Follow Us :              

Kejar Performa Percepatan, Ganjar Tantang Bupati/Wali Kota Habiskan Kiriman Vaksin dalam Sehari

  14 September 2021  |   12:00:00  |   dibaca : 916 
Kategori :
Bagikan :


Kejar Performa Percepatan, Ganjar Tantang Bupati/Wali Kota Habiskan Kiriman Vaksin dalam Sehari

14 September 2021 | 12:00:00 | dibaca : 916
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Upaya percepatan vaksinasi terus dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Terbaru, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan tantangan kepada bupati/wali kota se-Jateng untuk menghabiskan stok vaksin yang dikirimkan dalam waktu satu hari. 

"Saya berikan tantangan pada seluruh kabupaten/kota. Sanggup tidak sehari menyelesaikan itu. Begitu dikirim vaksin, sehari langsung habis, kirim lagi langsung habis. Kalau sehari berat, ya bolehlah dua hari. Tapi tidak boleh sampai tiga hari," ujar Ganjar dalam rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Selasa (14/9/2021) 

Dengan begitu maka Jateng dapat membuktikan performa percepatan vaksinasi yang baik ke pusat sehingga pusat lebih yakin untuk mengirim vaksin lebih banyak. 

"Sragen kemarin bisa, dikirim sehari langsung habis sehari itu. Bahkan bisa 100 persen. Akhirnya semua mengapresiasi dan mengirim stok banyak. Inilah (bukti) percepatan yang bisa kita lakukan," jelasnya. 

Selain percepatan, perbaikan administrasi juga perlu dilakukan. Pencatatan vaksinasi harus dilakukan dengan tertib, baik di aplikasi P-care atau Smile. 

"(Saat) Vaksinasi itu begitu nyuntik maka harus mengisi di P-Care dan Smile. Kalau itu bisa dilakukan maka akan terdata dengan baik. Sehingga tidak banyak komplain daerah yang hanya pakai perasaan (perkiraan), pake data diri (opini), bukan pakai data di sistem. Padahal di Smile dan P-Care terlihat stok (vaksin). Stok itulah yang menentukan kiriman (dari pusat) itu cepat atau tidak" tegasnya. 

Perbaikan bukan hanya data vaksinasi, tapi juga saat memasukkan data penambahan kasus. Ganjar mencontohkan, kasus naiknya level PPKM  Kabupaten Brebes jadi level 4 ternyata karena pemasukan data yang tidak sesuai. 

"Ternyata ada kejadian faskes (fasilitas kesehatan) yang memasukkan data delay. (Padahal) Kan saya sudah bilang, data delay jangan dimasukkan ke data harian, laporkan saja ke kami nanti kami masukkan sistem yang sudah ada. Kalau dimasukkan ke data harian, ya pasti naik. Kalau naik, ya pasti levelnya juga naik karena itu rumus," jelasnya. 

Ganjar mengatakan pihaknya akan melakukan pendampingan khusus pada daerah-daerah yang masih kesulitan dalam hal meng-input data. 

"Tidak hanya memperbaiki, tapi kita akan dampingi. Akan kita kirimkan tim ke sana," pungkasnya. 

Sementara itu, dalam paparannya Pj Sekda Jateng, Prasetyo Aribowo menerangkan, capaian vaksinasi di Jateng sudah mencapai 8,5 juta orang untuk dosis pertama atau setara dengan 29,91 persen. Dan dosis kedua, capaian vaksinasi 4,8 juta atau 16,89 persen, sedangkan dosis ketiga untuk nakes mencapai 103.694 atau setara dengan 62,88 persen. 

"Untuk daerah yang masih rendah capaian vaksinasi dosis 1 yakni Brebes, Banjarnegara, Cilacap, Magelang dan Pemalang," ucap Prasetyo.


Bagikan :

SEMARANG - Upaya percepatan vaksinasi terus dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Terbaru, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan tantangan kepada bupati/wali kota se-Jateng untuk menghabiskan stok vaksin yang dikirimkan dalam waktu satu hari. 

"Saya berikan tantangan pada seluruh kabupaten/kota. Sanggup tidak sehari menyelesaikan itu. Begitu dikirim vaksin, sehari langsung habis, kirim lagi langsung habis. Kalau sehari berat, ya bolehlah dua hari. Tapi tidak boleh sampai tiga hari," ujar Ganjar dalam rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Selasa (14/9/2021) 

Dengan begitu maka Jateng dapat membuktikan performa percepatan vaksinasi yang baik ke pusat sehingga pusat lebih yakin untuk mengirim vaksin lebih banyak. 

"Sragen kemarin bisa, dikirim sehari langsung habis sehari itu. Bahkan bisa 100 persen. Akhirnya semua mengapresiasi dan mengirim stok banyak. Inilah (bukti) percepatan yang bisa kita lakukan," jelasnya. 

Selain percepatan, perbaikan administrasi juga perlu dilakukan. Pencatatan vaksinasi harus dilakukan dengan tertib, baik di aplikasi P-care atau Smile. 

"(Saat) Vaksinasi itu begitu nyuntik maka harus mengisi di P-Care dan Smile. Kalau itu bisa dilakukan maka akan terdata dengan baik. Sehingga tidak banyak komplain daerah yang hanya pakai perasaan (perkiraan), pake data diri (opini), bukan pakai data di sistem. Padahal di Smile dan P-Care terlihat stok (vaksin). Stok itulah yang menentukan kiriman (dari pusat) itu cepat atau tidak" tegasnya. 

Perbaikan bukan hanya data vaksinasi, tapi juga saat memasukkan data penambahan kasus. Ganjar mencontohkan, kasus naiknya level PPKM  Kabupaten Brebes jadi level 4 ternyata karena pemasukan data yang tidak sesuai. 

"Ternyata ada kejadian faskes (fasilitas kesehatan) yang memasukkan data delay. (Padahal) Kan saya sudah bilang, data delay jangan dimasukkan ke data harian, laporkan saja ke kami nanti kami masukkan sistem yang sudah ada. Kalau dimasukkan ke data harian, ya pasti naik. Kalau naik, ya pasti levelnya juga naik karena itu rumus," jelasnya. 

Ganjar mengatakan pihaknya akan melakukan pendampingan khusus pada daerah-daerah yang masih kesulitan dalam hal meng-input data. 

"Tidak hanya memperbaiki, tapi kita akan dampingi. Akan kita kirimkan tim ke sana," pungkasnya. 

Sementara itu, dalam paparannya Pj Sekda Jateng, Prasetyo Aribowo menerangkan, capaian vaksinasi di Jateng sudah mencapai 8,5 juta orang untuk dosis pertama atau setara dengan 29,91 persen. Dan dosis kedua, capaian vaksinasi 4,8 juta atau 16,89 persen, sedangkan dosis ketiga untuk nakes mencapai 103.694 atau setara dengan 62,88 persen. 

"Untuk daerah yang masih rendah capaian vaksinasi dosis 1 yakni Brebes, Banjarnegara, Cilacap, Magelang dan Pemalang," ucap Prasetyo.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu