Follow Us :              

Kasus Stunting Jadi Perhatian, Wagub Gandeng SGN Sosialisasi Pencegahan

  20 October 2021  |   17:00:00  |   dibaca : 569 
Kategori :
Bagikan :


Kasus Stunting Jadi Perhatian, Wagub Gandeng SGN Sosialisasi Pencegahan

20 October 2021 | 17:00:00 | dibaca : 569
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

DEMAK - Kasus anak stunting (kerdil) yang disebabkan kekurangan energi kronis pada ibu hamil menjadi perhatian Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen. Terlebih, data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menunjukkan, sejak tahun 2019, kasus balita gizi buruk cenderung meningkat. 

Pada tahun 2019, Dinkes Jateng mencatat, kasus balita gizi buruk sebanyak 1.216. Setahun kemudian, angkanya bertambah menjadi 1.421 kasus. Dan, hingga triwulan kedua tahun 2021, kasus balita gizi buruk sudah tercatat 1.751 kasus. 

Taj Yasin mengatakan, kasus tersebut utamanya banyak ditemukan di wilayah utara dan timur Jawa Tengah. Dia berpandangan, mengatasi permasalahan stunting termasuk PR berat lantaran berkaitan dengan kualitas generasi muda di masa mendatang. 

Maka dari itu, pihaknya mengajak komunitas Santri Gayeng Nusantara Jawa Tengah untuk memberikan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya menjaga kualitas hidup seorang anak, sejak di kandungan. 

"Jadi kita mengajak untuk Santri Gayeng mengajak kepada masyarakat, utamanya kepada ibu hamil dan balita, untuk diperiksakan ke bidan (minimal), atau ke dokter kandungan atau dokter anak, supaya stunting di Jawa Tengah (bagian) timur dan utara bisa terselamatkan," ungkap dia ditemui usai kegiatan diskusi bersama Santri Gayeng Nusantara di Masjid Baitussalam Madrasah Diniyyah Salafiyyah, Sayung Demak, Rabu (20/10/2021). 

Taj Yasin berpendapat, komunitas Santri Gayeng Nusantara memiliki kekuatan untuk mensosialisasikan persoalan pencegahan stunting. Sebab, anggotanya juga ada yang berlatar belakang tenaga medis. Bahkan ada yang memegang jabatan sebagai kepala dinas kesehatan. 

"Kami di Santri Gayeng Nusantara sendiri ada (latar belakang) dari dokter, ada yang kepala puskesmas, ada kepala dinas kesehatan juga yang sudah bergabung dengan Santri Gayeng Nusantara. Sehingga lebih mudah untuk mensosialisasikan hal tersebut," beber dia 

Agar lebih efektif, pihaknya juga berencana merilis poin-poin utama yang perlu disampaikan kepada masyarakat. Harapannya, informasi pencegahan stunting bisa diinformasikan secara komprehensif.


Bagikan :

DEMAK - Kasus anak stunting (kerdil) yang disebabkan kekurangan energi kronis pada ibu hamil menjadi perhatian Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen. Terlebih, data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menunjukkan, sejak tahun 2019, kasus balita gizi buruk cenderung meningkat. 

Pada tahun 2019, Dinkes Jateng mencatat, kasus balita gizi buruk sebanyak 1.216. Setahun kemudian, angkanya bertambah menjadi 1.421 kasus. Dan, hingga triwulan kedua tahun 2021, kasus balita gizi buruk sudah tercatat 1.751 kasus. 

Taj Yasin mengatakan, kasus tersebut utamanya banyak ditemukan di wilayah utara dan timur Jawa Tengah. Dia berpandangan, mengatasi permasalahan stunting termasuk PR berat lantaran berkaitan dengan kualitas generasi muda di masa mendatang. 

Maka dari itu, pihaknya mengajak komunitas Santri Gayeng Nusantara Jawa Tengah untuk memberikan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya menjaga kualitas hidup seorang anak, sejak di kandungan. 

"Jadi kita mengajak untuk Santri Gayeng mengajak kepada masyarakat, utamanya kepada ibu hamil dan balita, untuk diperiksakan ke bidan (minimal), atau ke dokter kandungan atau dokter anak, supaya stunting di Jawa Tengah (bagian) timur dan utara bisa terselamatkan," ungkap dia ditemui usai kegiatan diskusi bersama Santri Gayeng Nusantara di Masjid Baitussalam Madrasah Diniyyah Salafiyyah, Sayung Demak, Rabu (20/10/2021). 

Taj Yasin berpendapat, komunitas Santri Gayeng Nusantara memiliki kekuatan untuk mensosialisasikan persoalan pencegahan stunting. Sebab, anggotanya juga ada yang berlatar belakang tenaga medis. Bahkan ada yang memegang jabatan sebagai kepala dinas kesehatan. 

"Kami di Santri Gayeng Nusantara sendiri ada (latar belakang) dari dokter, ada yang kepala puskesmas, ada kepala dinas kesehatan juga yang sudah bergabung dengan Santri Gayeng Nusantara. Sehingga lebih mudah untuk mensosialisasikan hal tersebut," beber dia 

Agar lebih efektif, pihaknya juga berencana merilis poin-poin utama yang perlu disampaikan kepada masyarakat. Harapannya, informasi pencegahan stunting bisa diinformasikan secara komprehensif.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu