Follow Us :              

SiHaTi Dimutakhirkan, Gubernur Minta Pemda Terjunkan Tim dan Update Harga Secara Aktif

  18 August 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 676 
Kategori :
Bagikan :


SiHaTi Dimutakhirkan, Gubernur Minta Pemda Terjunkan Tim dan Update Harga Secara Aktif

18 August 2022 | 09:00:00 | dibaca : 676
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Pengendalian inflasi di Jawa Tengah (Jateng) terus dimaksimalkan. Selain dengan upaya intervensi langsung, pengawasan secara komprehensif dan intens terhadap komoditas penyebab inflasi juga dilakukan. 

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengungkapkan, saat ini pengawasan inflasi di Jateng menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi (SiHaTi). Aplikasi tersebut telah mengalami empatkali pemutakhiran dan bisa diakses lewat smartphone. 

“Aplikasi SiHaTi ini harapan kita kalau pertanian pangan yang itu komoditasnya bisa mempengaruhi inflasi, itu sudah kita tercatatkan di sini,” terangnya usai memimpin Rakor Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jateng dilanjutkan mengikuti Rakornas pengendalian inflasi yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo secara daring, Kamis (18/8). 

Gubernur mendorong kepala daerah di kabupaten kota untuk turut serta mengawasi gerak inflasi yang terjadi. Jajaran di daerah, harus intens mengecek perkembangan komoditas dari hulu ke hilir. Hal itu berguna untuk bisa merespon cepat jika terjadi sesuatu. 

“Maka di hulunya kita bisa ngecek berapa produksi sebenarnya. Tinggal kemudian saya minta tolong kawan-kawan di kabupaten Kota, tolong diupdate. Teman-teman Bupati Walikota perintahkan tim kecil untuk memantau,” ujarnya. 

Kepala Perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwisaputra menjelaskan, pada sistem SiHaTi terbaru telah bisa diakses dari smartphone dan juga telah dilengkapi fitur early warning system. 

"Jadi ketika harga naik atau turun dalam 5 hari berturut, itu akan timbul early warning system dan akan ada push notification ke seluruh anggota TPID provinsi," jelasnya. 

Dari notifikasi tersebut bisa ditindaklanjuti oleh jajaran TPID untuk mengambil keputusan. Kepala BI Jateng berharap, pemerintah kabupaten/kota aktif meng-update data komoditas di daerah masing-masing. 

"Sehingga kita nanti bisa segera call for meeting untuk melakukan tindakan-tindakan. Kita integrasikan dengan Pemprov Jateng, tinggal nanti bagaimana kabupaten kota diminta aktif untuk mengupdatenya," tuturnya. 

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut inflasi Jateng turun pada Juni 2022 lalu. Inflasi Jateng turun 0,69 persen dari bulan sebelumnya 4,97 persen menjadi 4,28 persen.


Bagikan :

SEMARANG - Pengendalian inflasi di Jawa Tengah (Jateng) terus dimaksimalkan. Selain dengan upaya intervensi langsung, pengawasan secara komprehensif dan intens terhadap komoditas penyebab inflasi juga dilakukan. 

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengungkapkan, saat ini pengawasan inflasi di Jateng menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi (SiHaTi). Aplikasi tersebut telah mengalami empatkali pemutakhiran dan bisa diakses lewat smartphone. 

“Aplikasi SiHaTi ini harapan kita kalau pertanian pangan yang itu komoditasnya bisa mempengaruhi inflasi, itu sudah kita tercatatkan di sini,” terangnya usai memimpin Rakor Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jateng dilanjutkan mengikuti Rakornas pengendalian inflasi yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo secara daring, Kamis (18/8). 

Gubernur mendorong kepala daerah di kabupaten kota untuk turut serta mengawasi gerak inflasi yang terjadi. Jajaran di daerah, harus intens mengecek perkembangan komoditas dari hulu ke hilir. Hal itu berguna untuk bisa merespon cepat jika terjadi sesuatu. 

“Maka di hulunya kita bisa ngecek berapa produksi sebenarnya. Tinggal kemudian saya minta tolong kawan-kawan di kabupaten Kota, tolong diupdate. Teman-teman Bupati Walikota perintahkan tim kecil untuk memantau,” ujarnya. 

Kepala Perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwisaputra menjelaskan, pada sistem SiHaTi terbaru telah bisa diakses dari smartphone dan juga telah dilengkapi fitur early warning system. 

"Jadi ketika harga naik atau turun dalam 5 hari berturut, itu akan timbul early warning system dan akan ada push notification ke seluruh anggota TPID provinsi," jelasnya. 

Dari notifikasi tersebut bisa ditindaklanjuti oleh jajaran TPID untuk mengambil keputusan. Kepala BI Jateng berharap, pemerintah kabupaten/kota aktif meng-update data komoditas di daerah masing-masing. 

"Sehingga kita nanti bisa segera call for meeting untuk melakukan tindakan-tindakan. Kita integrasikan dengan Pemprov Jateng, tinggal nanti bagaimana kabupaten kota diminta aktif untuk mengupdatenya," tuturnya. 

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut inflasi Jateng turun pada Juni 2022 lalu. Inflasi Jateng turun 0,69 persen dari bulan sebelumnya 4,97 persen menjadi 4,28 persen.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu