Follow Us :              

Pj Gubernur Dorong Toko Pandawa Kita, Fasilitasi Semua Bahan Pokok

  15 November 2023  |   10:00:00  |   dibaca : 528 
Kategori :
Bagikan :


Pj Gubernur Dorong Toko Pandawa Kita, Fasilitasi Semua Bahan Pokok

15 November 2023 | 10:00:00 | dibaca : 528
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

SEMARANG – Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mengapresiasi keberadaan toko Pangan Aman Tersedia untuk Warga Kita (Pandawa Kita) yang berada di Kompleks Pasar Kanjengan Kauman, Semarang. Sebab, toko tersebut dianggap mampu memangkas distribusi pangan dari produsen ke konsumen.   

Program yang merupakan inovasi dari Pemerintah Kota Semarang dan Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah itu diresmikan oleh Pj Gubernur bersama Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Rahmat Dwi Saputra pada Rabu, 15 November 2023.

Sesuai dengan namanya, toko tersebut didirikan untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan pokok masyarakat, utamanya beras, dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran. 

Dalam mengoperasikan toko ini, Pemkot Semarang bersama BI Perwakilan Jateng berkolaborasi dengan beberapa Badan Usaha Milik Petani (BUMP). Diketahui terdapat tiga BUMP yang terlibat, yakni BUMP Lumpang Semar Sejahtera (Semarang), Wijaya Kusuma Pangan Mandiri (Cilacap), dan Sukoharjo Makmur Pangan Sejahtera.

Sebagai informasi, Kabupaten Cilacap maupun Sukoharjo merupakan daerah lumbung padi atau surplus padi. Berdasarkan hal tersebut, Pj Gubernur tentunya mengapresiasi inisatif Wali Kota Semarang dan Kepala Kantor BI Perwakilan Jateng, sebab dapat membuat kedua daerah tersebut memberikan pasokan berasnya ke Kota Semarang. 

Keberadaan toko Pandawa Kita dinilai menjadi salah satu cara untuk memotong panjangnya rantai distribusi. Sebab, toko tersebut dapat langsung menerima pasokan bahan pangan dari petani. 

Selama ini, lanjut Pj Gubernur, panjangnya rantai distribusi menyebabkan tingginya harga komoditas di tingkat konsumen. Dengan adanya pemangkasan rantai distribusi ini, harga komoditas pun diharapkan akan semakin menurun.

“Kita berharap, kerja sama ini akan berkelanjutan. Komoditasnya tidak hanya di beras, tetapi juga komoditas bahan pokok yang lainnya, seperti cabai, bawang, gula,” katanya. 

Pj Gubernur menambahkan, program toko Pandawa Kita juga merupakan salah satu upaya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) guna menstabilkan harga bahan pokok di pasaran. 

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti mengatakan, toko Pandawa Kita membuka peluang bagi BUMP lain untuk berkolaborasi guna memasok komoditas selain beras. Pihaknya berharap, inovasi ini bisa menjadi embrio bagi terwujudnya food station di masa yang akan datang.

Baik di Pasar Johar maupun Pasar Kanjengan ini, lanjut Ita, diketahui masih memiliki lahan yang cukup luas, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai area food station.

“Jadi nanti mungkin bisa terkelompok, beras sendiri, bawang sendiri, cabai sendiri, sehingga menjadi besar, dan ini akan menjadi penyangga, khususnya Jateng," jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Rahmat Dwi Saputra menyambung, keberadaan toko ini diharapkan menjadi market price reference atau referensi harga pasar. Sehingga, nantinya harga bahan pokok di luar, dapat mengikuti harga yang ditetapkan di toko Pandawa Kita.


Bagikan :

SEMARANG – Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mengapresiasi keberadaan toko Pangan Aman Tersedia untuk Warga Kita (Pandawa Kita) yang berada di Kompleks Pasar Kanjengan Kauman, Semarang. Sebab, toko tersebut dianggap mampu memangkas distribusi pangan dari produsen ke konsumen.   

Program yang merupakan inovasi dari Pemerintah Kota Semarang dan Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah itu diresmikan oleh Pj Gubernur bersama Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Rahmat Dwi Saputra pada Rabu, 15 November 2023.

Sesuai dengan namanya, toko tersebut didirikan untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan pokok masyarakat, utamanya beras, dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran. 

Dalam mengoperasikan toko ini, Pemkot Semarang bersama BI Perwakilan Jateng berkolaborasi dengan beberapa Badan Usaha Milik Petani (BUMP). Diketahui terdapat tiga BUMP yang terlibat, yakni BUMP Lumpang Semar Sejahtera (Semarang), Wijaya Kusuma Pangan Mandiri (Cilacap), dan Sukoharjo Makmur Pangan Sejahtera.

Sebagai informasi, Kabupaten Cilacap maupun Sukoharjo merupakan daerah lumbung padi atau surplus padi. Berdasarkan hal tersebut, Pj Gubernur tentunya mengapresiasi inisatif Wali Kota Semarang dan Kepala Kantor BI Perwakilan Jateng, sebab dapat membuat kedua daerah tersebut memberikan pasokan berasnya ke Kota Semarang. 

Keberadaan toko Pandawa Kita dinilai menjadi salah satu cara untuk memotong panjangnya rantai distribusi. Sebab, toko tersebut dapat langsung menerima pasokan bahan pangan dari petani. 

Selama ini, lanjut Pj Gubernur, panjangnya rantai distribusi menyebabkan tingginya harga komoditas di tingkat konsumen. Dengan adanya pemangkasan rantai distribusi ini, harga komoditas pun diharapkan akan semakin menurun.

“Kita berharap, kerja sama ini akan berkelanjutan. Komoditasnya tidak hanya di beras, tetapi juga komoditas bahan pokok yang lainnya, seperti cabai, bawang, gula,” katanya. 

Pj Gubernur menambahkan, program toko Pandawa Kita juga merupakan salah satu upaya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) guna menstabilkan harga bahan pokok di pasaran. 

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti mengatakan, toko Pandawa Kita membuka peluang bagi BUMP lain untuk berkolaborasi guna memasok komoditas selain beras. Pihaknya berharap, inovasi ini bisa menjadi embrio bagi terwujudnya food station di masa yang akan datang.

Baik di Pasar Johar maupun Pasar Kanjengan ini, lanjut Ita, diketahui masih memiliki lahan yang cukup luas, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai area food station.

“Jadi nanti mungkin bisa terkelompok, beras sendiri, bawang sendiri, cabai sendiri, sehingga menjadi besar, dan ini akan menjadi penyangga, khususnya Jateng," jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Rahmat Dwi Saputra menyambung, keberadaan toko ini diharapkan menjadi market price reference atau referensi harga pasar. Sehingga, nantinya harga bahan pokok di luar, dapat mengikuti harga yang ditetapkan di toko Pandawa Kita.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu