Follow Us :              

Gubernur Pastikan Pengungsi Banjir Pekalongan Tertangani dengan Baik

  03 January 2023  |   15:00:00  |   dibaca : 713 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Pastikan Pengungsi Banjir Pekalongan Tertangani dengan Baik

03 January 2023 | 15:00:00 | dibaca : 713
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

PEKALONGAN - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi tempat pengungsian korban banjir di Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Selasa (3/1/2023). Gubernur menyapa para pengungsi lalu berdialog dengan mereka dalam tenda. 

Suasana semakin akrab dan meriah, ketika anak-anak ikut bergabung dan bercengkrama bersama. Warga dan anak-anak yang sudah berhari-hari tinggal di tenda pengungsian tampak gembira. 

"Pekalongan menjadi perhatian kita, karena posisi tanggulnya belum beres dan beberapa aliran sungainya perlu diperbaiki," ujar Gubernur. 

Penanganan pengungsian di lokasi tersebut dinilai cukup representatif. Selain fasilitasnya cukup, tenaga medis dan obat-obatan juga tersedia. Seluruh pengungsi terlihat dalam kondisi sehat. Bahkan beberapa relawan juga berinisiatif membuat permainan untuk menghibur mereka. 

"Tadi ada relawan-relawan yang menghibur. Dan, ada juga yang hamil sudah ditangani dengan baik," lanjutnya. 

Setelah mengecek sejumlah tempat pengungsian dan memastikan kondisi pengungsi sehat, Gubernur melanjutkan tinjauan ke dapur umum. Lokasi dapur umum berada di komplek Dinas Sosial Kota Pekalongan. Gubernur terlihat memantau dengan seksama jumlah logistik yang tersedia. 

"Dipastikan logistik makanan cukup untuk beberapa hari ke depan," katanya. 

Petugas bergotong royong untuk menyuplai makanan kepada warga terdampak banjir. Sebanyak 6 ribu bungkus nasi per hari. Masyarakat turut membantu membagikan. 

"Tadi ada dari Dinsos, Tagana, hingga Forum Anak mulai dari SMP, SMA dan SMK membantu di sini," tuturnya. 

Gubernur memuji menu makanan yang diberikan karena mengandung gizi seimbang. Namun ia menyarankan agar menu yang disajikan berganti-ganti supaya tidak monoton. 

"Iya, menunya bagus, tapi perlu diganti-ganti. Bukan hanya mie dan telur, tapi tadi ada juga sayurnya. Itu bagus," imbuhnya. 

Terkait banjir, Gubernur memastikan pihaknya terus melakukan penanganan, termasuk untuk skala jangka panjang. Di antaranya polder, pompa air dan tanggul. 

"Kemarin hampir seluruh usulan bupati/wali kota rata-rata adalah normalisasi sungai. Jadi, kita siapkan dari seluruhnya juga fasilitasi dari Pemprov. Tapi alhamdulillah kemarin respon pusat juga bagus tidak hanya BMKG, BNPB, hari ini Pak Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) datang ke Semarang," ungkapnya. 

Dikatakannya, kedatangan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono didampingi Dirjen Sumber Daya Air dan Bina Marga untuk mengecek lokasi-lokasi banjir. 

"Mudah-mudahan nanti akan ada perhitungan-perhitungan. Rasa-rasanya butuh pompa portabel. Maka, kita dorong untuk menyiapkan bantuan itu, termasuk di tempat lain," tuturnya. 

Gubernur mengakui, sulit untuk melakukan penanganan banjir secara bersamaan, namun ia berkomitmen akan menyelesaikan satu per satu banjir di semua daerah di Jawa Tengah. 

"Di Pekalongan ini Sungai Bremi perlu penanganan. Kemudian Semarang-Demak itu semuanya akan kita tangani. Termasuk daerah lain. Sekali lagi, pengendalian tata ruang begitu penting," tandasnya.


Bagikan :

PEKALONGAN - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi tempat pengungsian korban banjir di Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Selasa (3/1/2023). Gubernur menyapa para pengungsi lalu berdialog dengan mereka dalam tenda. 

Suasana semakin akrab dan meriah, ketika anak-anak ikut bergabung dan bercengkrama bersama. Warga dan anak-anak yang sudah berhari-hari tinggal di tenda pengungsian tampak gembira. 

"Pekalongan menjadi perhatian kita, karena posisi tanggulnya belum beres dan beberapa aliran sungainya perlu diperbaiki," ujar Gubernur. 

Penanganan pengungsian di lokasi tersebut dinilai cukup representatif. Selain fasilitasnya cukup, tenaga medis dan obat-obatan juga tersedia. Seluruh pengungsi terlihat dalam kondisi sehat. Bahkan beberapa relawan juga berinisiatif membuat permainan untuk menghibur mereka. 

"Tadi ada relawan-relawan yang menghibur. Dan, ada juga yang hamil sudah ditangani dengan baik," lanjutnya. 

Setelah mengecek sejumlah tempat pengungsian dan memastikan kondisi pengungsi sehat, Gubernur melanjutkan tinjauan ke dapur umum. Lokasi dapur umum berada di komplek Dinas Sosial Kota Pekalongan. Gubernur terlihat memantau dengan seksama jumlah logistik yang tersedia. 

"Dipastikan logistik makanan cukup untuk beberapa hari ke depan," katanya. 

Petugas bergotong royong untuk menyuplai makanan kepada warga terdampak banjir. Sebanyak 6 ribu bungkus nasi per hari. Masyarakat turut membantu membagikan. 

"Tadi ada dari Dinsos, Tagana, hingga Forum Anak mulai dari SMP, SMA dan SMK membantu di sini," tuturnya. 

Gubernur memuji menu makanan yang diberikan karena mengandung gizi seimbang. Namun ia menyarankan agar menu yang disajikan berganti-ganti supaya tidak monoton. 

"Iya, menunya bagus, tapi perlu diganti-ganti. Bukan hanya mie dan telur, tapi tadi ada juga sayurnya. Itu bagus," imbuhnya. 

Terkait banjir, Gubernur memastikan pihaknya terus melakukan penanganan, termasuk untuk skala jangka panjang. Di antaranya polder, pompa air dan tanggul. 

"Kemarin hampir seluruh usulan bupati/wali kota rata-rata adalah normalisasi sungai. Jadi, kita siapkan dari seluruhnya juga fasilitasi dari Pemprov. Tapi alhamdulillah kemarin respon pusat juga bagus tidak hanya BMKG, BNPB, hari ini Pak Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) datang ke Semarang," ungkapnya. 

Dikatakannya, kedatangan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono didampingi Dirjen Sumber Daya Air dan Bina Marga untuk mengecek lokasi-lokasi banjir. 

"Mudah-mudahan nanti akan ada perhitungan-perhitungan. Rasa-rasanya butuh pompa portabel. Maka, kita dorong untuk menyiapkan bantuan itu, termasuk di tempat lain," tuturnya. 

Gubernur mengakui, sulit untuk melakukan penanganan banjir secara bersamaan, namun ia berkomitmen akan menyelesaikan satu per satu banjir di semua daerah di Jawa Tengah. 

"Di Pekalongan ini Sungai Bremi perlu penanganan. Kemudian Semarang-Demak itu semuanya akan kita tangani. Termasuk daerah lain. Sekali lagi, pengendalian tata ruang begitu penting," tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu