumah sakit bisa mengambil langsung oksigen ke PT Samator tanpa melalui agen distributor. 

"Bisa Pak, silakan langsung ke Kaliwungu Kendal untuk mengambil di sana," jawab Julianto. 

Ganjar pun meminta Ajeg untuk langsung mengambil oksigen ke PT Samator di Kendal. Ganjar sendiri mengatakan, isu kekurangan oksigen akhir-akhir ini sebenarnya hanya karena kepanikan saja. Dari hasil komunikasi dan pengecekan yang dilakukannya, stok oksigen aman dan siap didistribusikan. 

"Kemarin memang ada kendala soal listrik, sudah ditangani. PLN sudah turun dan sudah selesai masalahnya," imbuhnya. 

Untuk mengantisipasi kepanikan serupa, Ganjar meminta seluruh rumah sakit rujukan di Jawa Tengah menghitung kebutuhan oksigen, proyeksikan kebutuhannya dan langsung melaporkan pada Dinas Kesehatan. 

"Rata-rata rumah sakit sudah punya hubungan sendiri, kontrak sendiri. Tolong kontraknya diperbaiki, kalau kapasitasnya kurang ya ditambah. Saya minta rumah sakit jangan hanya menunggu, harus inisiatif. Kalau transporternya kurang, ya ambil sendiri," tegasnya. 

Pihaknya sudah memastikan bahwa PT Samator siap mencukupi kebutuhan oksigen di Jawa Tengah. Meski memang ada peningkatan, namun pihak Samator sudah mengambil tambahan suplai dari Jawa Barat dan Jawa Timur. 

"Ini hanya butuh komunikasi saja, bahwa ada peningkatan iya, tapi sekarang bagaimana agar pengiriman bisa tepat waktu, kan butuh order, butuh kejelasan kapasitas, butuh transportasinya. Jadi ini yang saya minta diatasi," pungkasnya. 

Sementara itu, GM PT Samator Jateng, Julianto mengatakan pasokan oksigen Jawa Tengah masih aman. Meski begitu, pihaknya meminta agar rumah sakit memberikan informasi detil tentang berapa kebutuhan yang harus dicukupi. 

"Selama ini kan kami tidak tahu informasinya, tahu-tahu peningkatannya cukup tinggi. Namun untuk kondisi sekarang masih tercukupi. Nanti kalau kurang kami juga sudah antisipasi dengan mendatangkan beberapa ISO-tank (truk khusus berstandar ISO) ke sini," ucap Julianto.


Bagikan :

KAB. SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Tengah tidak perlu panik terkait isu ketersediaan oksigen. Hal itu disampaikannya saat meninjau depo oksigen PT. Samator di Kabupaten Semarang, Selasa (22/6/2021) 

"Saya minta rumah sakit jangan panik. Komunikasi saja dengan perusahaan penyedia oksigen, kalau tidak bisa, laporkan ke kami biar kami langsung turun tangan," kata Ganjar. 

Saat meninjau depo itu, Ganjar mendapat laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, bahwa Rumah Sakit Ken Saras kekurangan oksigen sampai hari ini. Ganjar langsung meminta Kadinkes Kabupaten Semarang menghubungi pihak rumah sakit dan dimintanya untuk menghadap. 

Selang beberapa menit, Direktur Umum RS Ken Saras, Ajeg Tarius datang menemui Ganjar.  Ganjar kemudian menanyakan pada GM PT Samator Jateng, Julianto yang mendampinginya saat itu, apakah rumah sakit bisa mengambil langsung oksigen ke PT Samator tanpa melalui agen distributor. 

"Bisa Pak, silakan langsung ke Kaliwungu Kendal untuk mengambil di sana," jawab Julianto. 

Ganjar pun meminta Ajeg untuk langsung mengambil oksigen ke PT Samator di Kendal. Ganjar sendiri mengatakan, isu kekurangan oksigen akhir-akhir ini sebenarnya hanya karena kepanikan saja. Dari hasil komunikasi dan pengecekan yang dilakukannya, stok oksigen aman dan siap didistribusikan. 

"Kemarin memang ada kendala soal listrik, sudah ditangani. PLN sudah turun dan sudah selesai masalahnya," imbuhnya. 

Untuk mengantisipasi kepanikan serupa, Ganjar meminta seluruh rumah sakit rujukan di Jawa Tengah menghitung kebutuhan oksigen, proyeksikan kebutuhannya dan langsung melaporkan pada Dinas Kesehatan. 

"Rata-rata rumah sakit sudah punya hubungan sendiri, kontrak sendiri. Tolong kontraknya diperbaiki, kalau kapasitasnya kurang ya ditambah. Saya minta rumah sakit jangan hanya menunggu, harus inisiatif. Kalau transporternya kurang, ya ambil sendiri," tegasnya. 

Pihaknya sudah memastikan bahwa PT Samator siap mencukupi kebutuhan oksigen di Jawa Tengah. Meski memang ada peningkatan, namun pihak Samator sudah mengambil tambahan suplai dari Jawa Barat dan Jawa Timur. 

"Ini hanya butuh komunikasi saja, bahwa ada peningkatan iya, tapi sekarang bagaimana agar pengiriman bisa tepat waktu, kan butuh order, butuh kejelasan kapasitas, butuh transportasinya. Jadi ini yang saya minta diatasi," pungkasnya. 

Sementara itu, GM PT Samator Jateng, Julianto mengatakan pasokan oksigen Jawa Tengah masih aman. Meski begitu, pihaknya meminta agar rumah sakit memberikan informasi detil tentang berapa kebutuhan yang harus dicukupi. 

"Selama ini kan kami tidak tahu informasinya, tahu-tahu peningkatannya cukup tinggi. Namun untuk kondisi sekarang masih tercukupi. Nanti kalau kurang kami juga sudah antisipasi dengan mendatangkan beberapa ISO-tank (truk khusus berstandar ISO) ke sini," ucap Julianto.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu