Follow Us :              

Gubernur Dorong Kerja Sama Ponpes dan Marketplace

  30 March 2023  |   11:00:00  |   dibaca : 510 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Dorong Kerja Sama Ponpes dan Marketplace

30 March 2023 | 11:00:00 | dibaca : 510
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

JEPARA - Berbagai usaha dalam rangka kemandirian ekonomi yang ditunjukkan para santri dalam ajang Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur, Kamis (30/3/2023), membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bangga. Acara bertema "Dari Pesantren Untuk Pesantren" tersebut diikuti para santri dari berbagai daerah di Jawa Tengah.

“Bagus menurut saya. Jadi kalau kita bisa ini mengembangkan ekonomi, ini kan termasuk kerakyatan, kemudian para santri diajari menjadi entrepreneur, ternyata mereka bisa,” kata Gubernur pada ajang yang digelar di kompleks Ponpes Roudhlotul Mubtadiin, Balekambang, Jepara tersebut.

Didampingi pengasuh Ponpes Roudhlotul Mubtadiin, KH Ma'mun Abdullah, Gubernur juga meminta agar para santrirpreneur tersebut dibantu dalam pengembangan usaha, salah satunya di bidang pemasaran lewat pasar digital atau marketplace. “Ketika kemudian kita bisa bekerjasama dengan marketplace seperti ini umpama dengan Shopee, mereka dilatih,” ujarnya.

Turut disampaikan, selama inkubasi para santri juga harus diajarkan manajemen penjualan. Keterampilan tersebut akan membantu mereka dalam melakukan pembukuan dengan baik. 

“Harapan kami, mereka tidak hanya bisa memproduksi, tapi juga menjual dan bisa membukukan dengan baik. Sehingga para santri ini punya bekal keterampilan, seandainya nanti mereka sudah selesai,” jelasnya.

Gubenur sepakat dengan pemikiran Kiai Ma’mun, bahwa santri tidak boleh hanya terpaku menjadi seorang pendakwah atau pengajar, tapi mereka bisa menjadi wirausaha bahkan tenaga profesional lainnya.

“Maka, harapannya Pak Kiai tadi, tidak usah semua jadi kiai, jadi pengusaha juga, jadi TNI, jadi Polri, jadi eksekutif dan saya kira ini cara yang bagus untuk bisa bekerjasama antara pondok pesantren dengan dunia usaha,” tandasnya.

Sebagai informasi pada Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur tersebut terdapat tiga pemenang. Pemenang pertama adalah santripreneur asal Ponpes di Semarang yang memiliki usaha makanan ringan. Sementara, juara kedua diraih oleh Zaza Busana dari Ponpes di Pemalang dan juara ke tiga diraih santripreneur asal Jepara dengan nama usaha Pelangi Boga.

Seperti disampaikan Direktur Shopee, Barokah Bukhori Muslim, Gubernur juga meyakini dengan kreativitas mereka, para santripreneur tersebut  bisa naik kelas. “Harapan saya mereka tidak berhenti di sini, mereka akan naik kelas. Jadi produknya bisa dikurasi, terus kemudian kualitasnya bisa ditingkatkan, packaging-nya bagus, sampai placement, (pasar)” katanya.

Dalam kesempatan itu, Gus Miftahudin sebagai perwakilan Ponpes Roudhlotul Mubtadiin berharap, acara serupa dapat rutin digelar kembali. Ia meyakini antusiasme santri untuk berwirausaha, akan semakin meningkat.

“Harapannya, ke depan gairah berwirausaha bertambah dan kemandirian pesantren makin baik sehingga berdampak positif bagi pengembangan kemandirian pesantren. Kita harus berdaya di ilmu pengetahuan, keagamaan maupun ekonomi,” tegasnya.


Bagikan :

JEPARA - Berbagai usaha dalam rangka kemandirian ekonomi yang ditunjukkan para santri dalam ajang Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur, Kamis (30/3/2023), membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bangga. Acara bertema "Dari Pesantren Untuk Pesantren" tersebut diikuti para santri dari berbagai daerah di Jawa Tengah.

“Bagus menurut saya. Jadi kalau kita bisa ini mengembangkan ekonomi, ini kan termasuk kerakyatan, kemudian para santri diajari menjadi entrepreneur, ternyata mereka bisa,” kata Gubernur pada ajang yang digelar di kompleks Ponpes Roudhlotul Mubtadiin, Balekambang, Jepara tersebut.

Didampingi pengasuh Ponpes Roudhlotul Mubtadiin, KH Ma'mun Abdullah, Gubernur juga meminta agar para santrirpreneur tersebut dibantu dalam pengembangan usaha, salah satunya di bidang pemasaran lewat pasar digital atau marketplace. “Ketika kemudian kita bisa bekerjasama dengan marketplace seperti ini umpama dengan Shopee, mereka dilatih,” ujarnya.

Turut disampaikan, selama inkubasi para santri juga harus diajarkan manajemen penjualan. Keterampilan tersebut akan membantu mereka dalam melakukan pembukuan dengan baik. 

“Harapan kami, mereka tidak hanya bisa memproduksi, tapi juga menjual dan bisa membukukan dengan baik. Sehingga para santri ini punya bekal keterampilan, seandainya nanti mereka sudah selesai,” jelasnya.

Gubenur sepakat dengan pemikiran Kiai Ma’mun, bahwa santri tidak boleh hanya terpaku menjadi seorang pendakwah atau pengajar, tapi mereka bisa menjadi wirausaha bahkan tenaga profesional lainnya.

“Maka, harapannya Pak Kiai tadi, tidak usah semua jadi kiai, jadi pengusaha juga, jadi TNI, jadi Polri, jadi eksekutif dan saya kira ini cara yang bagus untuk bisa bekerjasama antara pondok pesantren dengan dunia usaha,” tandasnya.

Sebagai informasi pada Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur tersebut terdapat tiga pemenang. Pemenang pertama adalah santripreneur asal Ponpes di Semarang yang memiliki usaha makanan ringan. Sementara, juara kedua diraih oleh Zaza Busana dari Ponpes di Pemalang dan juara ke tiga diraih santripreneur asal Jepara dengan nama usaha Pelangi Boga.

Seperti disampaikan Direktur Shopee, Barokah Bukhori Muslim, Gubernur juga meyakini dengan kreativitas mereka, para santripreneur tersebut  bisa naik kelas. “Harapan saya mereka tidak berhenti di sini, mereka akan naik kelas. Jadi produknya bisa dikurasi, terus kemudian kualitasnya bisa ditingkatkan, packaging-nya bagus, sampai placement, (pasar)” katanya.

Dalam kesempatan itu, Gus Miftahudin sebagai perwakilan Ponpes Roudhlotul Mubtadiin berharap, acara serupa dapat rutin digelar kembali. Ia meyakini antusiasme santri untuk berwirausaha, akan semakin meningkat.

“Harapannya, ke depan gairah berwirausaha bertambah dan kemandirian pesantren makin baik sehingga berdampak positif bagi pengembangan kemandirian pesantren. Kita harus berdaya di ilmu pengetahuan, keagamaan maupun ekonomi,” tegasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu