Follow Us :              

Ganjar Komit Dukung Pertanian Organik dengan Bantuan Prioritas

  13 May 2022  |   15:00:00  |   dibaca : 1125 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Komit Dukung Pertanian Organik dengan Bantuan Prioritas

13 May 2022 | 15:00:00 | dibaca : 1125
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

KAB. SEMARANG - Kelompok Petani Merbabu di Desa Batur menarik perhatian Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Kemampuan mereka mengembangkan pertanian organik menjadi pemikat Ganjar untuk berkunjung, Jumat (13/5). 

Kelompok Petani Merbabu tepatnya berada di Desa Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Mereka menekuni pertanian organik sejak 2008 lalu dan kini sudah menikmati hasil. Produk mereka laku keras di pasaran, bahkan sudah menjadi langganan hotel berbintang sekelas Accor Hotels. 

"Kami juga ekspor ke Singapura dan negara lainnya. Ada 111 macam jenis produk pertanian organik yang kami kembangkan di sini," kata Rebo Wahono, Ketua Kelompok Tani Merbabu. 

Rebo menerangkan, ada 4 kelompok tani yang tergabung dalam program itu. Tidak hanya petani tua, namun anak-anak muda juga dilibatkan. 

"Hotel-hotel sudah pesan rutin ke kami. Beberapa kerjasama secara langsung. Jadi meski pandemi, namun penjualan masih jalan terus," terangnya. 

Pertanian organik, menurut Rebo, sangat menjanjikan. "Pertama kita tidak perlu beli pupuk, pestisida dan lainnya. Semua pupuk kita bikin sendiri. Jadi organik memang sangat menjanjikan, pendapatan kami meningkat lebih dari 60 persen," pungkasnya. 

Gubernur Jateng, pada dasarnya sangat tertarik pada pertanian organik. Karena itu ia telah meminta jajarannya untuk mendorong penuh pertanian ramah lingkungan ini. Sebagai wujud komitmennya, petani pertanian organik jika membutuhkan bantuan, akan diberikan bantuan prioritas. 

"Kalau full organik, kita siap bantu. Seperti ini kan bagus. Sayurannya fresh, masih segar dan organik. Ini sudah diekspor dan menjadi langganan hotel berbintang," ucapnya. 

Ganjar mengatakan, pertanian organik di Jateng memang sudah dikembangkan di Jateng, seperti Kudus, Boyolali dan daerah lereng gunung lainnya. 

"Nanti kita tinggal kerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) atau BRIDA untuk mencari benih-benih unggul berbagai komoditas. Selain itu, kerjasama terkait manajemen, pengelolaan sampai marketing juga perlu kita tingkatkan agar ini semakin besar," pungkasnya.


Bagikan :

KAB. SEMARANG - Kelompok Petani Merbabu di Desa Batur menarik perhatian Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Kemampuan mereka mengembangkan pertanian organik menjadi pemikat Ganjar untuk berkunjung, Jumat (13/5). 

Kelompok Petani Merbabu tepatnya berada di Desa Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Mereka menekuni pertanian organik sejak 2008 lalu dan kini sudah menikmati hasil. Produk mereka laku keras di pasaran, bahkan sudah menjadi langganan hotel berbintang sekelas Accor Hotels. 

"Kami juga ekspor ke Singapura dan negara lainnya. Ada 111 macam jenis produk pertanian organik yang kami kembangkan di sini," kata Rebo Wahono, Ketua Kelompok Tani Merbabu. 

Rebo menerangkan, ada 4 kelompok tani yang tergabung dalam program itu. Tidak hanya petani tua, namun anak-anak muda juga dilibatkan. 

"Hotel-hotel sudah pesan rutin ke kami. Beberapa kerjasama secara langsung. Jadi meski pandemi, namun penjualan masih jalan terus," terangnya. 

Pertanian organik, menurut Rebo, sangat menjanjikan. "Pertama kita tidak perlu beli pupuk, pestisida dan lainnya. Semua pupuk kita bikin sendiri. Jadi organik memang sangat menjanjikan, pendapatan kami meningkat lebih dari 60 persen," pungkasnya. 

Gubernur Jateng, pada dasarnya sangat tertarik pada pertanian organik. Karena itu ia telah meminta jajarannya untuk mendorong penuh pertanian ramah lingkungan ini. Sebagai wujud komitmennya, petani pertanian organik jika membutuhkan bantuan, akan diberikan bantuan prioritas. 

"Kalau full organik, kita siap bantu. Seperti ini kan bagus. Sayurannya fresh, masih segar dan organik. Ini sudah diekspor dan menjadi langganan hotel berbintang," ucapnya. 

Ganjar mengatakan, pertanian organik di Jateng memang sudah dikembangkan di Jateng, seperti Kudus, Boyolali dan daerah lereng gunung lainnya. 

"Nanti kita tinggal kerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) atau BRIDA untuk mencari benih-benih unggul berbagai komoditas. Selain itu, kerjasama terkait manajemen, pengelolaan sampai marketing juga perlu kita tingkatkan agar ini semakin besar," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu