Follow Us :              

Gandeng Garuda, Ganjar Bantu Atasi Kesulitan Pengiriman Ekspor Produk UMKM Jateng

  13 January 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 704 
Kategori :
Bagikan :


Gandeng Garuda, Ganjar Bantu Atasi Kesulitan Pengiriman Ekspor Produk UMKM Jateng

13 January 2022 | 10:00:00 | dibaca : 704
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Pengiriman ekspor produk-produk UMKM masih mengalami kesulitan akibat banyaknya negara yang menutup akses kapal laut. Kondisi ini disikapi cepat oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan memberikan alternatif transpotasi pengiriman lain, yaitu dengan pesawat kargo. 

Pengiriman pertama melalui pesawat kargo dilaksanakan melalui Bandara Ahmad Yani, Semarang, Kamis (13/1/2022). Sebanyak 6,3 ton produk perikanan dan album foto diekspor ke Singapura. 

“Kami mencarikan produk yang akan dikirim untuk ekspor. Perdana ini ke Singapura. Kita buka peluang dengan visibilitas (perhitungan) bisnis yang ada seperti (ke) Tiongkok, Jepang, dan lainnya,” jelas Gubernur usai menyaksikan pengiriman perdana tersebut. 

Dia menuturkan, pada program ini pihaknya telah menggandeng PT Garuda Indonesia Indonesia (Persero) Tbk untuk membantu mengembangkan produk UMKM dengan mengirimkannya sampai luar negeri. 

“Kami sampaikan terima kasih dengan Garuda (PT Garuda Indonesia) karena sekian space (ruang) disediakan untuk produk UMKM dengan ongkos yang didiskon,” ucapnya. 

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra  menyambut baik adanya penerbangan langsung khusus kargo Semarang-Singapura, di Bandara Ahmad Yani, Semarang. “Setelah riset, banyak produk dari Semarang dan Jateng punya potensi ekspor,” kata dia. 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Muhammad Arif Sambodo mengatakan, dalam penerbangan kargo perdana ini produk yang dikirim mencapai 6,3 ton dengan nilai Rp 250 juta. “Dari perikanan, produk dari Kota Semarang berupa foto album untuk foto,” katanya di lokasi. 

Dia menyebut, neraca ekspor non migas produk Jawa Tengah ke Singapura sampai Oktober 2021 mencapai 72 juta USD. Kendati di masa pandemi, nilai itu mengalami peningkatan 20 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya. 

“Produk unggulan ke Singapura banyak adalah furniture, garmen. Dari 10 besar itu kebanyakan produk industri pengolahan ada IKM. Untuk produk holtikultura dan perikanan nomor 10. Itu potensi. Ada juga potensi ekspor ke Singapura adalah alas kaki, barang dari kulit. Secara keseluruhan ekspor untuk alas kaki tumbuhnya bagus. Demikian pula dari kulit,” terangnya.


Bagikan :

SEMARANG - Pengiriman ekspor produk-produk UMKM masih mengalami kesulitan akibat banyaknya negara yang menutup akses kapal laut. Kondisi ini disikapi cepat oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan memberikan alternatif transpotasi pengiriman lain, yaitu dengan pesawat kargo. 

Pengiriman pertama melalui pesawat kargo dilaksanakan melalui Bandara Ahmad Yani, Semarang, Kamis (13/1/2022). Sebanyak 6,3 ton produk perikanan dan album foto diekspor ke Singapura. 

“Kami mencarikan produk yang akan dikirim untuk ekspor. Perdana ini ke Singapura. Kita buka peluang dengan visibilitas (perhitungan) bisnis yang ada seperti (ke) Tiongkok, Jepang, dan lainnya,” jelas Gubernur usai menyaksikan pengiriman perdana tersebut. 

Dia menuturkan, pada program ini pihaknya telah menggandeng PT Garuda Indonesia Indonesia (Persero) Tbk untuk membantu mengembangkan produk UMKM dengan mengirimkannya sampai luar negeri. 

“Kami sampaikan terima kasih dengan Garuda (PT Garuda Indonesia) karena sekian space (ruang) disediakan untuk produk UMKM dengan ongkos yang didiskon,” ucapnya. 

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra  menyambut baik adanya penerbangan langsung khusus kargo Semarang-Singapura, di Bandara Ahmad Yani, Semarang. “Setelah riset, banyak produk dari Semarang dan Jateng punya potensi ekspor,” kata dia. 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Muhammad Arif Sambodo mengatakan, dalam penerbangan kargo perdana ini produk yang dikirim mencapai 6,3 ton dengan nilai Rp 250 juta. “Dari perikanan, produk dari Kota Semarang berupa foto album untuk foto,” katanya di lokasi. 

Dia menyebut, neraca ekspor non migas produk Jawa Tengah ke Singapura sampai Oktober 2021 mencapai 72 juta USD. Kendati di masa pandemi, nilai itu mengalami peningkatan 20 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya. 

“Produk unggulan ke Singapura banyak adalah furniture, garmen. Dari 10 besar itu kebanyakan produk industri pengolahan ada IKM. Untuk produk holtikultura dan perikanan nomor 10. Itu potensi. Ada juga potensi ekspor ke Singapura adalah alas kaki, barang dari kulit. Secara keseluruhan ekspor untuk alas kaki tumbuhnya bagus. Demikian pula dari kulit,” terangnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu