SEMARANG - Setelah hampir 36 tahun mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo telah purna tugas , terhitung pada tanggal 1 Desember 2021. Meski telah pensiun sebagai ASN,  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap Prasetyo tidak berhenti untuk berinovasi di lingkungan masyarakat. 

"Saya mengawali karier sebagai ASN pada tahun 1986. Saya orang desa dan bisa diterima di Ditjen Minyak dan Gas Bumi merupakan pencapaian luar biasa," kata Prasetyo saat menyampaikan pidato perpisahan. Selain Gubernur, Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen dan Sekretaris Daerah, Sumarno, sejumlah rekan sejawatnya di kantor Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, juga hadir pada acara tersebut , Selasa (30/11/2021) 

Pada pidato itu pula Prasetyo menceritakan bahwa pengabdiannya di Pemprov Jawa Tengah merupakan pilihan yang ia ambil. Saat itu is meyakini dengan mengabdi sebagai ASN di Pemprov dia bisa memperluas peluangnya untuk berkembang dan berinovasi. Keyakinan itu terbukti. Berkat dorongan keinginan yang kuat untuk berkembang dan berinovasi itu dirinya tidak saja berhasil menjabat sebagai kepala Bapeda, bahkan dipercaya Gubernur menjabat sebagai PJ Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah selama 11 bulan. 

"Saya terkejut ketika dipercaya sebagai PJ Sekda. Apakah saya mampu? Tapi kepercayaan itu menjadi sebuah hal yang harus saya laksanakan dengan baik. Saya ingin bekerja memberikan yang terbaik dalam perjalanan karier saya," tuturnya. 

"Terima kasih Pak Gubernur dan Wagub atas bimbingannya. Jujur selama 35 tahun 8 bulan menjadi ASN, saya merasakan paling nyaman bekerja baru beberapa tahun terakhir, yaitu di bawah bimbingan beliau (Ganjar)," lanjut Prasetyo. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa Prasetyo Aribowo merupakan sosok ASN yang bisa menjadi panutan. Di tengah situasi dunia yang tidak menentu akibat dampak pandemi di semua lini, Prasetyo bisa menjalankan tugas yang saya diamanatkan dengan baik. Sosoknya digambarkan Gubernur sebagai pejabat yang berani membuat terobosan, "melompat" bahkan "zig-zag" tetapi tetap dalam koridor yang benar. 

"Sekali lagi, Pak Pras, terima kasih. Saya minta untuk ekstrakulikuler setelah pensiun karena ada banyak rencana yang beliau pegang. Juga jangan berhenti berinovasi di masyarakat nanti," pesannya.