Follow Us :              

Penanggulangan Kemiskinan, Gubernur Apresiasi Kreativitas dan Kolaborasi Semua Pihak

  11 July 2023  |   12:00:00  |   dibaca : 614 
Kategori :
Bagikan :


Penanggulangan Kemiskinan, Gubernur Apresiasi Kreativitas dan Kolaborasi Semua Pihak

11 July 2023 | 12:00:00 | dibaca : 614
Kategori :
Bagikan :

Foto : Istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Istimewa (Humas Jateng)

SUKOHARJO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus mendorong upaya pengentasan kemiskinan ekstrem. Inovasi Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo yang memanfaatkan obat herbal untuk menurunkan stunting, dinilai positif oleh Gubernur dan terbukti efektif.

"Di sini bagus sekali pola penanganan stuntingnya, ada satu treatment si bayi diberikan treatment dengan (vitamin) herbal itu, ternyata nafsu makannya jadi tinggi," kata Gubernur usai meninjau penanganan stunting di Posyandu Pundungsari, Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (11/7/2023).

Saat berada di lokasi, Gubernur menyaksikan langsung pemeriksaan rutin terhadap balita dan pemberian obat herbal tersebut. Bahkan, ia ikut menyuapi dua balita stunting di tempat itu. Berdasarkan keterangan bidan setempat, obat herbal itu diberikan secara bertahap dan setiap 14 hari bayi ditimbang berat badannya sudah naik.

Lewat data yang diberikan, Gubernur melihat pada Februari 2023 angka stunting di desa tersebut sebanyak 97 anak. Setelah dilakukan treatment menggunakan obat herbal, angka tersebut turun dan tinggal 33 anak. Bahkan, dengan cara itu, Posyandu di Pundungsari berhasil menyembuhkan 6 anak yang mengalami stunting sehingga kasus ini tidak ada lagi di desa tersebut. 

"Tadi ada data-data yang cukup bagus bisa ditampilkan, ternyata hampir 55 persen bisa tertangani dengan cepat. Jadi sudah sampai kurang lebih hampir 60 persen bisa dibereskan dan di Posyandu ini sudah nol," katanya.

Gubenur berharap pola yang dilakukan oleh Desa Mranggen bisa dicontoh dan diterapkan di tempat lain. Menurutnya, penanganan stunting sebagai bagaian dari pengentasan kemiskinam, harus dilakukan secara bersama-sama agar tidak membutuhkan waktu lama. 

"Saya yakin kalau kita serius, kita keroyok, ini waktunya hanya butuh 2-3 bulan. Maka keserentakannya menjadi penting dan contoh baik ini bisa dipakai di tempat lain," katanya.

Terkait upaya percepatan pengentasan kemiskinan, pada kunjungan kali ini, Gubernur juga mendatangi Desa Sanggang, di Kecamatan Bulu. Di tempat ini Gubenur menyerahkan bantuan RTLH pada dua warga desa tersebut, masing-masing Rp20 juta.

Saat berdialog dengan penerima bantuan dan warga sekitar, Gubernur mendapat infomasi warga di lingkungan tersebut masih kesulitan mendapatkan air bersih dan listrik.

"Ternyata ini ada daerah yang cukup terpencil dan agak pelosok, jadi tidak hanya rumah problemnya. Masih ada air, masih ada listrik, maka tadi kami coba dorong untuk yang bangunan RTLH dari Baznas membantu untuk dua rumah di sini," katanya usai meninjau dan menyerahkan bantuan.

Terkait air, Gubernur berjanji pihaknya akan segera mencari solusi dan berkoordinasi dengan camat setempat. Camat setempat diminta membantu mencarikan sumber airnya, dan pihaknya akan mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan agar bisa mengalirkan air bersih tersebut ke pemukiman warga. 

Begitu juga masalah listrik, Gubernur berkomitmen, pihaknya juga akan berupaya mengatasi. "Maka mumpung sampai di sini kita melihat sendiri kondisinya, termasuk area yang remote meskipun tidak terlalu jauh ya. Tapi kalau kita lihat listrik butuh ditarik kira-kira 300 meter, air kira-kira 200 meter, maka kemudian kami minta secara desain teknis untuk dipersiapkan dengan baik agar problem itu bisa kita selesaikan," pungkasnya.


Bagikan :

SUKOHARJO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus mendorong upaya pengentasan kemiskinan ekstrem. Inovasi Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo yang memanfaatkan obat herbal untuk menurunkan stunting, dinilai positif oleh Gubernur dan terbukti efektif.

"Di sini bagus sekali pola penanganan stuntingnya, ada satu treatment si bayi diberikan treatment dengan (vitamin) herbal itu, ternyata nafsu makannya jadi tinggi," kata Gubernur usai meninjau penanganan stunting di Posyandu Pundungsari, Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (11/7/2023).

Saat berada di lokasi, Gubernur menyaksikan langsung pemeriksaan rutin terhadap balita dan pemberian obat herbal tersebut. Bahkan, ia ikut menyuapi dua balita stunting di tempat itu. Berdasarkan keterangan bidan setempat, obat herbal itu diberikan secara bertahap dan setiap 14 hari bayi ditimbang berat badannya sudah naik.

Lewat data yang diberikan, Gubernur melihat pada Februari 2023 angka stunting di desa tersebut sebanyak 97 anak. Setelah dilakukan treatment menggunakan obat herbal, angka tersebut turun dan tinggal 33 anak. Bahkan, dengan cara itu, Posyandu di Pundungsari berhasil menyembuhkan 6 anak yang mengalami stunting sehingga kasus ini tidak ada lagi di desa tersebut. 

"Tadi ada data-data yang cukup bagus bisa ditampilkan, ternyata hampir 55 persen bisa tertangani dengan cepat. Jadi sudah sampai kurang lebih hampir 60 persen bisa dibereskan dan di Posyandu ini sudah nol," katanya.

Gubenur berharap pola yang dilakukan oleh Desa Mranggen bisa dicontoh dan diterapkan di tempat lain. Menurutnya, penanganan stunting sebagai bagaian dari pengentasan kemiskinam, harus dilakukan secara bersama-sama agar tidak membutuhkan waktu lama. 

"Saya yakin kalau kita serius, kita keroyok, ini waktunya hanya butuh 2-3 bulan. Maka keserentakannya menjadi penting dan contoh baik ini bisa dipakai di tempat lain," katanya.

Terkait upaya percepatan pengentasan kemiskinan, pada kunjungan kali ini, Gubernur juga mendatangi Desa Sanggang, di Kecamatan Bulu. Di tempat ini Gubenur menyerahkan bantuan RTLH pada dua warga desa tersebut, masing-masing Rp20 juta.

Saat berdialog dengan penerima bantuan dan warga sekitar, Gubernur mendapat infomasi warga di lingkungan tersebut masih kesulitan mendapatkan air bersih dan listrik.

"Ternyata ini ada daerah yang cukup terpencil dan agak pelosok, jadi tidak hanya rumah problemnya. Masih ada air, masih ada listrik, maka tadi kami coba dorong untuk yang bangunan RTLH dari Baznas membantu untuk dua rumah di sini," katanya usai meninjau dan menyerahkan bantuan.

Terkait air, Gubernur berjanji pihaknya akan segera mencari solusi dan berkoordinasi dengan camat setempat. Camat setempat diminta membantu mencarikan sumber airnya, dan pihaknya akan mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan agar bisa mengalirkan air bersih tersebut ke pemukiman warga. 

Begitu juga masalah listrik, Gubernur berkomitmen, pihaknya juga akan berupaya mengatasi. "Maka mumpung sampai di sini kita melihat sendiri kondisinya, termasuk area yang remote meskipun tidak terlalu jauh ya. Tapi kalau kita lihat listrik butuh ditarik kira-kira 300 meter, air kira-kira 200 meter, maka kemudian kami minta secara desain teknis untuk dipersiapkan dengan baik agar problem itu bisa kita selesaikan," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu