Follow Us :              

Taj Yasin Minta Masyarakat Tidak Terpengaruh Politik Identitas

  06 November 2022  |   11:00:00  |   dibaca : 509 
Kategori :
Bagikan :


Taj Yasin Minta Masyarakat Tidak Terpengaruh Politik Identitas

06 November 2022 | 11:00:00 | dibaca : 509
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

KENDAL - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan politik identitas. Hal itu dia sampaikan usai menghadiri Haul Akbar Pahlawan Nasional KH Ahmad Rifai, di Pendopo Kabupaten Kendal. Dia menilai, politik identitas berpotensi memecah-belah bangsa Indonesia.

Wagub menjelaskan, menjelang pemilihan umum di tahun 2024 mendatang, upaya politik mulai banyak dilakukan. Namun, yang perlu dipertahankan adalah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Jangan sampai, tandasnya, keharmonisan masyarakat dinodai dengan oknum-oknum yang menggunakan politik praktis.

"Dan perlu kita antisipasi juga kita nggak perlu ke politik identitas. Identitas itu iya ada, namun nggak perlu sampai ke dalam, (contohnya) kalau tidak sama dengan kita nggak boleh kita dukung dan seterusnya. Nggak boleh ada lagi," kata Taj Yasin, Minggu (06/11/2022).

Selain politik Identitas, Taj Yasin juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terhasut dengan paham radikal. Dijelaskannya, saat perjuangan merebut kemerdekaan, banyak tokoh agama dan santri yang turut berkorban. Sehingga, lanjutnya, sistem pemerintahan Demokrasi Pancasila ini sudah keputusan final para pendiri bangsa dan tokoh-tokoh agama.

"Nah ini harus benar-benar kita serukan bahwa negara (sistem pemerintahan) Indonesia ini sudah final (sepakat). Tidak boleh lagi ada yang membahas apakah Pancasila itu islami atau tidak, karena itu adalah kesepakatan para ulama, termasuk Kiai Ahmad Rifai juga ikut andil memperjuangkan itu," papar wagub.

Lebih jauh, Orang nomor dua di Jateng ini meminta kepada pengikut Jami'iyah Rifa'iyah untuk melanjutkan perjuangan KH. Ahmad Rifai. Caranya, lanjut dia, dengan bersama-sama mempertahankan kedaulatan Bangsa Indonesia. 

"Dan tentu Saya ingin menekankan bagaimana syeh Rifai sudah selesai namun bagaimana jamaahnya ini yang ada di organisasi benar benar bisa memperjuangkan mempertahankan, jadi benteng bertahannya republik Indonesia ini," tuturnya.

Menambahkan, Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, mengajak masyarakat sinergi dengan pemerintah. Apalagi, lanjutnya, Indonesia menghadapi ancaman resesi global di tahun 2023 mendatang. Dia ingin agar seluruh pihak bekerjasama untuk melampauinya.

"Kontribusi kita terhadap bangsa dan negara memastikan kita bisa menghadapi resesi ini bersama," imbuh Dico.


Bagikan :

KENDAL - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan politik identitas. Hal itu dia sampaikan usai menghadiri Haul Akbar Pahlawan Nasional KH Ahmad Rifai, di Pendopo Kabupaten Kendal. Dia menilai, politik identitas berpotensi memecah-belah bangsa Indonesia.

Wagub menjelaskan, menjelang pemilihan umum di tahun 2024 mendatang, upaya politik mulai banyak dilakukan. Namun, yang perlu dipertahankan adalah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Jangan sampai, tandasnya, keharmonisan masyarakat dinodai dengan oknum-oknum yang menggunakan politik praktis.

"Dan perlu kita antisipasi juga kita nggak perlu ke politik identitas. Identitas itu iya ada, namun nggak perlu sampai ke dalam, (contohnya) kalau tidak sama dengan kita nggak boleh kita dukung dan seterusnya. Nggak boleh ada lagi," kata Taj Yasin, Minggu (06/11/2022).

Selain politik Identitas, Taj Yasin juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terhasut dengan paham radikal. Dijelaskannya, saat perjuangan merebut kemerdekaan, banyak tokoh agama dan santri yang turut berkorban. Sehingga, lanjutnya, sistem pemerintahan Demokrasi Pancasila ini sudah keputusan final para pendiri bangsa dan tokoh-tokoh agama.

"Nah ini harus benar-benar kita serukan bahwa negara (sistem pemerintahan) Indonesia ini sudah final (sepakat). Tidak boleh lagi ada yang membahas apakah Pancasila itu islami atau tidak, karena itu adalah kesepakatan para ulama, termasuk Kiai Ahmad Rifai juga ikut andil memperjuangkan itu," papar wagub.

Lebih jauh, Orang nomor dua di Jateng ini meminta kepada pengikut Jami'iyah Rifa'iyah untuk melanjutkan perjuangan KH. Ahmad Rifai. Caranya, lanjut dia, dengan bersama-sama mempertahankan kedaulatan Bangsa Indonesia. 

"Dan tentu Saya ingin menekankan bagaimana syeh Rifai sudah selesai namun bagaimana jamaahnya ini yang ada di organisasi benar benar bisa memperjuangkan mempertahankan, jadi benteng bertahannya republik Indonesia ini," tuturnya.

Menambahkan, Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, mengajak masyarakat sinergi dengan pemerintah. Apalagi, lanjutnya, Indonesia menghadapi ancaman resesi global di tahun 2023 mendatang. Dia ingin agar seluruh pihak bekerjasama untuk melampauinya.

"Kontribusi kita terhadap bangsa dan negara memastikan kita bisa menghadapi resesi ini bersama," imbuh Dico.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu