Follow Us :              

New Hero, Gubernur Apresiasi Jasa Para Profesional yang Bekerja dengan Hati

  09 November 2022  |   07:00:00  |   dibaca : 475 
Kategori :
Bagikan :


New Hero, Gubernur Apresiasi Jasa Para Profesional yang Bekerja dengan Hati

09 November 2022 | 07:00:00 | dibaca : 475
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan saat ini banyak pahlawan baru yang tidak kita ketahui. Mereka yang bergerak dengan hati, menjalankan tugas mulianya di seluruh penjuru negeri. 

Hal itu disampaikan usai mengikuti upacara ziarah Hari Pahlawan di TMP Giri Tunggal, Rabu (9/11). Saat itu Gubernur mengajak masyarakat untuk tidak melupakan "Jasmerah" atau Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. 

“Apalagi sejarah perjuangan para pahlawan kita. Nyawanya diserahkan, keluarganya ditinggalkan, darah ditumpahkan, jadi kita yang mengisi kemerdekaan itu ya jaga kerukunan,” tegas Gubernur. 

Wujud penghormatan tertinggi pada jasa-jasa pahlawan oleh generasi penerus, menurutnya adalah dengan mempertahankan kesepakatan yang telah diinginkan oleh para pendiri dan para pahlawan, yaitu Indonesia yang maju, makmur dan bersatu. 

“Nah tugas kita generasi berikutnya, memperbaiki melakukan sebuah terobosan bagaimana agar cara-cara yang kita pakai betul-betul pada akhirnya mensejahterakan mereka,” katanya. 

Penghargaan bukan hanya layak diberikan pada para pahlawan yang gugur dan dimakamkan di TMP Giri Tunggal saja, Gubernur mengatakan, penghormatan juga layak diberikan setinggi-tingginya pada mereka yang bergerak sepenuh hati, menjalankan tugas sesuai profesinya. 

Pahlawan seperti ini bisa berada di mana saja, tanpa tercatat. Bahkan mungkin banyak dari mereka berada di area remote. 

“Mungkin tenaga kesehatan, mereka guru, mereka mengelola sampah, mereka menjaga lingkungan, mereka aktif untuk mendampingi ibu-ibu hamil, bayi-bayi yang kemudian kurang gizi, mereka pahlawan,” tuturnya. 

Gubernur yakin saat ini banyak pahlawan baru bermunculan. Mereka tidak membutuhkan popularitas, pengakuan, namun mereka terus bekerja setiap hari dengan sepenuh hati bagi kebaikan sesama. 

“Banyak sekali new hero hari ini yang mulai bermunculan karena ada hati yang diberikan untuk menunaikan tugas kemanusiaannya, mereka mungkin tidak butuh terkenal, tidak butuh dicatat, tidak butuh populer, tapi yang di ujung-ujung itu kami sangat hormat,” tandasnya. 

Pada Peringatan Hari Pahlawah kali ini, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi yang bertindak sebagai inspektur upacara. Kapolda mengatakan, ziarah Hari Pahlawan ini menjadi momen refleksi bagi Polri untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan. 

“Kalau Polri ya kita meningkatkan kinerja dalam memberikan harapan ke masyarakat, itu saja yang paling penting,” tegasnya. 

Adapun tokoh di Jawa Tengah yang baru-baru ini menerima penganugerahan gelar pahlawan nasional, yakni DR dr HR Soeharto. Gelar pahlawan itu diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan diterima Ganjar Pranowo di Istana Presiden, Senin (7/11) lalu. 

DR dr HR Soeharto asal Klaten, Jawa Tengah, menjadi salah satu dari lima orang yang dianugrahi gelar pahlawan nasional karena perannya sebagai pejuang kemerdekaan. Selain ikut berjuang di medan pertempuran, DR dr HR Soeharto yang berasal dari Klaten ini juga turut serta dalam pembangunan sejumlah infrastruktur di Tanah Air.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan saat ini banyak pahlawan baru yang tidak kita ketahui. Mereka yang bergerak dengan hati, menjalankan tugas mulianya di seluruh penjuru negeri. 

Hal itu disampaikan usai mengikuti upacara ziarah Hari Pahlawan di TMP Giri Tunggal, Rabu (9/11). Saat itu Gubernur mengajak masyarakat untuk tidak melupakan "Jasmerah" atau Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. 

“Apalagi sejarah perjuangan para pahlawan kita. Nyawanya diserahkan, keluarganya ditinggalkan, darah ditumpahkan, jadi kita yang mengisi kemerdekaan itu ya jaga kerukunan,” tegas Gubernur. 

Wujud penghormatan tertinggi pada jasa-jasa pahlawan oleh generasi penerus, menurutnya adalah dengan mempertahankan kesepakatan yang telah diinginkan oleh para pendiri dan para pahlawan, yaitu Indonesia yang maju, makmur dan bersatu. 

“Nah tugas kita generasi berikutnya, memperbaiki melakukan sebuah terobosan bagaimana agar cara-cara yang kita pakai betul-betul pada akhirnya mensejahterakan mereka,” katanya. 

Penghargaan bukan hanya layak diberikan pada para pahlawan yang gugur dan dimakamkan di TMP Giri Tunggal saja, Gubernur mengatakan, penghormatan juga layak diberikan setinggi-tingginya pada mereka yang bergerak sepenuh hati, menjalankan tugas sesuai profesinya. 

Pahlawan seperti ini bisa berada di mana saja, tanpa tercatat. Bahkan mungkin banyak dari mereka berada di area remote. 

“Mungkin tenaga kesehatan, mereka guru, mereka mengelola sampah, mereka menjaga lingkungan, mereka aktif untuk mendampingi ibu-ibu hamil, bayi-bayi yang kemudian kurang gizi, mereka pahlawan,” tuturnya. 

Gubernur yakin saat ini banyak pahlawan baru bermunculan. Mereka tidak membutuhkan popularitas, pengakuan, namun mereka terus bekerja setiap hari dengan sepenuh hati bagi kebaikan sesama. 

“Banyak sekali new hero hari ini yang mulai bermunculan karena ada hati yang diberikan untuk menunaikan tugas kemanusiaannya, mereka mungkin tidak butuh terkenal, tidak butuh dicatat, tidak butuh populer, tapi yang di ujung-ujung itu kami sangat hormat,” tandasnya. 

Pada Peringatan Hari Pahlawah kali ini, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi yang bertindak sebagai inspektur upacara. Kapolda mengatakan, ziarah Hari Pahlawan ini menjadi momen refleksi bagi Polri untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan. 

“Kalau Polri ya kita meningkatkan kinerja dalam memberikan harapan ke masyarakat, itu saja yang paling penting,” tegasnya. 

Adapun tokoh di Jawa Tengah yang baru-baru ini menerima penganugerahan gelar pahlawan nasional, yakni DR dr HR Soeharto. Gelar pahlawan itu diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan diterima Ganjar Pranowo di Istana Presiden, Senin (7/11) lalu. 

DR dr HR Soeharto asal Klaten, Jawa Tengah, menjadi salah satu dari lima orang yang dianugrahi gelar pahlawan nasional karena perannya sebagai pejuang kemerdekaan. Selain ikut berjuang di medan pertempuran, DR dr HR Soeharto yang berasal dari Klaten ini juga turut serta dalam pembangunan sejumlah infrastruktur di Tanah Air.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu