Follow Us :              

Keringkan Rob Jalan Pantura Demak-Semarang, Pemprov Jateng Perbanyak Pompa Air

  14 June 2025  |   00:00:00  |   dibaca : 35 
Kategori :
Bagikan :


Keringkan Rob Jalan Pantura Demak-Semarang, Pemprov Jateng Perbanyak Pompa Air

14 June 2025 | 00:00:00 | dibaca : 35
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

DEMAK – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali mendatangkan 2 pompa tambahan untuk mengeringkan air rob di jalan pantura Demak-Semarang KM 9 atau tepat di depan Pabrik Polytron pada Sabtu, 14 Juni 2025.

Diperkirakan butuh waktu setengah hari untuk menyedot air yang masih menggenang di jalur pantura dari arah Demak ke Semarang itu.

Dengan tambahan 2 pompa, maka total pompa yang dipasang sudah ada sebanyak 14 unit. Rinciannya, sebanyak 8 pompa milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) yang ditempatkan di sisi utara atau jalur Semarang menuju Demak. Diketahui, 8 pompa ini terbukti efektif mengeringkan rob yang sebelumnya menggenangi jalan. 

Sementara di sisi selatan, telah terpasang 4 pompa dan direncanakan akan didatangkan 2 pompa tambahan.

"Untuk mengeringkan air depan (Pabrik) Polytron di sisi selatan jalan, sebenarnya sudah dipasang 4 pompa. 2 pompa (dari Dinas Pekerjaan Umum, Sumber daya Air, dan Penataan Ruang/Pusdataru), 1 pompa dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jateng, dan 1 pompa dari BBWS. Tambah 2 lagi, siang ini dikirim dari Kudus (Pusdataru) dan satunya dari BBWS," ucap Kepala Dinas Pusdataru Provinsi Jateng, Henggar Budi Anggoro, saat mengecek kondisi pompa di Sayung Demak pada Sabtu, 14 Juni 2025.
 
Terkait dengan rencana pemanfaatan dua pompa tambahan, rinciannya 1 pompa akan dipasang di Kali Ngepreh Sayung untuk membuang air ke Sungai Dombo Sayung, sedangkan 1 pompa lainnya digunakan untuk mendorong air dari depan pabrik Polytron menuju Kali Ngepreh.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Cipta Karya (PU BMCK) Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono, menambahkan, genangan air rob di sebelah selatan jalan pantura sebenarnya bisa disedot dan dialirkan ke utara jalan. Akan tetapi, opsi itu tidak dilakukan karena membahayakan permukiman warga sekitar. Akhirnya, Pemprov Jateng memilih mencari tempat lain untuk membuang air yang sudah disedot.

Pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan kementerian, terkait pengerukan sedimentasi saluran air di sepanjang jalur pantura di titik tersebut. Normalisasi saluran air, nantinya akan mengembalikan daya tampung air, sehingga air rob tidak akan menggenang dan mengalir langsung ke saluran air.

Sebagai catatan, saat ini Dinas Pusdataru Provinsi Jateng juga melakukan pengerukan sedimentasi di Sungai Dombo Sayung. Total ada 8 ekskavator yang digunakan untuk mengeruk endapan sungai. Diketahui, sebanyak 7 ekskavator ditempatkan di Sungai Dombo Sayung, yakni di pintu air Penceng ke arah hulu, pintu air Penceng ke arah hilir, titik Jembatan Sayung Kulon ke arah hulu, dan titik jembatan Sayung Kulon ke arah hilir. 

Selain itu, juga ditempatkan di jembatan pintu air Ngepreh ke arah hulu sisi kiri sungai, titik jembatan pintu air Ngepreh ke arah hilir, serta jembatan pintu air Ngepreh ke arah hulu sisi kanan sungai. Sementara itu, satu unit ekskavator lainnya digunakan untuk membuka alur hilir Kolam Retensi Sriwulan.

Berbagai upaya yang dilakukan ini menjadi satu kesatuan dengan grand design penanganan rob Sayung melalui pembangunan Giant Sea Wall atau tanggul laut. Pembangunan tanggul ini diperkirakan selesai pada tahun 2025 ini dan bisa difungsikan pada tahun 2026.


Bagikan :

DEMAK – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali mendatangkan 2 pompa tambahan untuk mengeringkan air rob di jalan pantura Demak-Semarang KM 9 atau tepat di depan Pabrik Polytron pada Sabtu, 14 Juni 2025.

Diperkirakan butuh waktu setengah hari untuk menyedot air yang masih menggenang di jalur pantura dari arah Demak ke Semarang itu.

Dengan tambahan 2 pompa, maka total pompa yang dipasang sudah ada sebanyak 14 unit. Rinciannya, sebanyak 8 pompa milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) yang ditempatkan di sisi utara atau jalur Semarang menuju Demak. Diketahui, 8 pompa ini terbukti efektif mengeringkan rob yang sebelumnya menggenangi jalan. 

Sementara di sisi selatan, telah terpasang 4 pompa dan direncanakan akan didatangkan 2 pompa tambahan.

"Untuk mengeringkan air depan (Pabrik) Polytron di sisi selatan jalan, sebenarnya sudah dipasang 4 pompa. 2 pompa (dari Dinas Pekerjaan Umum, Sumber daya Air, dan Penataan Ruang/Pusdataru), 1 pompa dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jateng, dan 1 pompa dari BBWS. Tambah 2 lagi, siang ini dikirim dari Kudus (Pusdataru) dan satunya dari BBWS," ucap Kepala Dinas Pusdataru Provinsi Jateng, Henggar Budi Anggoro, saat mengecek kondisi pompa di Sayung Demak pada Sabtu, 14 Juni 2025.
 
Terkait dengan rencana pemanfaatan dua pompa tambahan, rinciannya 1 pompa akan dipasang di Kali Ngepreh Sayung untuk membuang air ke Sungai Dombo Sayung, sedangkan 1 pompa lainnya digunakan untuk mendorong air dari depan pabrik Polytron menuju Kali Ngepreh.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Cipta Karya (PU BMCK) Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono, menambahkan, genangan air rob di sebelah selatan jalan pantura sebenarnya bisa disedot dan dialirkan ke utara jalan. Akan tetapi, opsi itu tidak dilakukan karena membahayakan permukiman warga sekitar. Akhirnya, Pemprov Jateng memilih mencari tempat lain untuk membuang air yang sudah disedot.

Pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan kementerian, terkait pengerukan sedimentasi saluran air di sepanjang jalur pantura di titik tersebut. Normalisasi saluran air, nantinya akan mengembalikan daya tampung air, sehingga air rob tidak akan menggenang dan mengalir langsung ke saluran air.

Sebagai catatan, saat ini Dinas Pusdataru Provinsi Jateng juga melakukan pengerukan sedimentasi di Sungai Dombo Sayung. Total ada 8 ekskavator yang digunakan untuk mengeruk endapan sungai. Diketahui, sebanyak 7 ekskavator ditempatkan di Sungai Dombo Sayung, yakni di pintu air Penceng ke arah hulu, pintu air Penceng ke arah hilir, titik Jembatan Sayung Kulon ke arah hulu, dan titik jembatan Sayung Kulon ke arah hilir. 

Selain itu, juga ditempatkan di jembatan pintu air Ngepreh ke arah hulu sisi kiri sungai, titik jembatan pintu air Ngepreh ke arah hilir, serta jembatan pintu air Ngepreh ke arah hulu sisi kanan sungai. Sementara itu, satu unit ekskavator lainnya digunakan untuk membuka alur hilir Kolam Retensi Sriwulan.

Berbagai upaya yang dilakukan ini menjadi satu kesatuan dengan grand design penanganan rob Sayung melalui pembangunan Giant Sea Wall atau tanggul laut. Pembangunan tanggul ini diperkirakan selesai pada tahun 2025 ini dan bisa difungsikan pada tahun 2026.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu