Foto : Rinto (Humas Jateng)
Foto : Rinto (Humas Jateng)
KAB. KLATEN - Tembang Jawa diringi gendhing mengalun lembut di Alun-alun Klaten, Minggu (28/7/2019) pagi. Dalam upacara serba khas Jawa Tengah itu, ratusan pemuda-pemudi mengenakan baju tradisional dengan tangan membawa tumpeng melangkah pelan ke tengah lapangan, kemudian berbaris membentuk formasi angka 215.
Sebanyak 215 tumpeng lengkap dengan uborampe tersebut, merupakan simbol Hari Jadi ke-215 Kabupaten Klaten. Usai pemotongan tumpeng utama oleh Bupati Klaten Sri Mulyani didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono beserta istri, Rini Sri Puryono dan Forkopimda setempat ratusan tumpeng diarak keliling alun-alun kemudian disuguhkan kepada masyarakat untuk disantap bersama.
Tidak hanya busana yang dikenakan dan uborampe atau pernak-pernik khas Jawa, bahasa yang disampaikan dalam upacara tahunan itu juga menggunakan bahasa Jawa krama inggil. Termasuk amanat yang disampaikan bupati Klaten selaku inspektur upacara.
Memasuki usia lebih dari dua abad tersebut, diharapkan pemerintah dan masyarakat bersama-sama dan saling mendukung demi kemajuan Klaten serta tercipta masyarakat yang guyub, rukun, dan sejahtera.
"Pada hari yang berbahagia ini saya sangat senang semua dapat berkumpul bersama. Pemerintah dan masyarakat telah nyengkuyung mewujudkan Klaten maju, mandiri, dan berdaya saing," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, bupati berpesan kepada masyarakat, terutama.generasi muda supaya lebih meningkatkan kewaspadaan dan mampu menjaga diri dari berbagai hal yng dapata berpengaruh atau berakibat buruk terhadap diri sendiri, lingkungan maupun negara.
Terlebih seiring kemajuan teknologi indormasi di era globalisasi seperti sekarang. Peredaran narkoba, pergaulan bebas, media sosial dan sebagainya mengancam generasi muda bangsa.
"Termasuk menggunakan teknologi informasi secara bijak. Kita harus dapat memilih dan memilah berbagai informasi yang diterima, termasuk informasi yang beredar di media sosial," pintanya.
Sementara itu Sekda Jateng Sri Puryono menambahkan, atas dukungan masyarakat, berbagai prestasi dan penghargaan telah diraih oleh Pemerintah Kabupaten Klaten dari pemerintah pusat maupun provinsi. Antara lain penghargaan dari Kememterian Pemberdayaan Perempuan dan Anak sebagai kabupaten layak anak, dari Kemenpan RB atas prestasi Pemkab Klaten dalam akuntabilitas kinerja dengan nilai B.
"Selain itu, prestasi Opini Wajar Tanpa Pengecualian atas laporan keuangan dari BPK RI Perwakilan Jateng, dan penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada bupati Klaten atas keberhasilan menanhgulangi risiko bencana banjir," bebernya.
Menurut Sekda, kemajuan pembangunan infrastruktur juga telah semakin meningkat. Apalagi adanya pembangunan Tol Solo-Yogyakarta, Pemkab Klaten harus mengambil peran di rest area dan exit tol antarprovinsi tersebut. Masyarakat harus lebih diberdayakan melalui usaha mikro kecil dan menengah, industri, serta sektor ekonomi lainnya.
Usai upacara dan makan tumpeng bersama, bupati dan jajarannya serta Forkopimda berziarah ke Makam Eyang Melati dan Makam Kajoran. Berbagai kegiatan dilaksanak dalam rangkaian kegiatan Hari Jadi ke-215 Klaten. Diantaranya Festival Candi Sojiwan, Festival Ketoprak antarkecamatan, pementasan tari topeng di RSPD, lomba lari Jombor Run, serta Wayang kulit di Alun-alun Klaten.
Selain itu Lomba Gejog Lesung di Lapangan Barepan, Festival Lebaran Ikan di Desa Gemblegan Kalikotes, dan VW Bahagia di Lapangan Timur Candi Sewu Prambanan, kemudian pada akhir Juli 2019, akan ditutup dengan pagelaran ketoprak kolaborasi seniman dan pejabat di Alun-alun Klaten.
Baca juga : Ulang Tahun ke-472, Ini Pesan Ganjar Untuk Kota Semarang
KAB. KLATEN - Tembang Jawa diringi gendhing mengalun lembut di Alun-alun Klaten, Minggu (28/7/2019) pagi. Dalam upacara serba khas Jawa Tengah itu, ratusan pemuda-pemudi mengenakan baju tradisional dengan tangan membawa tumpeng melangkah pelan ke tengah lapangan, kemudian berbaris membentuk formasi angka 215.
Sebanyak 215 tumpeng lengkap dengan uborampe tersebut, merupakan simbol Hari Jadi ke-215 Kabupaten Klaten. Usai pemotongan tumpeng utama oleh Bupati Klaten Sri Mulyani didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono beserta istri, Rini Sri Puryono dan Forkopimda setempat ratusan tumpeng diarak keliling alun-alun kemudian disuguhkan kepada masyarakat untuk disantap bersama.
Tidak hanya busana yang dikenakan dan uborampe atau pernak-pernik khas Jawa, bahasa yang disampaikan dalam upacara tahunan itu juga menggunakan bahasa Jawa krama inggil. Termasuk amanat yang disampaikan bupati Klaten selaku inspektur upacara.
Memasuki usia lebih dari dua abad tersebut, diharapkan pemerintah dan masyarakat bersama-sama dan saling mendukung demi kemajuan Klaten serta tercipta masyarakat yang guyub, rukun, dan sejahtera.
"Pada hari yang berbahagia ini saya sangat senang semua dapat berkumpul bersama. Pemerintah dan masyarakat telah nyengkuyung mewujudkan Klaten maju, mandiri, dan berdaya saing," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, bupati berpesan kepada masyarakat, terutama.generasi muda supaya lebih meningkatkan kewaspadaan dan mampu menjaga diri dari berbagai hal yng dapata berpengaruh atau berakibat buruk terhadap diri sendiri, lingkungan maupun negara.
Terlebih seiring kemajuan teknologi indormasi di era globalisasi seperti sekarang. Peredaran narkoba, pergaulan bebas, media sosial dan sebagainya mengancam generasi muda bangsa.
"Termasuk menggunakan teknologi informasi secara bijak. Kita harus dapat memilih dan memilah berbagai informasi yang diterima, termasuk informasi yang beredar di media sosial," pintanya.
Sementara itu Sekda Jateng Sri Puryono menambahkan, atas dukungan masyarakat, berbagai prestasi dan penghargaan telah diraih oleh Pemerintah Kabupaten Klaten dari pemerintah pusat maupun provinsi. Antara lain penghargaan dari Kememterian Pemberdayaan Perempuan dan Anak sebagai kabupaten layak anak, dari Kemenpan RB atas prestasi Pemkab Klaten dalam akuntabilitas kinerja dengan nilai B.
"Selain itu, prestasi Opini Wajar Tanpa Pengecualian atas laporan keuangan dari BPK RI Perwakilan Jateng, dan penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada bupati Klaten atas keberhasilan menanhgulangi risiko bencana banjir," bebernya.
Menurut Sekda, kemajuan pembangunan infrastruktur juga telah semakin meningkat. Apalagi adanya pembangunan Tol Solo-Yogyakarta, Pemkab Klaten harus mengambil peran di rest area dan exit tol antarprovinsi tersebut. Masyarakat harus lebih diberdayakan melalui usaha mikro kecil dan menengah, industri, serta sektor ekonomi lainnya.
Usai upacara dan makan tumpeng bersama, bupati dan jajarannya serta Forkopimda berziarah ke Makam Eyang Melati dan Makam Kajoran. Berbagai kegiatan dilaksanak dalam rangkaian kegiatan Hari Jadi ke-215 Klaten. Diantaranya Festival Candi Sojiwan, Festival Ketoprak antarkecamatan, pementasan tari topeng di RSPD, lomba lari Jombor Run, serta Wayang kulit di Alun-alun Klaten.
Selain itu Lomba Gejog Lesung di Lapangan Barepan, Festival Lebaran Ikan di Desa Gemblegan Kalikotes, dan VW Bahagia di Lapangan Timur Candi Sewu Prambanan, kemudian pada akhir Juli 2019, akan ditutup dengan pagelaran ketoprak kolaborasi seniman dan pejabat di Alun-alun Klaten.
Baca juga : Ulang Tahun ke-472, Ini Pesan Ganjar Untuk Kota Semarang
Berita Terbaru