Follow Us :              

Bangun Generasi Berkualitas untuk Cegah Kekerasan

  13 September 2022  |   14:00:00  |   dibaca : 506 
Kategori :
Bagikan :


Bangun Generasi Berkualitas untuk Cegah Kekerasan

13 September 2022 | 14:00:00 | dibaca : 506
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Kekerasan dapat terjadi di mana saja, baik dunia nyata maupun dunia maya. Korbannya tidak pandang bulu, bahkan berpeluang pula menyasar anak dengan keterbelakangan mental. 

"Kekerasan itu biasanya banyak kita dapatkan saat ini yg ditujukan pada anak-anak, khususnya wanita. Walaupun sebenarnya kekerasan terhadap anak laki-laki juga banyak, tapi rentan bagi kaum perempuan. Ditambah lagi saat ini, beberapa berita yang mana pelecehan seksual, kekerasan itu, bahkan sampai ke kawan-kawan yang mempunyai keterbelakangan mental," tutur Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng), Taj Yasin Maimoen saat menjadi pembicara pada acara pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru Universitas Kusuma Husada Surakarta, Selasa (13/09/2022) melalui zoom meeting di Rumah Dinas Rinjani. 

Untuk mencegah terjadinya kekerasan, Wagub berpandangan bahwa dengan membangun generasi yang berkualitas bisa menjadi salah satu kuncinya. Upaya membangun generasi berkualitas, dari segi fisiknya tidak dimulai dari anak setelah lahir. Tapi dimulai sejak para calon ibu menginjak usia remaja. Mereka wajib memperhatikan asupan zat besi yang dikonsumsi, agar terhindar dari anemia yang akan berdampak pada calon bayi yang akan dikandungnya. "Maka di sinilah kenapa tadi saya sampaikan, yuk kita bangun generasi kita, mulai dari awal, penanganan stunting," ajaknya. 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, kini gencar melakukan berbagai edukasi kepada pelajar maupun masyarakat, dalam upaya membangun lahirnya generasi berkualitas. Edukasi yang antara lain berisi materi tentang akhlak, pengetahuan reproduksi dan kesehatan secara umum, biasa disampaikan dalam program Gubernur Mengajar. 

"Penyakit-penyakit AIDS kita kenalkan sejak dini. Saya beberapa kali datang ke sekolahan dan saya datang ke pondok-pondok pesantren, ke kampus-kampus, ke lembaga-lembaga, saya sampaikan ini. Karena ini penting. Masa depan adik-adik itu adalah tanggungjawab kami," beber dia. 

Pemprov Jateng juga melaksanakan Program JoKawin Bocah. Program ini memberikan edukasi kepada para pelajar agar fokus untuk belajar dan tidak terburu-buru menikah. Pendidikan jauh lebih penting karena menjadi penentu wawasan seseorang. 

"Karena sekolah itu nanti yang menentukan wawasan kita. Bagaimana kita punya anak, mendidiknya bagaimana, kita punya tanggungjawab kepada suami/istri," ujarnya 

Lebih lanjut Wagub mengatakan, menikah di usia yang belum matang, rentan menimbulkan perceraian. Pada umumnya karena mereka belum paham tanggungjawab dalam pernikahan, ekonomi belum mapan, dan mental yang juga belum siap.


Bagikan :

SEMARANG - Kekerasan dapat terjadi di mana saja, baik dunia nyata maupun dunia maya. Korbannya tidak pandang bulu, bahkan berpeluang pula menyasar anak dengan keterbelakangan mental. 

"Kekerasan itu biasanya banyak kita dapatkan saat ini yg ditujukan pada anak-anak, khususnya wanita. Walaupun sebenarnya kekerasan terhadap anak laki-laki juga banyak, tapi rentan bagi kaum perempuan. Ditambah lagi saat ini, beberapa berita yang mana pelecehan seksual, kekerasan itu, bahkan sampai ke kawan-kawan yang mempunyai keterbelakangan mental," tutur Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng), Taj Yasin Maimoen saat menjadi pembicara pada acara pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru Universitas Kusuma Husada Surakarta, Selasa (13/09/2022) melalui zoom meeting di Rumah Dinas Rinjani. 

Untuk mencegah terjadinya kekerasan, Wagub berpandangan bahwa dengan membangun generasi yang berkualitas bisa menjadi salah satu kuncinya. Upaya membangun generasi berkualitas, dari segi fisiknya tidak dimulai dari anak setelah lahir. Tapi dimulai sejak para calon ibu menginjak usia remaja. Mereka wajib memperhatikan asupan zat besi yang dikonsumsi, agar terhindar dari anemia yang akan berdampak pada calon bayi yang akan dikandungnya. "Maka di sinilah kenapa tadi saya sampaikan, yuk kita bangun generasi kita, mulai dari awal, penanganan stunting," ajaknya. 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, kini gencar melakukan berbagai edukasi kepada pelajar maupun masyarakat, dalam upaya membangun lahirnya generasi berkualitas. Edukasi yang antara lain berisi materi tentang akhlak, pengetahuan reproduksi dan kesehatan secara umum, biasa disampaikan dalam program Gubernur Mengajar. 

"Penyakit-penyakit AIDS kita kenalkan sejak dini. Saya beberapa kali datang ke sekolahan dan saya datang ke pondok-pondok pesantren, ke kampus-kampus, ke lembaga-lembaga, saya sampaikan ini. Karena ini penting. Masa depan adik-adik itu adalah tanggungjawab kami," beber dia. 

Pemprov Jateng juga melaksanakan Program JoKawin Bocah. Program ini memberikan edukasi kepada para pelajar agar fokus untuk belajar dan tidak terburu-buru menikah. Pendidikan jauh lebih penting karena menjadi penentu wawasan seseorang. 

"Karena sekolah itu nanti yang menentukan wawasan kita. Bagaimana kita punya anak, mendidiknya bagaimana, kita punya tanggungjawab kepada suami/istri," ujarnya 

Lebih lanjut Wagub mengatakan, menikah di usia yang belum matang, rentan menimbulkan perceraian. Pada umumnya karena mereka belum paham tanggungjawab dalam pernikahan, ekonomi belum mapan, dan mental yang juga belum siap.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu