Follow Us :              

Momentum Hari Guru ke-77, Gubernur Minta Pendidikan Jadi Peningkat Derajat Kemanusiaan

  25 November 2022  |   07:00:00  |   dibaca : 607 
Kategori :
Bagikan :


Momentum Hari Guru ke-77, Gubernur Minta Pendidikan Jadi Peningkat Derajat Kemanusiaan

25 November 2022 | 07:00:00 | dibaca : 607
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan peningkatan sumberdaya manusia penting didorong. Sehingga tidak ada lagi suara miring tentang keberadaan tenaga kerja asing, sedangkan SDM lokal tak mampu bersaing. 

Hal itu diungkapkan usai memimpin upacara Peringatan Hari Guru ke 77 di Museum Rangga Warsita, Jumat (25/11). Menyongsong industrialisasi itu, ia berharap kualitas guru ditingkatkan. 

“Jangan sampai nanti orang banyak protes kenapa banyak tenaga kerja asing, karena kita tidak menyiapkan,” kata Ganjar. 

Gubernur  mengatakan, peran sekolah vokasi dalam meningkatkan skill SDM bisa dilakukan lewat kolaborasi dengan industri. 

“Karena kita dekat dengan kawasan industri sebenarnya ini bisa di-match-kan, apakah kurikulumnya, kualifikasinya dan sebagainya,” ujarnya. 

Di sisi lain, para siswa di sekolah vokasi harus terbiasa dengan mesin-mesin baru. Sehingga ketika mereka lulus serapannya bisa lebih cepat. 

“Umpama Batang, kita akan punya pabrik baterai kendaraan terus kemudian pabrik kaca besar. Siapa yang bisa mengisi kalau kemudian kita tidak menyiapkan,” tegasnya. 

Guna mendukung upaya tersebut, Gubenur menerangkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah  meluncurkan Sistem Informasi dan Data Kebekerjaan SMK (Sidak SMK). Aplikasi ini diharapkan dapat memudahkan mix and match serapan tenaga kerja para siswa dan lulusan SMK dengan dunia usaha. 

Selain itu ada pula Digitalisasi Penilaian Angka Kredit Guru (Si Pungker Merak). Inovasi ini untuk memudahkan para guru dalam mewujudkan peningkatan karir guru di Jawa Tengah. 

Aplikasi ketiga, yaitu Dokumen Usulan Perencanaan Layanan Pendidikan dan Kebudayaan (Duren Pulen) yang dibuat untuk pengendalian perencanaan pendidikan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah. 

“Ini kita launching sistem-sistem yang bisa membantu guru lebih termotivasi, lebih berprestasi dan lebih gampang dalam pelayanan. Kita betul-betul ingin bisa menyiapkan SDM yang lebih unggul. Anak-anak (siswa) mesti dibanyakin di lapangan di tempat kerja dibanding di sekolah saja." 

Selain sistem yang baik, keberhasilan pendidikan juga sangat ditopang oleh peran tenaga pendididik, guru. “Guru itu bukan sekadar menjadi pintu ilmu tapi dia adalah penuntun jiwa,” tegas Gubernur. 

Begitu pentingnya peran mereka dalam menentukan kualitas  generasi bangsa, karena itu kesejahteraan mereka harus diperhatikan. 

Saat ini sebanyak 5.546 guru honorer di bawah naungan Pemerintan Provinsi Jawa Tengah telah menerima gaji sesuai UMK kabupaten kota masing-masing disertai bonus. Gubernur mengatakan, hal ini sebagai bukti keseriusan pihaknya untuk mengupayakan kesejahteraan mereka. 

“Plus 7,5 sampai 10 persen. Begitu pun dengan  7.931 pegawai tidak tetap, mereka juga kita gaji sesuai UMK," terangnya 

Sampai hari ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melantik sedikitnya 5.788 guru PPPK. Bahkan, lanjutnya, pada 31 Oktober lalu kembali dibuka penerimaan PPPK. Jumlahnya 4.361 lowongan untuk para guru dari total 4.600 lowongan. 

Menurut Gubernur mensejahterakan guru, bukan hal yang mustahil. Bisa atau tidak bisa bukan soal anggaran, tapi keberpihakan. “Maka saya selalu mewanti-wanti temen-temen bupati walikota. Tolong dong perhatikan guru-guru di bawah naungan kabupaten kota itu, minimal menerima gaji sesuai UMK. Yang di provinsi _ngurus_ 13.477 ribu GTT (Guru Tidak Tetap)/PTT (Pegawai Tidak Tetap) dan ngurus 667 sekolah saja bisa, masa yang di kabupaten tidak bisa,” tuturnya. 

Pada sisi lain,Gubernur mengajak para guru untuk berkontribusi mewujudkan revolusi dunia pendidikan dengan menjadikan institusi ini sebagai ruang terbesar untuk mengangkat derajat kemanusiaan. 

“Pada titik inilah peran guru sesungguhnya, yaitu memahami potensi kemanusiaan terbesar setiap siswa. Ayo lakukan tugas sebaik-baiknya agar seluruh siswa menemukan jatidirinya layaknya Bima. Selamat Hari Guru. Dari hati yang paling dalam saya menghaturkan, I love you,” tandasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan peningkatan sumberdaya manusia penting didorong. Sehingga tidak ada lagi suara miring tentang keberadaan tenaga kerja asing, sedangkan SDM lokal tak mampu bersaing. 

Hal itu diungkapkan usai memimpin upacara Peringatan Hari Guru ke 77 di Museum Rangga Warsita, Jumat (25/11). Menyongsong industrialisasi itu, ia berharap kualitas guru ditingkatkan. 

“Jangan sampai nanti orang banyak protes kenapa banyak tenaga kerja asing, karena kita tidak menyiapkan,” kata Ganjar. 

Gubernur  mengatakan, peran sekolah vokasi dalam meningkatkan skill SDM bisa dilakukan lewat kolaborasi dengan industri. 

“Karena kita dekat dengan kawasan industri sebenarnya ini bisa di-match-kan, apakah kurikulumnya, kualifikasinya dan sebagainya,” ujarnya. 

Di sisi lain, para siswa di sekolah vokasi harus terbiasa dengan mesin-mesin baru. Sehingga ketika mereka lulus serapannya bisa lebih cepat. 

“Umpama Batang, kita akan punya pabrik baterai kendaraan terus kemudian pabrik kaca besar. Siapa yang bisa mengisi kalau kemudian kita tidak menyiapkan,” tegasnya. 

Guna mendukung upaya tersebut, Gubenur menerangkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah  meluncurkan Sistem Informasi dan Data Kebekerjaan SMK (Sidak SMK). Aplikasi ini diharapkan dapat memudahkan mix and match serapan tenaga kerja para siswa dan lulusan SMK dengan dunia usaha. 

Selain itu ada pula Digitalisasi Penilaian Angka Kredit Guru (Si Pungker Merak). Inovasi ini untuk memudahkan para guru dalam mewujudkan peningkatan karir guru di Jawa Tengah. 

Aplikasi ketiga, yaitu Dokumen Usulan Perencanaan Layanan Pendidikan dan Kebudayaan (Duren Pulen) yang dibuat untuk pengendalian perencanaan pendidikan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah. 

“Ini kita launching sistem-sistem yang bisa membantu guru lebih termotivasi, lebih berprestasi dan lebih gampang dalam pelayanan. Kita betul-betul ingin bisa menyiapkan SDM yang lebih unggul. Anak-anak (siswa) mesti dibanyakin di lapangan di tempat kerja dibanding di sekolah saja." 

Selain sistem yang baik, keberhasilan pendidikan juga sangat ditopang oleh peran tenaga pendididik, guru. “Guru itu bukan sekadar menjadi pintu ilmu tapi dia adalah penuntun jiwa,” tegas Gubernur. 

Begitu pentingnya peran mereka dalam menentukan kualitas  generasi bangsa, karena itu kesejahteraan mereka harus diperhatikan. 

Saat ini sebanyak 5.546 guru honorer di bawah naungan Pemerintan Provinsi Jawa Tengah telah menerima gaji sesuai UMK kabupaten kota masing-masing disertai bonus. Gubernur mengatakan, hal ini sebagai bukti keseriusan pihaknya untuk mengupayakan kesejahteraan mereka. 

“Plus 7,5 sampai 10 persen. Begitu pun dengan  7.931 pegawai tidak tetap, mereka juga kita gaji sesuai UMK," terangnya 

Sampai hari ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melantik sedikitnya 5.788 guru PPPK. Bahkan, lanjutnya, pada 31 Oktober lalu kembali dibuka penerimaan PPPK. Jumlahnya 4.361 lowongan untuk para guru dari total 4.600 lowongan. 

Menurut Gubernur mensejahterakan guru, bukan hal yang mustahil. Bisa atau tidak bisa bukan soal anggaran, tapi keberpihakan. “Maka saya selalu mewanti-wanti temen-temen bupati walikota. Tolong dong perhatikan guru-guru di bawah naungan kabupaten kota itu, minimal menerima gaji sesuai UMK. Yang di provinsi _ngurus_ 13.477 ribu GTT (Guru Tidak Tetap)/PTT (Pegawai Tidak Tetap) dan ngurus 667 sekolah saja bisa, masa yang di kabupaten tidak bisa,” tuturnya. 

Pada sisi lain,Gubernur mengajak para guru untuk berkontribusi mewujudkan revolusi dunia pendidikan dengan menjadikan institusi ini sebagai ruang terbesar untuk mengangkat derajat kemanusiaan. 

“Pada titik inilah peran guru sesungguhnya, yaitu memahami potensi kemanusiaan terbesar setiap siswa. Ayo lakukan tugas sebaik-baiknya agar seluruh siswa menemukan jatidirinya layaknya Bima. Selamat Hari Guru. Dari hati yang paling dalam saya menghaturkan, I love you,” tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu