Follow Us :              

Di Jumpa Tokoh, Ganjar Ajak Diskusi Pendidikan Antikorupsi

  27 March 2019  |   16:00:00  |   dibaca : 899 
Kategori :
Bagikan :


Di Jumpa Tokoh, Ganjar Ajak Diskusi Pendidikan Antikorupsi

27 March 2019 | 16:00:00 | dibaca : 899
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

PATI - "Menurut kalian pendidikan antikorupsi di SMA/SMK dan perguruan tinggi penting atau tidak?" Pertanyaan itu dilontarkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menjadi narasumber Jumpa Tokoh Raimuna Wilayah Binwil Pati di Rumah Dinas Eks-Bakorwil I Jawa Tengah, Rabu (27/3/2019).

Mendengar pertanyaan dari Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Jateng itu, para anggota Pramuka penegak di hadapannya serempak menjawab sangat penting. Salah seorang kontingen putri asal Kabupaten Pati yang lantang menjawab adalah Nifatun Hasanah. "Sangat penting, Kak. Karena kita harus ditanamkan jiwa antikorupsi sejak dini. Supaya ketika nanti pemimpin atau pejabat di pemerintahan kita tidak akan korupsi," tegasnya.

Orang nomor satu di Jateng itu kemudian bertanya tentang metode agar pendidikan antikorupsi dapat disampaikan secara menarik kepada pelajar SMA/SMK. Nifatun berpendapat, keberadaan kantin kejujuran di sekolah dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai integritas pada diri siswa. Tanpa perlu dilayani oleh penjual, siswa dapat membeli makanan atau minuman dengan meletakkan uang sesuai harga yang tertera. 

Gagasan Nifatun diacungi jempol oleh Ganjar. Alumnus UGM itu berpendapat, pendidikan antikorupsi dapat disisipkan pada mata pelajaran yang selaras seperti pendidikan kewarganegaraan (PKn) atau melalui praktik berbisnis yang unik semacam kantin kejujuran.

Sementara itu, salah seorang kontingen putra bernama Ryan menilai, pendidikan antikorupsi sangat penting disampaikan di bangku sekolah untuk mencetak generasi muda berintegritas. Siswa SMKN Jateng itu berpendapat, korupsi tidak sebatas uang atau benda, melainkan juga waktu. Dengan diberikannya pendidikan antikorupsi, maka generasi muda akan dibentuk menjadi pribadi yang jujur, berbudi pekerti luhur, dan disiplin. "Korupsi waktu itu lebih buruk daripada uang atau barang. Karena korupsi waktu itu tidak akan bisa dikembalikan lagi," ujarnya disambut riuh tepuk tangan kawan-kawannya.

Ganjar menjelaskan, dia baru saja menerima tamu istimewa yaitu Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pemprov Jateng dan KPK berencana untuk bermitra dalam penyelenggaraan pendidikan antikorupsi di bangku sekolah. Ganjar ingin nilai-nilai integritas betul-betul melekat pada setiap generasi muda sejak dini.

"Sekarang sudah ada enam SMA/SMK yang kita buat untuk uji coba pendidikan antikorupsi. Nilai-nilai integritas dan kejujuran mesti kita tanamkan sejak dini. Ini akan membentuk perilaku berintegritas secara terus-menerus," jelasnya.

Pada kegiatan tersebut, mantan anggota DPR RI itu juga mencetuskan sayembara vlog bertema arti penting pendidikan antikorupsi yang dapat diikuti oleh anggota Pramuka. Mereka diminta untuk membuat vlog dengan durasi satu menit kemudian mengupload di instagram masing-masing, tak lupa dengan memention akun instagram @ganjarpranowo.

"Saya minta kamu ngevlog satu menit tentang pendidikan antikorupsi. Nanti yang paling menarik akan saya pilih sendiri dan dapat hadiah. Jangan lupa di-cc ke instagram @ganjarpranowo. Paling lambat Jumat sudah masuk semua ya," jelasnya.

 

Baca juga : Ganjar: Bangkit Memerlukan Inovasi, Kreasi dan Literasi


Bagikan :

PATI - "Menurut kalian pendidikan antikorupsi di SMA/SMK dan perguruan tinggi penting atau tidak?" Pertanyaan itu dilontarkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menjadi narasumber Jumpa Tokoh Raimuna Wilayah Binwil Pati di Rumah Dinas Eks-Bakorwil I Jawa Tengah, Rabu (27/3/2019).

Mendengar pertanyaan dari Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Jateng itu, para anggota Pramuka penegak di hadapannya serempak menjawab sangat penting. Salah seorang kontingen putri asal Kabupaten Pati yang lantang menjawab adalah Nifatun Hasanah. "Sangat penting, Kak. Karena kita harus ditanamkan jiwa antikorupsi sejak dini. Supaya ketika nanti pemimpin atau pejabat di pemerintahan kita tidak akan korupsi," tegasnya.

Orang nomor satu di Jateng itu kemudian bertanya tentang metode agar pendidikan antikorupsi dapat disampaikan secara menarik kepada pelajar SMA/SMK. Nifatun berpendapat, keberadaan kantin kejujuran di sekolah dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai integritas pada diri siswa. Tanpa perlu dilayani oleh penjual, siswa dapat membeli makanan atau minuman dengan meletakkan uang sesuai harga yang tertera. 

Gagasan Nifatun diacungi jempol oleh Ganjar. Alumnus UGM itu berpendapat, pendidikan antikorupsi dapat disisipkan pada mata pelajaran yang selaras seperti pendidikan kewarganegaraan (PKn) atau melalui praktik berbisnis yang unik semacam kantin kejujuran.

Sementara itu, salah seorang kontingen putra bernama Ryan menilai, pendidikan antikorupsi sangat penting disampaikan di bangku sekolah untuk mencetak generasi muda berintegritas. Siswa SMKN Jateng itu berpendapat, korupsi tidak sebatas uang atau benda, melainkan juga waktu. Dengan diberikannya pendidikan antikorupsi, maka generasi muda akan dibentuk menjadi pribadi yang jujur, berbudi pekerti luhur, dan disiplin. "Korupsi waktu itu lebih buruk daripada uang atau barang. Karena korupsi waktu itu tidak akan bisa dikembalikan lagi," ujarnya disambut riuh tepuk tangan kawan-kawannya.

Ganjar menjelaskan, dia baru saja menerima tamu istimewa yaitu Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pemprov Jateng dan KPK berencana untuk bermitra dalam penyelenggaraan pendidikan antikorupsi di bangku sekolah. Ganjar ingin nilai-nilai integritas betul-betul melekat pada setiap generasi muda sejak dini.

"Sekarang sudah ada enam SMA/SMK yang kita buat untuk uji coba pendidikan antikorupsi. Nilai-nilai integritas dan kejujuran mesti kita tanamkan sejak dini. Ini akan membentuk perilaku berintegritas secara terus-menerus," jelasnya.

Pada kegiatan tersebut, mantan anggota DPR RI itu juga mencetuskan sayembara vlog bertema arti penting pendidikan antikorupsi yang dapat diikuti oleh anggota Pramuka. Mereka diminta untuk membuat vlog dengan durasi satu menit kemudian mengupload di instagram masing-masing, tak lupa dengan memention akun instagram @ganjarpranowo.

"Saya minta kamu ngevlog satu menit tentang pendidikan antikorupsi. Nanti yang paling menarik akan saya pilih sendiri dan dapat hadiah. Jangan lupa di-cc ke instagram @ganjarpranowo. Paling lambat Jumat sudah masuk semua ya," jelasnya.

 

Baca juga : Ganjar: Bangkit Memerlukan Inovasi, Kreasi dan Literasi


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu