Follow Us :              

Ali Mofit Wibowo, Bangga Jadi Penjahit Langganan Gubernur Ganjar

  27 February 2019  |   12:00:00  |   dibaca : 6951 
Kategori :
Bagikan :


Ali Mofit Wibowo, Bangga Jadi Penjahit Langganan Gubernur Ganjar

27 February 2019 | 12:00:00 | dibaca : 6951
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dikenal sebagai kolektor batik. Sehari-hari, pria yang dikenal dengan rambut putihnya itu tidak pernah lepas dari pakaian batik, baik saat mengikuti acara formal maupun santai.

Uniknya, batik yang dikenakan Ganjar memiliki mode yang lebih kekinian. Meski mengenakan bahan batik, namun baju kemeja yang dipakai suami Siti Atikoh ini jauh dari kesan kaku, karena modelnya lebih modis dan mengikuti gaya anak muda zaman sekarang.

Ternyata, dibalik penampilan Ganjar yang modis dengan batik-batik koleksinya itu, ada sesosok penjahit bernama Ali Mofit Wibowo. Pria berusia 40 tahun tersebut dipercaya Ganjar sejak menjabat Gubernur Jateng pada 2013 lalu, membuatkannya baju batik untuk keperluan sehari-hari.

Siapa sangka, Ali merupakan penjahit biasa saja. Dirinya hanya memiliki kios kecil berukuran 4x5 meter di Jalan MH Thamrin Kota Semarang yang diberi nama Finan Tailor. Namun, hasil karyanya mampu membuat ayah Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu kepincut.

"Awalnya saya diminta oleh Dinas Pariwisata Kota Semarang membuatkan baju adat yang akan dikenakan Pak Ganjar dalam suatu acara. Setelah saya buatkan, ternyata bapak suka dengan hasil jahitan saya," kata Ali mengawali obrolan, Rabu (27/2/2019).

Kemudian, lanjut Ali, Ganjar mencoba meminta dirinya membuatkan satu kemeja batik. Dirinya masih ingat betul batik pertama Ganjar yang digarapnya, yakni batik warna hijau dengan motif naga. "Ternyata bapak suka, setelah itu saya diminta terus membuatkan batik untuk bapak. Sudah ratusan baju batik yang saya jahit untuk beliau," tambahnya tersenyum.

Awalnya, Ali tidak menyangka karyanya mendapat apresiasi dari tokoh sekaliber Ganjar Pranowo. Dirinya mengatakan, sebenarnya yang memiliki cita-cita melayani seorang pejabat publik adalah ayahnya.

"Dulu bapak saya juga penjahit yang ingin sekali hasil karyanya dipakai pejabat publik. Namun tidak kesampaian, dan saya tidak menyangka bisa mewujudkan cita-cita bapak saya itu. Saat awal menjahit baju Pak Gubernur, bukan main bangganya bapak kepada saya," imbuh ayah dari Fiqih dan Kinan ini.

Setelah bertahun-tahun melayani Ganjar, Ali mengaku sudah paham betul selera dari Gubernur Jateng dua periode itu. Dibanding pelanggannya yang lain, sosok Ganjar adalah yang paling unik, karena selalu percaya diri mengenakan batik kekinian dengan warna-warni yang mencolok.

"Salutnya saya pada Pak Ganjar, beliau itu tidak pernah minta yang aneh-aneh, apapun model yang saya buat selalu cocok. Beliau juga termasuk unik karena mau mengenakan batik yang jarang orang mau pakai, misal batik berwarna ungu, pink dan warna lainnya," tambahnya.

Selain itu, lanjut dia, Ganjar juga tidak pernah memilah-milih batik sesuai harga yang paling mahal. Seringkali, bahan batik yang ingin dijadikan baju oleh Ganjar harganya sangat terjangkau. "Saya juga heran, kok mau ya seorang Gubernur memakai kain dengan harga segini. Tapi itulah Pak Ganjar, orangnya meman unik," terangnya sambil tertawa.

Ada kesan khusus saat membuatkan baju batik Ganjar Pranowo. Jika selama ini pelanggan lain hanya menyuruh sopir untuk mengantar bahan, Ganjar sering meminta Ali untuk datang ke rumah dinasnya jika ada bahan baru yang hendak dijadikan baju.

"Jadi saya ketemu langsung sama Pak Ganjar di rumah dinas, kemudian diberi puluhan bahan batik yang sudah beliau koleksi. Jadi sering share pengalaman, misalnya kalau kain ini saya buat model begini gimana pak? Atau ada pesanan khusus di kain yang ini dan sebagainya," paparnya.

Seperti saat dia menjahitkan kain batik hasil buatan siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Pemalang. Saat itu, dia diminta datang ke kediaman Ganjar dan meminta membuatkan baju hasil teman-teman difabel tersebut.

"Pak Ganjar pesan kepada saya, agar tulisan SLBN 1 Pemalang nya tidak dibuang. Kemudian saya buatkan dan tulisan itu saya taruh di bagian kerah. Ternyata bapak suka, bahkan batik itu sempat viral di medsos," tuturnya.

Selain itu, seringkali Ganjar saat tampil di televisi nasional juga menggunakan baju batik buatan Ali. Hal itu membuatnya bangga sekali dan terharu karena merasa bisa memuaskan pelanggan. "Semoga saya bisa terus melayani pak Ganjar dan keluarganya," tutupnya.

Di lain sisi, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam beberapa kesempatan selalu memuji penjahit langganannya itu. Selain karena hasil jahitannya yang rapi dan bagus, dia mengatakan bahwa penjahit batiknya sudah tahu dengan gaya dan kesukaanya.

"Penjahit saya itu pinter bikin batik lebih modis dan keren-keren, semua koleksi bahan batik saya selalu jadi baju yang bagus-bagus. Seperti baju batik SLB ini, saya cuma minta agar tulisannya jangan dibuang, eh ditaruh di kerah. Ini keren sekali, jadi semua orang bisa melihat dan terbukti menarik perhatian banyak orang," kata Ganjar beberapa waktu lalu.

 

Baca juga : Batik Ganjar Karya Siswa SLB Jadi Perhatian


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dikenal sebagai kolektor batik. Sehari-hari, pria yang dikenal dengan rambut putihnya itu tidak pernah lepas dari pakaian batik, baik saat mengikuti acara formal maupun santai.

Uniknya, batik yang dikenakan Ganjar memiliki mode yang lebih kekinian. Meski mengenakan bahan batik, namun baju kemeja yang dipakai suami Siti Atikoh ini jauh dari kesan kaku, karena modelnya lebih modis dan mengikuti gaya anak muda zaman sekarang.

Ternyata, dibalik penampilan Ganjar yang modis dengan batik-batik koleksinya itu, ada sesosok penjahit bernama Ali Mofit Wibowo. Pria berusia 40 tahun tersebut dipercaya Ganjar sejak menjabat Gubernur Jateng pada 2013 lalu, membuatkannya baju batik untuk keperluan sehari-hari.

Siapa sangka, Ali merupakan penjahit biasa saja. Dirinya hanya memiliki kios kecil berukuran 4x5 meter di Jalan MH Thamrin Kota Semarang yang diberi nama Finan Tailor. Namun, hasil karyanya mampu membuat ayah Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu kepincut.

"Awalnya saya diminta oleh Dinas Pariwisata Kota Semarang membuatkan baju adat yang akan dikenakan Pak Ganjar dalam suatu acara. Setelah saya buatkan, ternyata bapak suka dengan hasil jahitan saya," kata Ali mengawali obrolan, Rabu (27/2/2019).

Kemudian, lanjut Ali, Ganjar mencoba meminta dirinya membuatkan satu kemeja batik. Dirinya masih ingat betul batik pertama Ganjar yang digarapnya, yakni batik warna hijau dengan motif naga. "Ternyata bapak suka, setelah itu saya diminta terus membuatkan batik untuk bapak. Sudah ratusan baju batik yang saya jahit untuk beliau," tambahnya tersenyum.

Awalnya, Ali tidak menyangka karyanya mendapat apresiasi dari tokoh sekaliber Ganjar Pranowo. Dirinya mengatakan, sebenarnya yang memiliki cita-cita melayani seorang pejabat publik adalah ayahnya.

"Dulu bapak saya juga penjahit yang ingin sekali hasil karyanya dipakai pejabat publik. Namun tidak kesampaian, dan saya tidak menyangka bisa mewujudkan cita-cita bapak saya itu. Saat awal menjahit baju Pak Gubernur, bukan main bangganya bapak kepada saya," imbuh ayah dari Fiqih dan Kinan ini.

Setelah bertahun-tahun melayani Ganjar, Ali mengaku sudah paham betul selera dari Gubernur Jateng dua periode itu. Dibanding pelanggannya yang lain, sosok Ganjar adalah yang paling unik, karena selalu percaya diri mengenakan batik kekinian dengan warna-warni yang mencolok.

"Salutnya saya pada Pak Ganjar, beliau itu tidak pernah minta yang aneh-aneh, apapun model yang saya buat selalu cocok. Beliau juga termasuk unik karena mau mengenakan batik yang jarang orang mau pakai, misal batik berwarna ungu, pink dan warna lainnya," tambahnya.

Selain itu, lanjut dia, Ganjar juga tidak pernah memilah-milih batik sesuai harga yang paling mahal. Seringkali, bahan batik yang ingin dijadikan baju oleh Ganjar harganya sangat terjangkau. "Saya juga heran, kok mau ya seorang Gubernur memakai kain dengan harga segini. Tapi itulah Pak Ganjar, orangnya meman unik," terangnya sambil tertawa.

Ada kesan khusus saat membuatkan baju batik Ganjar Pranowo. Jika selama ini pelanggan lain hanya menyuruh sopir untuk mengantar bahan, Ganjar sering meminta Ali untuk datang ke rumah dinasnya jika ada bahan baru yang hendak dijadikan baju.

"Jadi saya ketemu langsung sama Pak Ganjar di rumah dinas, kemudian diberi puluhan bahan batik yang sudah beliau koleksi. Jadi sering share pengalaman, misalnya kalau kain ini saya buat model begini gimana pak? Atau ada pesanan khusus di kain yang ini dan sebagainya," paparnya.

Seperti saat dia menjahitkan kain batik hasil buatan siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Pemalang. Saat itu, dia diminta datang ke kediaman Ganjar dan meminta membuatkan baju hasil teman-teman difabel tersebut.

"Pak Ganjar pesan kepada saya, agar tulisan SLBN 1 Pemalang nya tidak dibuang. Kemudian saya buatkan dan tulisan itu saya taruh di bagian kerah. Ternyata bapak suka, bahkan batik itu sempat viral di medsos," tuturnya.

Selain itu, seringkali Ganjar saat tampil di televisi nasional juga menggunakan baju batik buatan Ali. Hal itu membuatnya bangga sekali dan terharu karena merasa bisa memuaskan pelanggan. "Semoga saya bisa terus melayani pak Ganjar dan keluarganya," tutupnya.

Di lain sisi, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam beberapa kesempatan selalu memuji penjahit langganannya itu. Selain karena hasil jahitannya yang rapi dan bagus, dia mengatakan bahwa penjahit batiknya sudah tahu dengan gaya dan kesukaanya.

"Penjahit saya itu pinter bikin batik lebih modis dan keren-keren, semua koleksi bahan batik saya selalu jadi baju yang bagus-bagus. Seperti baju batik SLB ini, saya cuma minta agar tulisannya jangan dibuang, eh ditaruh di kerah. Ini keren sekali, jadi semua orang bisa melihat dan terbukti menarik perhatian banyak orang," kata Ganjar beberapa waktu lalu.

 

Baca juga : Batik Ganjar Karya Siswa SLB Jadi Perhatian


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu