Follow Us :              

Penyiar Dadakan, Ganjar Dimintai Resep Harmonis dan Request Lagu

  11 September 2021  |   20:00:00  |   dibaca : 736 
Kategori :
Bagikan :


Penyiar Dadakan, Ganjar Dimintai Resep Harmonis dan Request Lagu

11 September 2021 | 20:00:00 | dibaca : 736
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG -  Peringati Hari Radio Nasional, Sabtu (11/9/2021), Ganjar mendadak jadi penyiar radio. Acara bertajuk 'Ganjar Pranowo On-Air' disiarkan langsung oleh radio ternama, MNC Trijaya FM dan disiarkan lanjut (relai) oleh ratusan radio lokal daerah di Indonesia. 

Didampingi penyiar Trijaya, Advianto Prasetyobudi, Ganjar tanpa canggung membawakan acara  'Ganjar Pranowo On-Air' itu. Sepanjang acara, satu jam penuh Ganjar menghibur pendengar dengan 'guyonan' khasnya. 

Ada saja cerita yang dibawakan, salah satunya tentang kenangannya menjadi radio mania di saat SMA. Selain gemar request lagu dan titip salam di berbagai acara radio, ia juga kerap ke studio walau sekedar untuk melihat tumpukan kaset pita. 

Sepanjang siaran, Ganjar menerima banyak telpon dari masyarakat. Tak hanya dari Jateng, tapi dari beberapa daerah lain seperti Jatim, Tangerang, Mentawai, Padang dan lainnya. 

Tidak hanya minta diputarkan lagu, acara yang dipandu Ganjar berisi beragam permintaan pendengar, mulai dari resep keharmonisan rumah tangga hingga laporan pungutan liar di jalan raya. 

Misalnya penelpon asal Surabaya bernama Jeje. Ia bagaimana awal kisah cinta Ganjar dengan istrinya, Siti Atikoh, serta resep mereka keharmonisan mereka. Terlebih Ganjar sering diajak foto bersama warga wanita di berbagai kegiatan. 

"Kisah cinta saya, nembak cewek yang menerima cuma bojoku (istri saya). Kalau soal cemburu sih ada, tapi awal-awal saya jadi gubernur. Lama-lama istri saya sadar, bahwa suaminya adalah milik masyarakat. Sejak saat itu istri saya menerima," terangnya. 

Pada Jeje Ganjar membagikan tips keharmonisannya. Ganjar menjelaskan meski sesibuk apapun ia berusaha meluangkan waktu bersama. 

"Biasanya gowes bareng, atau waktu-waktu lain untuk keluarga. Yang repot istri saya itu hobi lari. Kalau ini saya angkat tangan. Sing iki aku dengkule ora kuat (yang ini lutut saya tidak kuat)," jelasnya. 

Diantara beragam pertanyaan dan keluhan pendengar, ada juga yang meminta diputarkan lagu. 

"Pak request lagu 'Mendung Tanpo Udan' (mendung tanpa hujan) Pak, itu yang lagunya aku moco koran sarungan, kowe blonjo dasteran, (aku baca koran sarungan, kamu belanja dasteran)," pinta salah satu pendengar. 

"Oke, langsung tak puterke ya (saya putarkan). Wah lagu iki ancen (ini memang)  populer," ucap Ganjar. 

Jelang mengakhiri siaran, Ganjar mengajak masyarakat untuk tertib protokol kesehatan. Meski kondisinya sudah membaik, ia tetap meminta masyarakat tidak boleh abai. 

" Wis, aku kesel (Dah aku capek). Saya doakan panjenengan (Anda) semua sehat. Sebagai penutup, kita dengarkan lagu terakhir, Bohemian Rapshody dari Queen. Selamat malam, wassalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh," ucap Ganjar mengakhiri siarannya.


Bagikan :

SEMARANG -  Peringati Hari Radio Nasional, Sabtu (11/9/2021), Ganjar mendadak jadi penyiar radio. Acara bertajuk 'Ganjar Pranowo On-Air' disiarkan langsung oleh radio ternama, MNC Trijaya FM dan disiarkan lanjut (relai) oleh ratusan radio lokal daerah di Indonesia. 

Didampingi penyiar Trijaya, Advianto Prasetyobudi, Ganjar tanpa canggung membawakan acara  'Ganjar Pranowo On-Air' itu. Sepanjang acara, satu jam penuh Ganjar menghibur pendengar dengan 'guyonan' khasnya. 

Ada saja cerita yang dibawakan, salah satunya tentang kenangannya menjadi radio mania di saat SMA. Selain gemar request lagu dan titip salam di berbagai acara radio, ia juga kerap ke studio walau sekedar untuk melihat tumpukan kaset pita. 

Sepanjang siaran, Ganjar menerima banyak telpon dari masyarakat. Tak hanya dari Jateng, tapi dari beberapa daerah lain seperti Jatim, Tangerang, Mentawai, Padang dan lainnya. 

Tidak hanya minta diputarkan lagu, acara yang dipandu Ganjar berisi beragam permintaan pendengar, mulai dari resep keharmonisan rumah tangga hingga laporan pungutan liar di jalan raya. 

Misalnya penelpon asal Surabaya bernama Jeje. Ia bagaimana awal kisah cinta Ganjar dengan istrinya, Siti Atikoh, serta resep mereka keharmonisan mereka. Terlebih Ganjar sering diajak foto bersama warga wanita di berbagai kegiatan. 

"Kisah cinta saya, nembak cewek yang menerima cuma bojoku (istri saya). Kalau soal cemburu sih ada, tapi awal-awal saya jadi gubernur. Lama-lama istri saya sadar, bahwa suaminya adalah milik masyarakat. Sejak saat itu istri saya menerima," terangnya. 

Pada Jeje Ganjar membagikan tips keharmonisannya. Ganjar menjelaskan meski sesibuk apapun ia berusaha meluangkan waktu bersama. 

"Biasanya gowes bareng, atau waktu-waktu lain untuk keluarga. Yang repot istri saya itu hobi lari. Kalau ini saya angkat tangan. Sing iki aku dengkule ora kuat (yang ini lutut saya tidak kuat)," jelasnya. 

Diantara beragam pertanyaan dan keluhan pendengar, ada juga yang meminta diputarkan lagu. 

"Pak request lagu 'Mendung Tanpo Udan' (mendung tanpa hujan) Pak, itu yang lagunya aku moco koran sarungan, kowe blonjo dasteran, (aku baca koran sarungan, kamu belanja dasteran)," pinta salah satu pendengar. 

"Oke, langsung tak puterke ya (saya putarkan). Wah lagu iki ancen (ini memang)  populer," ucap Ganjar. 

Jelang mengakhiri siaran, Ganjar mengajak masyarakat untuk tertib protokol kesehatan. Meski kondisinya sudah membaik, ia tetap meminta masyarakat tidak boleh abai. 

" Wis, aku kesel (Dah aku capek). Saya doakan panjenengan (Anda) semua sehat. Sebagai penutup, kita dengarkan lagu terakhir, Bohemian Rapshody dari Queen. Selamat malam, wassalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh," ucap Ganjar mengakhiri siarannya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu