Foto : Fajar (Humas Jateng)
Foto : Fajar (Humas Jateng)
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menyatakan bahwa wilayahnya siap menyambut perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Forkopimda Jawa Tengah di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang pada Senin, 8 Desember 2025.
Ia mengatakan, Provinsi Jawa Tengah merupakan pusat arus mudik serta pergerakan barang dan orang selama Natal dan Tahun Baru (Nataru). Oleh karena itu, upaya untuk memastikan keamanan masyarakat dan objek-objek vital sangat penting untuk dilakukan, termasuk memastikan ketersediaan bahan pangan pokok penting.
“Sehingga pada perayaan Natal dan Tahun Baru nanti keamanannya terjamin, serta sukses dalam kelancaran beribadah," katanya.
Guna mendukung pengamanan dan pelayanan Nataru, sudah dipersiapkan Posko Terpadu di berbagi titik. Posko-posko tersebut akan beroperasi dari tanggal 19 Desember 2025 sampai 5 Januari 2026.
"Dari provinsi sampai kabupaten/kota, silakan nanti berkoordinasi dengan Polda dan instansi lainnya. Kita akan memberikan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.
Terkait upaya untuk menjaga laju inflasi dan fluktuasi harga bahan pokok, Gubernur sudah menginstruksikan kepada dinas terkait, termasuk PT Jawa Tengah Argo Berdikari (JTAB) untuk segera melakukan operasi pasar serta menyuplai bahan pokok ke daerah-daerah yang stoknya mulai menipis.
Sementara untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas selama arus mudik dan balik Nataru, Gubernur meminta dinas-dinas terkait untuk segera memperbaiki sejumlah titik jalan berlubang dan menambah penerangan, antara lain di jalur pantai utara dan selatan.
Kepala Kepolisian Daerah Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, mengatakan, pelayanan dan pengamanan dalam rangka Natal dan Tahun Baru mengutamakan pada keramahan dan kenyamanan masyarakat. Pada perayaan Natal dan Tahun Baru tahun ini, pergerakan masyarakat diproyeksikan akan menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Akan tetapi, masih ada dinamika yang dapat berubah sewaktu-waktu.
"Prediksi puncak arus mudik Natal pada tanggal 24 Desember dan puncak arus balik 28 Desember 2025, sedangkan puncak arus balik Tahun Baru diprediksi tanggal 4 Januari 2026. Secara persentase, ada 46% masyarakat yang belum memutuskan (mudik), 28% sudah memutuskan. Kelompok yang belum pasti itu dapat berubah dalam 5 menit akhir," jelasnya.
Ia menambahkan, pergerakan orang di Jateng selama Nataru didominasi oleh perjalanan rekreasi dan silaturahmi ke tempat keluarga. Berdasarkan data, periode libur ini berisiko tinggi terhadap kecelakaan dan tindak kejahatan di jalan maupun lingkungan.
Oleh karena itu, kehadiran petugas di lapangan, baik dari Kepolisian, TNI, Satpol PP, dan instansi lainnya sangat penting untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
"Tempat wisata, perbelanjaan, dan hiburan menjadi prioritas. Di samping itu, tentu saja tempat ibadah," katanya.
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menyatakan bahwa wilayahnya siap menyambut perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Forkopimda Jawa Tengah di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang pada Senin, 8 Desember 2025.
Ia mengatakan, Provinsi Jawa Tengah merupakan pusat arus mudik serta pergerakan barang dan orang selama Natal dan Tahun Baru (Nataru). Oleh karena itu, upaya untuk memastikan keamanan masyarakat dan objek-objek vital sangat penting untuk dilakukan, termasuk memastikan ketersediaan bahan pangan pokok penting.
“Sehingga pada perayaan Natal dan Tahun Baru nanti keamanannya terjamin, serta sukses dalam kelancaran beribadah," katanya.
Guna mendukung pengamanan dan pelayanan Nataru, sudah dipersiapkan Posko Terpadu di berbagi titik. Posko-posko tersebut akan beroperasi dari tanggal 19 Desember 2025 sampai 5 Januari 2026.
"Dari provinsi sampai kabupaten/kota, silakan nanti berkoordinasi dengan Polda dan instansi lainnya. Kita akan memberikan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.
Terkait upaya untuk menjaga laju inflasi dan fluktuasi harga bahan pokok, Gubernur sudah menginstruksikan kepada dinas terkait, termasuk PT Jawa Tengah Argo Berdikari (JTAB) untuk segera melakukan operasi pasar serta menyuplai bahan pokok ke daerah-daerah yang stoknya mulai menipis.
Sementara untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas selama arus mudik dan balik Nataru, Gubernur meminta dinas-dinas terkait untuk segera memperbaiki sejumlah titik jalan berlubang dan menambah penerangan, antara lain di jalur pantai utara dan selatan.
Kepala Kepolisian Daerah Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, mengatakan, pelayanan dan pengamanan dalam rangka Natal dan Tahun Baru mengutamakan pada keramahan dan kenyamanan masyarakat. Pada perayaan Natal dan Tahun Baru tahun ini, pergerakan masyarakat diproyeksikan akan menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Akan tetapi, masih ada dinamika yang dapat berubah sewaktu-waktu.
"Prediksi puncak arus mudik Natal pada tanggal 24 Desember dan puncak arus balik 28 Desember 2025, sedangkan puncak arus balik Tahun Baru diprediksi tanggal 4 Januari 2026. Secara persentase, ada 46% masyarakat yang belum memutuskan (mudik), 28% sudah memutuskan. Kelompok yang belum pasti itu dapat berubah dalam 5 menit akhir," jelasnya.
Ia menambahkan, pergerakan orang di Jateng selama Nataru didominasi oleh perjalanan rekreasi dan silaturahmi ke tempat keluarga. Berdasarkan data, periode libur ini berisiko tinggi terhadap kecelakaan dan tindak kejahatan di jalan maupun lingkungan.
Oleh karena itu, kehadiran petugas di lapangan, baik dari Kepolisian, TNI, Satpol PP, dan instansi lainnya sangat penting untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
"Tempat wisata, perbelanjaan, dan hiburan menjadi prioritas. Di samping itu, tentu saja tempat ibadah," katanya.