Follow Us :              

Kunker ke Sukoharjo, Gubernur Beri Pesan Pada Kontraktor dan Para Nakes Hewan Ternak

  11 July 2023  |   11:00:00  |   dibaca : 351 
Kategori :
Bagikan :


Kunker ke Sukoharjo, Gubernur Beri Pesan Pada Kontraktor dan Para Nakes Hewan Ternak

11 July 2023 | 11:00:00 | dibaca : 351
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SUKOHARJO - Gubernur Jawa Tengah mengecek perbaikan ruas jalan Cuplik-Telukan. Kerusakan jalan yang berada di Kampung Sayemrejo Desa Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo tersebut pernah dilaporkan warga lewat aplikasi LaporGub. Perbaikan dikerjakan memakai anggaran bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah senilai Rp7 miliar.

"(Jalan) ini termasuk yang banyak dilaporkan ke kami karena kondisi banyak lubang. Ini mulai dikerjakan, tapi bantuan keuangan (nya) kami (yang) berikan kepada Pemkab (Perintah Kabupaten) Sukoharjo dan Pemkab yang mengelola itu. Maka ini kami cek ke lapangan dan Insyaallah hasilnya bagus," ujarnya saat di lokasi.

Saat berada di lokasi, Gubernur melihat langsung bahwa ruas jalan tersebut cukup padat dilalui kendaraan. Bahkan, tidak sedikit kendaraan besar seperti truk bermuatan yang melintas. 

"Tadi saya tanya ke masyarakat dulu jalannya seperti apa. Lubang Pak, rusak Pak, tanahnya juga bergerak. Maka kami kasih bantuan keuangan ke Pemkab Sukoharjo dan hari ini sudah mulai dikerjakan, Insyaallah bagus dan kita cor rigid," paparnya.

Dengan metode cor rigid diharapkan jalan lebih kuat menahan beban kendaraan bertonase besar. Seperti biasa, kepada kontraktor Gubernur kembali berpesan agar tidak mengurangi kualitas dan tidak dikorupsi.

"Ini bankeu (bantuan keuangan) -nya Rp 7 miliar, tapi nilai kontrak (proyeknya) Rp 4,9 miliar. Turunnya agak banyak, makanya saya bilang jangan kurangi kualitas. Ternyata kontraktornya orang lokal jadi bisa menggunakan alat yang ia punya sendiri (hemat)," jelas Gubernur.

Kepada kontraktor yang mengerjakan perbaikan proyek tersebut, Gubernur berpesan jangan mengurangi spesifikasi yang sudah ditentukan. Tujuannya, agar jalan yang diperbaiki awet dan kendaraan bertonase besar bisa lewat dengan aman. 

Usai mengecek perbaikan jalan, Gubernur menuju Desa Karanganyar, Kecamatan Weru untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi virus antraks pada hewan ternak. "(Lokasi) ini persis di perbatasan antara Jawa Tengah dengan Yogyakarta. Desa Karanganyar di Sukoharjo ini mepet dengan Desa Semin di Gunung Kidul. Jadi tentu kami berjaga-jaga. Kemarin musibahnya terjadi di sana (Yogyakarta) dan kami alert, (waspada) agar cepat-cepat (vaksin). Kawan-kawan (peternak)," ujar Gubernur.

Saat berdialog dengan peternak di Desa Karanganyar, khususnya peternak sapi, Gubernur mengaku senang karena mereka sudah memahami tentang penyakit pada ternaknya tersebut.

"Saya senang sekali tadi ada pemilik sapi ternyata ibu-ibu yang sudah sepuh itu paham betul kondisi sapinya. Ia mengerti bahwa sapinya kena PMK, ia mengerti ciri-ciri sapi kalau terkena penyakit antraks maka segera dilaporkan," katanya.

Keaktifan masyarakat seperti yang ditunjukkan ibu tersebut sangat penting dalam menanggulangi berbagai penyakit ternak. "Lapor itu ada dokter hewan. Kalau itu bisa dilakukan, maka kita akan cepat menangani.  Semua (kasus) diserbu (tangani) oleh tim dari para dokter hewan, para penyuluh. (Saat ada laporan) mereka datang dan (ternak) divaksin," jelasnya.

Meskipun sejauh ini belum ada laporan terkait penyakit antraks pada hewan di Jawa Tengah, Gubernur mengimbau pencegahan sejak dini harus terus dilakukan, salah satunya dengan vaksinasi.

"Alhamdulillah sampai hari ini di Jawa Tengah belum ada laporan, kami cegah sedini mungkin. Kita mengingatkan karena antraks ini bisa menular kepada manusia, maka manusia pun hati-hati. Gaya hidupnya pun juga harus dirawat. Maka sekarang akan kita serbu agar bisa menyeluruh ke ternak kita," tandasnya.


Bagikan :

SUKOHARJO - Gubernur Jawa Tengah mengecek perbaikan ruas jalan Cuplik-Telukan. Kerusakan jalan yang berada di Kampung Sayemrejo Desa Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo tersebut pernah dilaporkan warga lewat aplikasi LaporGub. Perbaikan dikerjakan memakai anggaran bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah senilai Rp7 miliar.

"(Jalan) ini termasuk yang banyak dilaporkan ke kami karena kondisi banyak lubang. Ini mulai dikerjakan, tapi bantuan keuangan (nya) kami (yang) berikan kepada Pemkab (Perintah Kabupaten) Sukoharjo dan Pemkab yang mengelola itu. Maka ini kami cek ke lapangan dan Insyaallah hasilnya bagus," ujarnya saat di lokasi.

Saat berada di lokasi, Gubernur melihat langsung bahwa ruas jalan tersebut cukup padat dilalui kendaraan. Bahkan, tidak sedikit kendaraan besar seperti truk bermuatan yang melintas. 

"Tadi saya tanya ke masyarakat dulu jalannya seperti apa. Lubang Pak, rusak Pak, tanahnya juga bergerak. Maka kami kasih bantuan keuangan ke Pemkab Sukoharjo dan hari ini sudah mulai dikerjakan, Insyaallah bagus dan kita cor rigid," paparnya.

Dengan metode cor rigid diharapkan jalan lebih kuat menahan beban kendaraan bertonase besar. Seperti biasa, kepada kontraktor Gubernur kembali berpesan agar tidak mengurangi kualitas dan tidak dikorupsi.

"Ini bankeu (bantuan keuangan) -nya Rp 7 miliar, tapi nilai kontrak (proyeknya) Rp 4,9 miliar. Turunnya agak banyak, makanya saya bilang jangan kurangi kualitas. Ternyata kontraktornya orang lokal jadi bisa menggunakan alat yang ia punya sendiri (hemat)," jelas Gubernur.

Kepada kontraktor yang mengerjakan perbaikan proyek tersebut, Gubernur berpesan jangan mengurangi spesifikasi yang sudah ditentukan. Tujuannya, agar jalan yang diperbaiki awet dan kendaraan bertonase besar bisa lewat dengan aman. 

Usai mengecek perbaikan jalan, Gubernur menuju Desa Karanganyar, Kecamatan Weru untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi virus antraks pada hewan ternak. "(Lokasi) ini persis di perbatasan antara Jawa Tengah dengan Yogyakarta. Desa Karanganyar di Sukoharjo ini mepet dengan Desa Semin di Gunung Kidul. Jadi tentu kami berjaga-jaga. Kemarin musibahnya terjadi di sana (Yogyakarta) dan kami alert, (waspada) agar cepat-cepat (vaksin). Kawan-kawan (peternak)," ujar Gubernur.

Saat berdialog dengan peternak di Desa Karanganyar, khususnya peternak sapi, Gubernur mengaku senang karena mereka sudah memahami tentang penyakit pada ternaknya tersebut.

"Saya senang sekali tadi ada pemilik sapi ternyata ibu-ibu yang sudah sepuh itu paham betul kondisi sapinya. Ia mengerti bahwa sapinya kena PMK, ia mengerti ciri-ciri sapi kalau terkena penyakit antraks maka segera dilaporkan," katanya.

Keaktifan masyarakat seperti yang ditunjukkan ibu tersebut sangat penting dalam menanggulangi berbagai penyakit ternak. "Lapor itu ada dokter hewan. Kalau itu bisa dilakukan, maka kita akan cepat menangani.  Semua (kasus) diserbu (tangani) oleh tim dari para dokter hewan, para penyuluh. (Saat ada laporan) mereka datang dan (ternak) divaksin," jelasnya.

Meskipun sejauh ini belum ada laporan terkait penyakit antraks pada hewan di Jawa Tengah, Gubernur mengimbau pencegahan sejak dini harus terus dilakukan, salah satunya dengan vaksinasi.

"Alhamdulillah sampai hari ini di Jawa Tengah belum ada laporan, kami cegah sedini mungkin. Kita mengingatkan karena antraks ini bisa menular kepada manusia, maka manusia pun hati-hati. Gaya hidupnya pun juga harus dirawat. Maka sekarang akan kita serbu agar bisa menyeluruh ke ternak kita," tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu