Follow Us :              

Gandeng Keluarga Flobamora NTT, Pemprov Jateng Akan Gelar Panggung Nusantara

  01 September 2022  |   17:00:00  |   dibaca : 1071 
Kategori :
Bagikan :


Gandeng Keluarga Flobamora NTT, Pemprov Jateng Akan Gelar Panggung Nusantara

01 September 2022 | 17:00:00 | dibaca : 1071
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Forum Keluarga Flobamora (FKF) dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) akan berkolaborasi menggelar Panggung Nusantara. Gubernur Jateng berharap, acara tersebut nantinya bisa menjadi ajang pengenalan budaya NTT dan budaya daerah-daerah lainnya di nusantara. 

“Jadi bisa ditunjukkan apa sih kulinernya, terus kemudian lagunya. Nanti bisa gunakan (gedung) Wisma Perdamaian. Jadi tiap minggu kasih unjuk budayanya, nggak harus saya datang, tapi itu bisa berjalan,” tegasnya. 

Ketua FKF NTT Jateng, Kowe Hubertus Alberto usai audiensi dengan Ganjar mengatakan, Indonesia khususnya NTT punya budaya yang beragam. Maka pagelaran budaya bisa jadi ajang pengenalan kepada masyarakat. “Acara kita nanti membuat semacam gelar budaya, karena kita sadari bahwa kita ini beragam dan berpuluh-puluh jenis budaya, apalagi NTT,” ujarnya. 

Berto, sapaan akrabnya, mengatakan siap untuk melaksanakan rencana tersebut. Berto juga senang karena Pemprov Jateng sangat antusias dengan keberadaan FKF NTT Jateng. “Nah tadi sudah ada deal, supaya melalui kita forum flobamora dan didampingi oleh rumah pancasila nanti kita rencana membuat pagelaran budaya dan tidak cuma dari NTT tapi seluruh nusantara,” ujarnya. 

Pada kesempatan itu, Berto menyampaikan pada Gubernur bahwa FKF NTT Jateng lahir sebagai wadah bagi masyarakat NTT yang sudah lama menetap maupun yang baru akan pindah ke Jawa Tengah. 

“Kami sangat senang karena masyarakat Jawa Tengah itu masyarakat yang menghargai perbedaan, menghargai dari luar yang datang dan hidup di sini dan selama ini tidak pernah terjadi gesekan,” tuturnya. 

Berto mengatakan saat ini ada ribuan masyarakat dari NTT yang tinggal dan tersebar di seluruh kabupaten kota di Jateng. “Iya sudah ribuan, kita belum data resmi tapi secara kabupaten kota itu ada. Artinya kurang lebih sudah sampai ribuan orang,” katanya. 

Berto juga mengapresiasi Gubernur Jateng yang pernah menggunakan busana adat NTT Ti’i Langga saat bekerja. Dia berharap hal itu bisa dilakukan lagi dengan mengenakan busana adat NTT lainnya.


Bagikan :

SEMARANG - Forum Keluarga Flobamora (FKF) dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) akan berkolaborasi menggelar Panggung Nusantara. Gubernur Jateng berharap, acara tersebut nantinya bisa menjadi ajang pengenalan budaya NTT dan budaya daerah-daerah lainnya di nusantara. 

“Jadi bisa ditunjukkan apa sih kulinernya, terus kemudian lagunya. Nanti bisa gunakan (gedung) Wisma Perdamaian. Jadi tiap minggu kasih unjuk budayanya, nggak harus saya datang, tapi itu bisa berjalan,” tegasnya. 

Ketua FKF NTT Jateng, Kowe Hubertus Alberto usai audiensi dengan Ganjar mengatakan, Indonesia khususnya NTT punya budaya yang beragam. Maka pagelaran budaya bisa jadi ajang pengenalan kepada masyarakat. “Acara kita nanti membuat semacam gelar budaya, karena kita sadari bahwa kita ini beragam dan berpuluh-puluh jenis budaya, apalagi NTT,” ujarnya. 

Berto, sapaan akrabnya, mengatakan siap untuk melaksanakan rencana tersebut. Berto juga senang karena Pemprov Jateng sangat antusias dengan keberadaan FKF NTT Jateng. “Nah tadi sudah ada deal, supaya melalui kita forum flobamora dan didampingi oleh rumah pancasila nanti kita rencana membuat pagelaran budaya dan tidak cuma dari NTT tapi seluruh nusantara,” ujarnya. 

Pada kesempatan itu, Berto menyampaikan pada Gubernur bahwa FKF NTT Jateng lahir sebagai wadah bagi masyarakat NTT yang sudah lama menetap maupun yang baru akan pindah ke Jawa Tengah. 

“Kami sangat senang karena masyarakat Jawa Tengah itu masyarakat yang menghargai perbedaan, menghargai dari luar yang datang dan hidup di sini dan selama ini tidak pernah terjadi gesekan,” tuturnya. 

Berto mengatakan saat ini ada ribuan masyarakat dari NTT yang tinggal dan tersebar di seluruh kabupaten kota di Jateng. “Iya sudah ribuan, kita belum data resmi tapi secara kabupaten kota itu ada. Artinya kurang lebih sudah sampai ribuan orang,” katanya. 

Berto juga mengapresiasi Gubernur Jateng yang pernah menggunakan busana adat NTT Ti’i Langga saat bekerja. Dia berharap hal itu bisa dilakukan lagi dengan mengenakan busana adat NTT lainnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu