Follow Us :              

Tumbuhkan Ekonomi Baru, Gubernur Bakal Kembangkan Wilayah Aglomerasi Banyumas 

  02 May 2025  |   09:00:00  |   dibaca : 243 
Kategori :
Bagikan :


Tumbuhkan Ekonomi Baru, Gubernur Bakal Kembangkan Wilayah Aglomerasi Banyumas 

02 May 2025 | 09:00:00 | dibaca : 243
Kategori :
Bagikan :

Foto : Gholib (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Gholib (Humas Jateng)

BANYUMAS - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., berencana mengembangkan empat daerah Eks Keresidenan Banyumas, meliputi Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap, menjadi wilayah aglomerasi. Hal itu bertujuan untuk menumbuhkan ekonomi baru di daerah tersebut. 

"Kita akan buat aglomerasi Banyumas, untuk menumbuhkan ekonomi baru. Membangun Eks Keresidenan Banyumas tidak bisa sendiri-sendiri. Harus koordinasi dengan kabupaten lainnya," ucapnya saat memimpin Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Keresidenan Banyumas di Aula Menara Teratai, Purwokerto, Kabupaten Banyumas pada Jumat, 2 Mei 2025.

Gubernur mengatakan, banyak potensi di wilayah Eks Keresidenan Banyumas yang bisa digenjot. Menurutnya, setiap daerah memiliki keunggulan masing-masing. Misalnya di Kabupaten Cilacap terkait dengan pengelolaan sampah menggunakan refuse derived fuel (RDF) untuk suplai pabrik semen. Sementara di daerah lain ada potensi wisata, ekonomi, dan lainnya.

"Banyak potensi yang musti digarap, potensi desa banyak, wisata juga banyak. Jadi banyak yang bisa kita kerjakan," ungkapnya.

Gubernur menyampaikan, potensi-potensi itu akan lebih mudah dimaksimalkan ketika ada koordinasi antardaerah, bahkan koordinasinya harus dilakukan sampai ke tingkat desa. Tak hanya itu, spirit kebersamaan dalam membangun wilayah berbasis desa harus dikedepankan.

Pada kesempatan itu, Gubernur mengatakan, Musrenbangwil yang digelar Eks Keresidenan Banyumas merupakan musyawarah terakhir sebelum dilakukannya pembahasan di tingkat provinsi. 

Forum ini menjadi sebagai sarana untuk berbelanja masalah di tiap daerah, sehingga bisa dijadikan acuan dalam menentukan program dan kebijakan pembangunan Jateng di masa yang akan datang.

"Musrenbang kali ini adalah belanja masalah (untuk) tahun 2026. Kerangka dasarnya adalah menjadikan Jateng sebagai lumbung pangan nasional atau swasembada pangan,” katanya.


Bagikan :

BANYUMAS - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., berencana mengembangkan empat daerah Eks Keresidenan Banyumas, meliputi Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap, menjadi wilayah aglomerasi. Hal itu bertujuan untuk menumbuhkan ekonomi baru di daerah tersebut. 

"Kita akan buat aglomerasi Banyumas, untuk menumbuhkan ekonomi baru. Membangun Eks Keresidenan Banyumas tidak bisa sendiri-sendiri. Harus koordinasi dengan kabupaten lainnya," ucapnya saat memimpin Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Keresidenan Banyumas di Aula Menara Teratai, Purwokerto, Kabupaten Banyumas pada Jumat, 2 Mei 2025.

Gubernur mengatakan, banyak potensi di wilayah Eks Keresidenan Banyumas yang bisa digenjot. Menurutnya, setiap daerah memiliki keunggulan masing-masing. Misalnya di Kabupaten Cilacap terkait dengan pengelolaan sampah menggunakan refuse derived fuel (RDF) untuk suplai pabrik semen. Sementara di daerah lain ada potensi wisata, ekonomi, dan lainnya.

"Banyak potensi yang musti digarap, potensi desa banyak, wisata juga banyak. Jadi banyak yang bisa kita kerjakan," ungkapnya.

Gubernur menyampaikan, potensi-potensi itu akan lebih mudah dimaksimalkan ketika ada koordinasi antardaerah, bahkan koordinasinya harus dilakukan sampai ke tingkat desa. Tak hanya itu, spirit kebersamaan dalam membangun wilayah berbasis desa harus dikedepankan.

Pada kesempatan itu, Gubernur mengatakan, Musrenbangwil yang digelar Eks Keresidenan Banyumas merupakan musyawarah terakhir sebelum dilakukannya pembahasan di tingkat provinsi. 

Forum ini menjadi sebagai sarana untuk berbelanja masalah di tiap daerah, sehingga bisa dijadikan acuan dalam menentukan program dan kebijakan pembangunan Jateng di masa yang akan datang.

"Musrenbang kali ini adalah belanja masalah (untuk) tahun 2026. Kerangka dasarnya adalah menjadikan Jateng sebagai lumbung pangan nasional atau swasembada pangan,” katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu