Foto : Fajar (Humas Jateng)
Foto : Fajar (Humas Jateng)
SURAKARTA – Soloraya Great Sale (SGS) 2025 resmi dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., di Kawasan Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi, Kota Surakarta pada Minggu, 29 Juni 2025.
Perputaran ekonomi pada gelaran SGS 2025 yang diselenggarakan dari tanggal 1-31 Juli 2025 itu, ditargetkan mencapai Rp10 triliun.
"Kegiatan ini dalam rangka menumbuhkan ekonomi baru. Di mana hari ini telah dibuka, target capaiannya adalah Rp10 triliun, dan saya yakin kita bisa melakukan itu," ucap Gubernur usai membuka gelaran SGS 2025.
Ia optimis target itu bisa dicapai, karena ada berbagai macam kegiatan yang diselenggarakan dalam event SGS 2025. Beberapa di antaranya Pesta Belanja (discount up to 80 %) di mal, pusat perbelanjaan, bisnis retail, pasar tradisional, merchant atau pedagang, UMKM, dan sentra industri kreatif se-Soloraya; serta Pesta Wisata yang melibatkan hotel, travel agent, airlines, KAI, pengelola objek atau atraksi wisata, budaya, kuliner, dan oleh-oleh.
Selain itu, ada Pesta Investasi, meliputi Solo Raya Investment, Trade, Tourism Expo, dan Forum; serta Pesta Hadiah, di mana para pengunjung yang melakukan pembelian di tenant, berkesempatan mendapatkan hadiah utama 1 unit mobil dan hadiah menarik lainnya.
"Ada tourism, investasi, UMKM, dan perdagangan, yang secara tidak langsung mengoneksikan Eks Keresidenan Soloraya, yakni Solo, Wonogiri, Klaten, Boyolali, Sragen, Karanganyar, dan Sukoharjo. Jadi ini bersama-sama untuk menumbuhkan ekonomi baru," ucap Gubernur.
Ia mengungkapkan, kebersamaan dan gotong royong dalam upaya membangun daerah menjadi spirit yang dibawa dalam gelaran SGS 2025. Sebab, dalam membangun daerah tidak akan cukup hanya dengan mengandalkan APBD, tetapi butuh kebersamaan dari seluruh masyarakat.
Rencananya, kegiatan serupa juga akan digelar di eks keresidenan lain di seluruh Jateng, antara lain Semarang Raya, Pekalongan Raya, Pati Raya, Banyumas Raya, dan Kedu Raya.
Gubernur menambahkan, secara umum investasi di Jateng pada triwulan I 2025 angkanya hampir mencapai Rp21,5 triliun. Harapannya, event ini dan investasi yang terus didorong mampu menambah perkembangan ekonomi di Jateng, sehingga bisa di atas nasional (4,98%). Tak hanya itu, penyerapan tenaga kerja di Jateng juga paling banyak di Pulau Jawa, yaitu hampir 97.505 orang sampai Juni 2025.
Maka dari itu, ia berharap investasi dan kegiatan SGS 2025 mampu mendorong peningkatan ekonomi dan pengembangan usaha mikro menjadi kecil, sedang, menengah, bahkan berskala nasional di Jateng.
Sementara itu, Ketua Panitia SGS 2025, Ferry S. Indiarto, menyampaikan, pihaknya juga optimis dapat mencapai target Rp10 triliun dalam jangka waktu 1-31 Juli 2025.
Ia menambahkan, gelaran SGS 2025 tidak lepas dari kolaborasi pemerintah daerah dan para pengusaha. Diketahui, setidaknya ada 24.300 tenant yang bergabung, termasuk stan-stan dari pasar tradisional.
"Ini bukti inklusivitas ekonomi yang mempertemukan pasar modern dan tradisional," ujarnya.
Ferry mengatakan, SGS 2025 merupakan bukti nyata strategi bersama untuk mempromosikan kawasan Soloraya yang memiliki ketergantungan dan hubungan antarwilayah. Sebuah cerminan luar biasa dari kekuatan kolaborasi antardaerah di Jateng.
SURAKARTA – Soloraya Great Sale (SGS) 2025 resmi dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., di Kawasan Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi, Kota Surakarta pada Minggu, 29 Juni 2025.
Perputaran ekonomi pada gelaran SGS 2025 yang diselenggarakan dari tanggal 1-31 Juli 2025 itu, ditargetkan mencapai Rp10 triliun.
"Kegiatan ini dalam rangka menumbuhkan ekonomi baru. Di mana hari ini telah dibuka, target capaiannya adalah Rp10 triliun, dan saya yakin kita bisa melakukan itu," ucap Gubernur usai membuka gelaran SGS 2025.
Ia optimis target itu bisa dicapai, karena ada berbagai macam kegiatan yang diselenggarakan dalam event SGS 2025. Beberapa di antaranya Pesta Belanja (discount up to 80 %) di mal, pusat perbelanjaan, bisnis retail, pasar tradisional, merchant atau pedagang, UMKM, dan sentra industri kreatif se-Soloraya; serta Pesta Wisata yang melibatkan hotel, travel agent, airlines, KAI, pengelola objek atau atraksi wisata, budaya, kuliner, dan oleh-oleh.
Selain itu, ada Pesta Investasi, meliputi Solo Raya Investment, Trade, Tourism Expo, dan Forum; serta Pesta Hadiah, di mana para pengunjung yang melakukan pembelian di tenant, berkesempatan mendapatkan hadiah utama 1 unit mobil dan hadiah menarik lainnya.
"Ada tourism, investasi, UMKM, dan perdagangan, yang secara tidak langsung mengoneksikan Eks Keresidenan Soloraya, yakni Solo, Wonogiri, Klaten, Boyolali, Sragen, Karanganyar, dan Sukoharjo. Jadi ini bersama-sama untuk menumbuhkan ekonomi baru," ucap Gubernur.
Ia mengungkapkan, kebersamaan dan gotong royong dalam upaya membangun daerah menjadi spirit yang dibawa dalam gelaran SGS 2025. Sebab, dalam membangun daerah tidak akan cukup hanya dengan mengandalkan APBD, tetapi butuh kebersamaan dari seluruh masyarakat.
Rencananya, kegiatan serupa juga akan digelar di eks keresidenan lain di seluruh Jateng, antara lain Semarang Raya, Pekalongan Raya, Pati Raya, Banyumas Raya, dan Kedu Raya.
Gubernur menambahkan, secara umum investasi di Jateng pada triwulan I 2025 angkanya hampir mencapai Rp21,5 triliun. Harapannya, event ini dan investasi yang terus didorong mampu menambah perkembangan ekonomi di Jateng, sehingga bisa di atas nasional (4,98%). Tak hanya itu, penyerapan tenaga kerja di Jateng juga paling banyak di Pulau Jawa, yaitu hampir 97.505 orang sampai Juni 2025.
Maka dari itu, ia berharap investasi dan kegiatan SGS 2025 mampu mendorong peningkatan ekonomi dan pengembangan usaha mikro menjadi kecil, sedang, menengah, bahkan berskala nasional di Jateng.
Sementara itu, Ketua Panitia SGS 2025, Ferry S. Indiarto, menyampaikan, pihaknya juga optimis dapat mencapai target Rp10 triliun dalam jangka waktu 1-31 Juli 2025.
Ia menambahkan, gelaran SGS 2025 tidak lepas dari kolaborasi pemerintah daerah dan para pengusaha. Diketahui, setidaknya ada 24.300 tenant yang bergabung, termasuk stan-stan dari pasar tradisional.
"Ini bukti inklusivitas ekonomi yang mempertemukan pasar modern dan tradisional," ujarnya.
Ferry mengatakan, SGS 2025 merupakan bukti nyata strategi bersama untuk mempromosikan kawasan Soloraya yang memiliki ketergantungan dan hubungan antarwilayah. Sebuah cerminan luar biasa dari kekuatan kolaborasi antardaerah di Jateng.
Berita Terbaru