Follow Us :              

Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi 2022, Pemprov Jateng Andalkan Investasi dan UMKM

  12 July 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 863 
Kategori :
Bagikan :


Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi 2022, Pemprov Jateng Andalkan Investasi dan UMKM

12 July 2022 | 09:00:00 | dibaca : 863
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Peningkatan investasi serta program pemberdayaan usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi salah satu langkah strategis Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk membangkitkan perekonomian pascapandemi Covid-19. Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno, mengatakan langkah-langkah tersebut perlu ditempuh supaya kondisi ekonomi di Jateng dapat kembali bangkit. 

"Apalagi UMKM menjadi perhatian pemerintah pusat. Kemarin Jateng sudah launching NIB (Nomor Induk Berusaha), yang merupakan kerjasama Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal, serta Kementerian BUMN," terang Sekda dalam Seminar yang diselenggarakan oleh Institute for Development of Economic & Finance (INDEF), di Gedung Fakultas Ekonomika Bisnis Undip, Selasa (12/7/2022). 

Sekda menjelaskan, UMKM yang sudah memiliki NIB akan memperoleh banyak manfaat. Pelaku UMKM akan lebih mudah mengakses perbankan, pembiayaan, izin edar dari BPOM, sertifikat halal, dan sebagainya. Kemudahan mengakses perbankan bisa didapatkan karena datanya akan terintegrasi dengan perbankan. 

"Selain itu, untuk memajukan UMKM di era serba digital pelaku UMKM harus mampu mengikuti digitalilisasi. Baik dalam memasarkan produk maupun transaksi keuangan, semua dilakukan secara digital," katanya. 

Lebih jauh, Sekda menambahkan, Bank Indonesia mendorong pelaku UMKM menggunakan QR Code Indonesia Standard (QRIS) agar proses transaksi dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Langkah ini merupakan upaya memajukan perekonomian Jateng dengan sistem pembayaran nontunai, sehingga lebih efektif dan efisien. 

Turut disebutkan, pada tahun 2022 kondisi perekonomian Jateng sudah mulai membaik dengan dengan indikator pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,16 persen (YoY) dan capaian nilai (Produk Domestik Regional Bruto) PDRB atas dasar harga konstan mencapai mencapai Rp 257.706,70 miliar, lebih tinggi 3,90 persen dari rata-rata PDRB triwulan tahun 2019 (pra pandemi Covid19). 

Pada sisi produksi, sebanyak 14 lapangan usaha telah mencatatkan pertumbuhan positif. Bahkan ada 4 sektor lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar, yakni industri pengolahan, perdagangan, pertanian, dan konstruksi, yang mencapai 72,43 persen dari total nilai PDRB Jawa Tengah.


Bagikan :

SEMARANG - Peningkatan investasi serta program pemberdayaan usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi salah satu langkah strategis Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk membangkitkan perekonomian pascapandemi Covid-19. Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno, mengatakan langkah-langkah tersebut perlu ditempuh supaya kondisi ekonomi di Jateng dapat kembali bangkit. 

"Apalagi UMKM menjadi perhatian pemerintah pusat. Kemarin Jateng sudah launching NIB (Nomor Induk Berusaha), yang merupakan kerjasama Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal, serta Kementerian BUMN," terang Sekda dalam Seminar yang diselenggarakan oleh Institute for Development of Economic & Finance (INDEF), di Gedung Fakultas Ekonomika Bisnis Undip, Selasa (12/7/2022). 

Sekda menjelaskan, UMKM yang sudah memiliki NIB akan memperoleh banyak manfaat. Pelaku UMKM akan lebih mudah mengakses perbankan, pembiayaan, izin edar dari BPOM, sertifikat halal, dan sebagainya. Kemudahan mengakses perbankan bisa didapatkan karena datanya akan terintegrasi dengan perbankan. 

"Selain itu, untuk memajukan UMKM di era serba digital pelaku UMKM harus mampu mengikuti digitalilisasi. Baik dalam memasarkan produk maupun transaksi keuangan, semua dilakukan secara digital," katanya. 

Lebih jauh, Sekda menambahkan, Bank Indonesia mendorong pelaku UMKM menggunakan QR Code Indonesia Standard (QRIS) agar proses transaksi dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Langkah ini merupakan upaya memajukan perekonomian Jateng dengan sistem pembayaran nontunai, sehingga lebih efektif dan efisien. 

Turut disebutkan, pada tahun 2022 kondisi perekonomian Jateng sudah mulai membaik dengan dengan indikator pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,16 persen (YoY) dan capaian nilai (Produk Domestik Regional Bruto) PDRB atas dasar harga konstan mencapai mencapai Rp 257.706,70 miliar, lebih tinggi 3,90 persen dari rata-rata PDRB triwulan tahun 2019 (pra pandemi Covid19). 

Pada sisi produksi, sebanyak 14 lapangan usaha telah mencatatkan pertumbuhan positif. Bahkan ada 4 sektor lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar, yakni industri pengolahan, perdagangan, pertanian, dan konstruksi, yang mencapai 72,43 persen dari total nilai PDRB Jawa Tengah.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu