Follow Us :              

Wagub Targetkan Program Beasiswa Kuliah Bagi Santri Terealisasi pada 2026

  28 June 2025  |   14:00:00  |   dibaca : 14 
Kategori :
Bagikan :


Wagub Targetkan Program Beasiswa Kuliah Bagi Santri Terealisasi pada 2026

28 June 2025 | 14:00:00 | dibaca : 14
Kategori :
Bagikan :

Foto : Medianto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Medianto (Humas Jateng)

SEMARANG - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Karo Kesra) Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Gunawan Sudharsono, mengatakan, progres program beasiswa kuliah bagi santri asal Jateng masih terus berjalan. 

Pembiayaan kuliah melalui program Pesantren Obah yang digagas oleh Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., dan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, ini, memfasilitasi beasiswa bagi para santri untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di luar dan dalam negeri. 

Setidaknya ada sebanyak 40-an kampus dalam negeri yang akan diajak bekerja sama dalam program tersebut.

"Itu perguruan tinggi nasional, baik negeri maupun swasta," ucap Plt Karo Kesra saat dihubungi pada Minggu, 29 Juni 2025. 

Saat ini, Pemerintah Provinsi Jateng sedang dalam proses membentuk Tim Forum Lembaga Fasilitasi dan Sinergitas Pesantren, bahkan pembentukannya sudah dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur. 

Ia menyampaikan, nantinya akan dilakukan rapat lanjutan lintas organisasi perangkat daerah (OPD) Provinsi Jateng. Biro Kesra akan melakukan rapat bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), sedangkan instansi vertikal yang terlibat, antara lain Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jateng dan sejumlah perguruan tinggi.

"Pertemuan lanjutan untuk membentuk kelompok kerja (pokja). Nanti membagi tupoksi (tugas, pokok, dan fungsi) pokja sekaligus pembentukan sekretariat," ucapnya.

Plt Karo Kesra menyampaikan, salah satu masalah teknis yang akan dibahas dalam rapat adalah penentuan persyaratan bagi santri yang akan mendapatkan beasiswa.

Sementara itu, kerja sama dengan kampus luar negeri yang sudah masuk dalam tahap finalisasi, yakni kampus di Kairo (Mesir) dan Jerman, sedangkan untuk kampus di dalam negeri masih terus dikomunikasikan. 

Secara terpisah, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menargetkan realisasi program beasiswa kuliah bagi para santri ke sejumlah kampus di luar negeri akan dilakukan pada tahun 2026. 

"Kita tidak bisa langsung merealisasikan semuanya saat ini. Akan tetapi, untuk menuju ke sananya proses (tetap) kita siapkan. Goal-nya pada tahun kedua (pemerintahan) kami, nanti sudah bisa mengirim santri belajar ke luar negeri," katanya. 

Wagub mengatakan, proses seleksi santri nantinya akan melibatkan santri alumni yang sudah pernah berkuliah di luar negeri.

"Ada alumni dari Mesir, Yaman, Jerman, dan lainnya kita rangkul semuanya. Jadi bagaimana nanti Jawa Tengah bisa mengirim para santri untuk belajar di sana. Nah, ini yang saat ini sudah kita siapkan," ucapnya.

Beberapa kampus yang akan bekerja sama dengan Pemprov Jateng berada di sejumlah negara di Timur Tengah (Mesir dan Yaman), Eropa (Jerman), serta Asia Timur (Cina dan Korea Selatan).

Wagub berharap, setelah empat tahun para santri menimba ilmu di luar negeri, mereka bisa kembali ke tanah air untuk membantu memperkuat sektor pendidikan, khususnya di pesantren.

"Nah, setelah empat tahun nanti kita bisa memetik hasilnya. Santri kita kembalikan ke pesantren-pesantren untuk mengajar," katanya.

Ia menginginkan ilmu yang telah dimiliki santri dapat diaplikasikan untuk mewarnai khasanah ilmu yang ada di pesantren. Hal ini menjadi bagian dari upaya penguatan pondok pesantren, sebagai salah satu lembaga pendidikan berbasis keagamaan.


Bagikan :

SEMARANG - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Karo Kesra) Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Gunawan Sudharsono, mengatakan, progres program beasiswa kuliah bagi santri asal Jateng masih terus berjalan. 

Pembiayaan kuliah melalui program Pesantren Obah yang digagas oleh Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., dan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, ini, memfasilitasi beasiswa bagi para santri untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di luar dan dalam negeri. 

Setidaknya ada sebanyak 40-an kampus dalam negeri yang akan diajak bekerja sama dalam program tersebut.

"Itu perguruan tinggi nasional, baik negeri maupun swasta," ucap Plt Karo Kesra saat dihubungi pada Minggu, 29 Juni 2025. 

Saat ini, Pemerintah Provinsi Jateng sedang dalam proses membentuk Tim Forum Lembaga Fasilitasi dan Sinergitas Pesantren, bahkan pembentukannya sudah dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur. 

Ia menyampaikan, nantinya akan dilakukan rapat lanjutan lintas organisasi perangkat daerah (OPD) Provinsi Jateng. Biro Kesra akan melakukan rapat bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), sedangkan instansi vertikal yang terlibat, antara lain Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jateng dan sejumlah perguruan tinggi.

"Pertemuan lanjutan untuk membentuk kelompok kerja (pokja). Nanti membagi tupoksi (tugas, pokok, dan fungsi) pokja sekaligus pembentukan sekretariat," ucapnya.

Plt Karo Kesra menyampaikan, salah satu masalah teknis yang akan dibahas dalam rapat adalah penentuan persyaratan bagi santri yang akan mendapatkan beasiswa.

Sementara itu, kerja sama dengan kampus luar negeri yang sudah masuk dalam tahap finalisasi, yakni kampus di Kairo (Mesir) dan Jerman, sedangkan untuk kampus di dalam negeri masih terus dikomunikasikan. 

Secara terpisah, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menargetkan realisasi program beasiswa kuliah bagi para santri ke sejumlah kampus di luar negeri akan dilakukan pada tahun 2026. 

"Kita tidak bisa langsung merealisasikan semuanya saat ini. Akan tetapi, untuk menuju ke sananya proses (tetap) kita siapkan. Goal-nya pada tahun kedua (pemerintahan) kami, nanti sudah bisa mengirim santri belajar ke luar negeri," katanya. 

Wagub mengatakan, proses seleksi santri nantinya akan melibatkan santri alumni yang sudah pernah berkuliah di luar negeri.

"Ada alumni dari Mesir, Yaman, Jerman, dan lainnya kita rangkul semuanya. Jadi bagaimana nanti Jawa Tengah bisa mengirim para santri untuk belajar di sana. Nah, ini yang saat ini sudah kita siapkan," ucapnya.

Beberapa kampus yang akan bekerja sama dengan Pemprov Jateng berada di sejumlah negara di Timur Tengah (Mesir dan Yaman), Eropa (Jerman), serta Asia Timur (Cina dan Korea Selatan).

Wagub berharap, setelah empat tahun para santri menimba ilmu di luar negeri, mereka bisa kembali ke tanah air untuk membantu memperkuat sektor pendidikan, khususnya di pesantren.

"Nah, setelah empat tahun nanti kita bisa memetik hasilnya. Santri kita kembalikan ke pesantren-pesantren untuk mengajar," katanya.

Ia menginginkan ilmu yang telah dimiliki santri dapat diaplikasikan untuk mewarnai khasanah ilmu yang ada di pesantren. Hal ini menjadi bagian dari upaya penguatan pondok pesantren, sebagai salah satu lembaga pendidikan berbasis keagamaan.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu