Follow Us :              

Birokrasi Butuh Pemimpin Berkemampuan Entrepreneurial Leadership

  08 July 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 2054 
Kategori :
Bagikan :


Birokrasi Butuh Pemimpin Berkemampuan Entrepreneurial Leadership

08 July 2022 | 10:00:00 | dibaca : 2054
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Dunia berubah dengan cepat dan dinamis. Perubahan ini akan berpengaruh pada banyak hal, termasuk gaya bekerja di birokrasi. Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menilai, birokrasi saat ini harus mulai diarahkan untuk punya kemampuan Entrepreneurial Leadership.

Pernyataan tersebut disampaikan Taj Yasin saat menjadi pemateri Ceramah Kepemimpinan Kewirausahaan di hadapan peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan 15, Jumat (08/07/2022) secara virtual di Kantor Gubernur. 

Kepemimpinan pemerintahan di tangan pengusaha, seperti menghadirkan dunia baru. Mereka mengeksekusi berbagai kreativitas dan inovasi atas berbagai permasalahan di pemerintahan. Hal ini memunculkan terobosan menarik di lingkup birokrasi pemerintahan, yaitu penerapan kepemimpinan kewirausahaan. 

Wagub menjelaskan, kepemimpinan kewirausahaan merupakan kemampuan seorang pemimpin untuk mengorganisir sekelompok orang yang bekerja dalam organisasinya, dalam rangka mencapai tujuan bersama. 

Pemimpin seperti ini menggunakan pendekatan perilaku proaktif kewirausahaan. Meraka berinovasi untuk memanfaatkan peluang, mengambil tanggung jawab pribadi dan mengelola perubahan dalam lingkungan organisasi yang dinamis untuk kepentingan organisasi. 

“Artinya kita memimpin pemerintahan ini jangan pernah punya pemikiran saya mendapatkan apa. Akan tetapi pemerintahan atau organisasi yang kita pimpin, bisa menghasilkan apa dan memberikan manfaat apa kepada seluruh masyarakat. Ini yang harus kita pikirkan,” tegasnya. 

Gaya kepemimpinan kewirausahaan, lanjutnya, akan berusaha untuk mencapai tujuan bersama melalui inovasi dan optimalisasi pencegahan risiko. Di samping itu, dia juga berusaha untuk mengambil keuntungan dari setiap  peluang yang ada, sambil terus mengelola lingkungan organisasi yang dinamis. 

“Tentu lebih luas kalau kita (memimpin) di pemerintahan ketimbang mereka yang memimpin (di) perusahaan. Karena yang kita pimpin kali ini, dampaknya bukan hanya ke pegawai kita saja, akan tetapi lebih besar (yakni) kepada masyarakat. Sehingga peluang-peluang ini harus kita cari, untuk menghasilkan pemasukan untuk kepentingan masyarakat,” imbuhnya. 

Tiga kemampuan yang mesti dimiliki Entrepreneurial Leadership, menurut Wagub adalah kemampuan melihat peluang setiap saat (opportunity seeker), berani mengambil risiko (risk taker), dan mampu mengelola dan memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki (resource allocator).


Bagikan :

SEMARANG - Dunia berubah dengan cepat dan dinamis. Perubahan ini akan berpengaruh pada banyak hal, termasuk gaya bekerja di birokrasi. Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menilai, birokrasi saat ini harus mulai diarahkan untuk punya kemampuan Entrepreneurial Leadership.

Pernyataan tersebut disampaikan Taj Yasin saat menjadi pemateri Ceramah Kepemimpinan Kewirausahaan di hadapan peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan 15, Jumat (08/07/2022) secara virtual di Kantor Gubernur. 

Kepemimpinan pemerintahan di tangan pengusaha, seperti menghadirkan dunia baru. Mereka mengeksekusi berbagai kreativitas dan inovasi atas berbagai permasalahan di pemerintahan. Hal ini memunculkan terobosan menarik di lingkup birokrasi pemerintahan, yaitu penerapan kepemimpinan kewirausahaan. 

Wagub menjelaskan, kepemimpinan kewirausahaan merupakan kemampuan seorang pemimpin untuk mengorganisir sekelompok orang yang bekerja dalam organisasinya, dalam rangka mencapai tujuan bersama. 

Pemimpin seperti ini menggunakan pendekatan perilaku proaktif kewirausahaan. Meraka berinovasi untuk memanfaatkan peluang, mengambil tanggung jawab pribadi dan mengelola perubahan dalam lingkungan organisasi yang dinamis untuk kepentingan organisasi. 

“Artinya kita memimpin pemerintahan ini jangan pernah punya pemikiran saya mendapatkan apa. Akan tetapi pemerintahan atau organisasi yang kita pimpin, bisa menghasilkan apa dan memberikan manfaat apa kepada seluruh masyarakat. Ini yang harus kita pikirkan,” tegasnya. 

Gaya kepemimpinan kewirausahaan, lanjutnya, akan berusaha untuk mencapai tujuan bersama melalui inovasi dan optimalisasi pencegahan risiko. Di samping itu, dia juga berusaha untuk mengambil keuntungan dari setiap  peluang yang ada, sambil terus mengelola lingkungan organisasi yang dinamis. 

“Tentu lebih luas kalau kita (memimpin) di pemerintahan ketimbang mereka yang memimpin (di) perusahaan. Karena yang kita pimpin kali ini, dampaknya bukan hanya ke pegawai kita saja, akan tetapi lebih besar (yakni) kepada masyarakat. Sehingga peluang-peluang ini harus kita cari, untuk menghasilkan pemasukan untuk kepentingan masyarakat,” imbuhnya. 

Tiga kemampuan yang mesti dimiliki Entrepreneurial Leadership, menurut Wagub adalah kemampuan melihat peluang setiap saat (opportunity seeker), berani mengambil risiko (risk taker), dan mampu mengelola dan memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki (resource allocator).


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu