Follow Us :              

Atikoh : Puskepram Candra Birawa Gandeng Masyarakat

  13 August 2019  |   14:00:00  |   dibaca : 4570 
Kategori :
Bagikan :


Atikoh : Puskepram Candra Birawa Gandeng Masyarakat

13 August 2019 | 14:00:00 | dibaca : 4570
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Jawa Tengah bakal memiliki bumi perkemahan dengan konsep terintegrasi dalam berbagai bidang dan ramah lingkungan. Terintegrasi yang dimaksud yakni agar bumi perkemahan ini bisa menjadi pusat pembelajaran bagi anggota pramuka di Jawa Tengah untuk meningkatkan kemampuan kepramukaannya. 

Ketua Kwarda Jawa Tengah Siti Atikoh Ganjar Pranowo mengatakan, pusat pembelajaran ini terintegrasi meliputi keterampilan kepramukaan, life skill dan ilmu pengetahuan. Konsep bangunannya pun disesuaikan dengan dunia kepramukaan, yakni ramah lingkungan. 

“Makanya waktu awal saya dilantik menjadi Ka-Kwarda dan kesini bersama Mas Ganjar (Gubernur Ganjar Pranowo), saya bilang bumi perkemahan ini masih bisa dioptimalkan. Kemudian dibahas dan akhirnya dilakukanlah pengembangan dengan pembangunan ini,” ujarnya pada peletakan batu pertama pembangunan kawasan 2 Pusat Kegiatan Kepramukaan Candra Birawa di Karanggeneng, Gunungpati, Kota Semarang, Selasa (13/8/2019). 

Atikoh mengatakan dirinya begitu gembira karena menjelang Hari Pramuka, Kwarda Jateng melakukan pembangunan pusat kepramukaan ini. Bumi perkemahan ini akan dibangun dengan konsep terintegrasi yakni memiliki gedung serba guna yang terbuka untuk umum, dan bumi perkemahan khusus untuk melakukan kegiatan kemah di bagian belakang. “Gedung itu dibangun karena kalau kita mau mengadakan kegiatan yang indoor masih kekurangan tempat,” jelas Atikoh. 

Konsep pengembangan bumi perkemahan ini juga melibatkan sejumlah dinas yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk turut berkontribusi. Seperti halnya dengan Dinas Koperasi dan UMKM yang menyediakan pusat bisnis di kawasan itu yang nantinya akan menggandeng masyarakat sekitar. 

“Dinas ESDM yang akan memasang panel listrik tenaga surya di sini, dan lainnya mungkin ada pembuatan kolam ikan, penanaman pohon langka, pengelolaan sampah secara benar, ini bisa menjadi pembelajaran bagi anak didik. Sehingga di sini bukan hanya untuk berkemah saja, tapi ada manfaat lebih yang didapat oleh peserta didik,” tambahnya. 

Bumi perkemahan ini diharapkan menjadi pusat kegiatan bagi generasi muda dalam rangka mengenal lingkungan, jaga kekompakan, meningkatkan kompetensi sehingga diharapkan menjadi bumi perkemahan yang memadai dan representatif. 

Waka Kwarda Jateng Bidang Sarana dan Prasarana Sujarwanto Dwi Atmoko mengatakan pengembangan bumi perkemahan ini merupakan upaya meningkatkan kualitas sarana dan prasarana bagi kegiatan kepramukaan di Jawa Tengah. Bumi perkemahan Candra Birawa sendiri memiliki total lahan 6 hektar. “Yang dikembangkan ini yang sekitar 2 hektar,” ujarnya. 

Pembangunan ini juga merupakan hasil musyawarah daerah Kwarda Jateng tahun 2019. Pendanaan pembangunan ini dari berbagai pihak antara lain yakni hibah APBD Provinsi Jateng, sumbangan pihak swasta dan gotong rotong dari para anggota Pramuka. 

Terkait dengan pembangunannya, tempat ini menurutnya juga begitu istimewa karena melibatkan mahasiswa arsitektur dari Universitas Katolik Soegijapratana Semarang dan beberapa arsitek relawan. Pada kesempatan itu juga dipaparkan langsung konsep, bentuk bangunan hingga filosofinya. Seperti pada gerbang utama yang dibangun dengan lima pilar yang melambangkan sila Pancasila.


Bagikan :

SEMARANG - Jawa Tengah bakal memiliki bumi perkemahan dengan konsep terintegrasi dalam berbagai bidang dan ramah lingkungan. Terintegrasi yang dimaksud yakni agar bumi perkemahan ini bisa menjadi pusat pembelajaran bagi anggota pramuka di Jawa Tengah untuk meningkatkan kemampuan kepramukaannya. 

Ketua Kwarda Jawa Tengah Siti Atikoh Ganjar Pranowo mengatakan, pusat pembelajaran ini terintegrasi meliputi keterampilan kepramukaan, life skill dan ilmu pengetahuan. Konsep bangunannya pun disesuaikan dengan dunia kepramukaan, yakni ramah lingkungan. 

“Makanya waktu awal saya dilantik menjadi Ka-Kwarda dan kesini bersama Mas Ganjar (Gubernur Ganjar Pranowo), saya bilang bumi perkemahan ini masih bisa dioptimalkan. Kemudian dibahas dan akhirnya dilakukanlah pengembangan dengan pembangunan ini,” ujarnya pada peletakan batu pertama pembangunan kawasan 2 Pusat Kegiatan Kepramukaan Candra Birawa di Karanggeneng, Gunungpati, Kota Semarang, Selasa (13/8/2019). 

Atikoh mengatakan dirinya begitu gembira karena menjelang Hari Pramuka, Kwarda Jateng melakukan pembangunan pusat kepramukaan ini. Bumi perkemahan ini akan dibangun dengan konsep terintegrasi yakni memiliki gedung serba guna yang terbuka untuk umum, dan bumi perkemahan khusus untuk melakukan kegiatan kemah di bagian belakang. “Gedung itu dibangun karena kalau kita mau mengadakan kegiatan yang indoor masih kekurangan tempat,” jelas Atikoh. 

Konsep pengembangan bumi perkemahan ini juga melibatkan sejumlah dinas yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk turut berkontribusi. Seperti halnya dengan Dinas Koperasi dan UMKM yang menyediakan pusat bisnis di kawasan itu yang nantinya akan menggandeng masyarakat sekitar. 

“Dinas ESDM yang akan memasang panel listrik tenaga surya di sini, dan lainnya mungkin ada pembuatan kolam ikan, penanaman pohon langka, pengelolaan sampah secara benar, ini bisa menjadi pembelajaran bagi anak didik. Sehingga di sini bukan hanya untuk berkemah saja, tapi ada manfaat lebih yang didapat oleh peserta didik,” tambahnya. 

Bumi perkemahan ini diharapkan menjadi pusat kegiatan bagi generasi muda dalam rangka mengenal lingkungan, jaga kekompakan, meningkatkan kompetensi sehingga diharapkan menjadi bumi perkemahan yang memadai dan representatif. 

Waka Kwarda Jateng Bidang Sarana dan Prasarana Sujarwanto Dwi Atmoko mengatakan pengembangan bumi perkemahan ini merupakan upaya meningkatkan kualitas sarana dan prasarana bagi kegiatan kepramukaan di Jawa Tengah. Bumi perkemahan Candra Birawa sendiri memiliki total lahan 6 hektar. “Yang dikembangkan ini yang sekitar 2 hektar,” ujarnya. 

Pembangunan ini juga merupakan hasil musyawarah daerah Kwarda Jateng tahun 2019. Pendanaan pembangunan ini dari berbagai pihak antara lain yakni hibah APBD Provinsi Jateng, sumbangan pihak swasta dan gotong rotong dari para anggota Pramuka. 

Terkait dengan pembangunannya, tempat ini menurutnya juga begitu istimewa karena melibatkan mahasiswa arsitektur dari Universitas Katolik Soegijapratana Semarang dan beberapa arsitek relawan. Pada kesempatan itu juga dipaparkan langsung konsep, bentuk bangunan hingga filosofinya. Seperti pada gerbang utama yang dibangun dengan lima pilar yang melambangkan sila Pancasila.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu