Follow Us :              

Proses Seleksi Ketat, Siswa SMKN Jateng Diampu Tenaga Ahli dan Mantan Paspampres

  16 August 2019  |   08:00:00  |   dibaca : 3416 
Kategori :
Bagikan :


Proses Seleksi Ketat, Siswa SMKN Jateng Diampu Tenaga Ahli dan Mantan Paspampres

16 August 2019 | 08:00:00 | dibaca : 3416
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

SEMARANG - Usai Fajar Jaka Surya mengirim surat ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, SMKN Jateng terus jadi perbincangan khususnya di media sosial. Baru-baru ini di akun instagramnya @ganjar_pranowo, Ganjar juga meng-upload video seluk beluk SMKN Jateng. 

Video berisi narasi profil SMKN Jateng berdurasi satu menit tersebut diupload Ganjar pada Minggu (11/8) kemarin dan telah ditonton 184.331 kali. Dalam caption-nya Ganjar menjelaskan sekolah tersebut dikhususkan bagi siswa-siswi pandai namun berasal dari keluarga miskin. 

"Ingat surat yang saya posting kemarin? Ini sekolah Fajar Jaka Surya, yang kemarin menulis surat untuk saya. Ia adalah salah satu anak yang tidak punya biaya untuk sekolah. SMK Jateng milik Pemprov Jateng memfasilitasi anak-anak pintar dan tidak mampu seperti Fajar untuk tetap bersekolah. Mulai dari asrama hingga kebutuhan sehari-hari dipenuhi. Mereka semua pun ketika lulus hampir semuanya bekerja di perusahaan dengan gaji yang tidak main-main. Mereka belajar dan ditempa di sana. Jika sungguh-sungguh selalu ada jalan mengejar cita-cita."

Video tersebut memang jadi narasi singkat profil SMKN Jateng. Yudi Wibowo, Kepala Sekolah SMKN Jateng mengatakan sejak kali pertama didirikan pada 2014 silam sekolah tersebut memang jadi program pengentasan kemiskinan andalan Ganjar. Khususnya pada 14 daerah di Jateng yang masuk zona merah kemiskinan. Saat ini SMKN Jateng memiliki tiga kampus, di Semarang, Purbalingga dan di Kabupaten Pati. 

"Tahun ajar ini proses pendaftaran dilakukan sejak Februari awal, total ada 2500 pendaftar. Namun yang diterima hanya 264 siswa untuk tiga kampus. 120 Semarang, 48 Pati, Purbalingga 96," katanya.

Kualifikasi penerimaannya pun tidak sembarangan. Setidaknya ada 6 tahapan seleksi yang harus dilalui untuk akhirnya bisa diterima. Yudi mengatakan persyaratan utama yang tidak bisa ditawar adalah miskin. 

"Selanjutnya pendaftaran online, kirim berkas berisi surat miskin, foto rumah dan hasil akademik. Berlanjut tes potensi akademik di eks 6 Keresidenan, tes kesehatan dan wawancara untuk anak dan orangtua. Seleksi tahap akhir adalah home visit. Di sana disinkronkan antara data pertama yang dikirim, wawancara dan kondisi riil," katanya. 

Jika lolos, selanjutnya mereka dipersilakan memilih program keahlian. Total ada sembilan program keahlian yang tersebar di tiga kampus tersebut. Untuk kampus SMKN Jateng Semarang, ada 5 program keahlian, yakni Bisnis Konstruksi dan Properti, Teknik Elektronika Industri, Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, Teknik Instalasi Tenaga Listrik dan Teknik Pemesinan.

Sementara program keahlian yang dibuka di kampus Kabupaten Pati dan Purbalingga masing-masing ada dua. Di kampus Pati ada Agribisnis dan Pengolahan Hasil Pertanian serta Teknik Perbaikan Body Otomotif. Sementara untuk kampus Purbalingga program keahliannya Teknik Pemesinan dan Teknik Pengelasan.

"Semuanya berbasis boarding school dan diampu para ahlinya. Di Semarang misalnya ada 88 tenaga ahli yang terdiri dari pengajar, instruktur, perawat dan dokter. Bahkan untuk yang instruktur di asrama ada pensiunan TNI yang dulu pernah bertugas di Paspampres," katanya. 

Karena itu tidak mengherankan jika lulusan SMKN Jateng jadi rebutan perusahaan-perusahaan ternama di tanah air. Bahkan sebelum lulus mereka sudah bisa menentukan bakal kerja di mana. Terlebih ada tiga perusahaan yang telah membuka kelas industri. Yakni PT Cogindo Daya Bersama ( Indonesia Power )     PT. Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) dan PLN.

Hingga saat ini SMKN Jateng telah meluluskan 354 alumni yang terbagi dalam tiga angkatan dan sebanyak 286 atau 81 persen alumninya tersebar di berbagai perusahaan ternama, 15 persennya atau 54 alumni meraih beasiswa kuliah dan 14 alumni menjadi anggota TNI/Polri atau sebanyak 4 persen.

Salah satu perusahaan yang jadi langganan lulusan SMKN Jateng adalah PT Komatsu Undercarriage Indonesia. Sri Lestari, Tim Rekrutmen PT Komatsu Undercarriage Indonesia mengatakan telah tiga kali perusahaannya merekrut lulusan SMKN Jateng. Bahkan pihaknya pada rekrutmen perdana sempat gambling dengan menarik alumni perempuan untuk bekerja di salah satu bagian Semidirect Products. Namun setelah mengetahui kinerjanya, perusahaannya justru kembali pesan alumni perempuan. 

"Total PT Komatsu telah mengambil 69 alumni SMKN Jateng tiga di antaranya adalah perempuan. Mereka terbagi dalam tiga angkatan, angkatan pertama 35 dan angkatan kedua    14. Untuk lulusan angkatan ketiga kemarin    20 alumni yang saat ini tengah menjalani masa training," katanya.


Bagikan :

SEMARANG - Usai Fajar Jaka Surya mengirim surat ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, SMKN Jateng terus jadi perbincangan khususnya di media sosial. Baru-baru ini di akun instagramnya @ganjar_pranowo, Ganjar juga meng-upload video seluk beluk SMKN Jateng. 

Video berisi narasi profil SMKN Jateng berdurasi satu menit tersebut diupload Ganjar pada Minggu (11/8) kemarin dan telah ditonton 184.331 kali. Dalam caption-nya Ganjar menjelaskan sekolah tersebut dikhususkan bagi siswa-siswi pandai namun berasal dari keluarga miskin. 

"Ingat surat yang saya posting kemarin? Ini sekolah Fajar Jaka Surya, yang kemarin menulis surat untuk saya. Ia adalah salah satu anak yang tidak punya biaya untuk sekolah. SMK Jateng milik Pemprov Jateng memfasilitasi anak-anak pintar dan tidak mampu seperti Fajar untuk tetap bersekolah. Mulai dari asrama hingga kebutuhan sehari-hari dipenuhi. Mereka semua pun ketika lulus hampir semuanya bekerja di perusahaan dengan gaji yang tidak main-main. Mereka belajar dan ditempa di sana. Jika sungguh-sungguh selalu ada jalan mengejar cita-cita."

Video tersebut memang jadi narasi singkat profil SMKN Jateng. Yudi Wibowo, Kepala Sekolah SMKN Jateng mengatakan sejak kali pertama didirikan pada 2014 silam sekolah tersebut memang jadi program pengentasan kemiskinan andalan Ganjar. Khususnya pada 14 daerah di Jateng yang masuk zona merah kemiskinan. Saat ini SMKN Jateng memiliki tiga kampus, di Semarang, Purbalingga dan di Kabupaten Pati. 

"Tahun ajar ini proses pendaftaran dilakukan sejak Februari awal, total ada 2500 pendaftar. Namun yang diterima hanya 264 siswa untuk tiga kampus. 120 Semarang, 48 Pati, Purbalingga 96," katanya.

Kualifikasi penerimaannya pun tidak sembarangan. Setidaknya ada 6 tahapan seleksi yang harus dilalui untuk akhirnya bisa diterima. Yudi mengatakan persyaratan utama yang tidak bisa ditawar adalah miskin. 

"Selanjutnya pendaftaran online, kirim berkas berisi surat miskin, foto rumah dan hasil akademik. Berlanjut tes potensi akademik di eks 6 Keresidenan, tes kesehatan dan wawancara untuk anak dan orangtua. Seleksi tahap akhir adalah home visit. Di sana disinkronkan antara data pertama yang dikirim, wawancara dan kondisi riil," katanya. 

Jika lolos, selanjutnya mereka dipersilakan memilih program keahlian. Total ada sembilan program keahlian yang tersebar di tiga kampus tersebut. Untuk kampus SMKN Jateng Semarang, ada 5 program keahlian, yakni Bisnis Konstruksi dan Properti, Teknik Elektronika Industri, Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, Teknik Instalasi Tenaga Listrik dan Teknik Pemesinan.

Sementara program keahlian yang dibuka di kampus Kabupaten Pati dan Purbalingga masing-masing ada dua. Di kampus Pati ada Agribisnis dan Pengolahan Hasil Pertanian serta Teknik Perbaikan Body Otomotif. Sementara untuk kampus Purbalingga program keahliannya Teknik Pemesinan dan Teknik Pengelasan.

"Semuanya berbasis boarding school dan diampu para ahlinya. Di Semarang misalnya ada 88 tenaga ahli yang terdiri dari pengajar, instruktur, perawat dan dokter. Bahkan untuk yang instruktur di asrama ada pensiunan TNI yang dulu pernah bertugas di Paspampres," katanya. 

Karena itu tidak mengherankan jika lulusan SMKN Jateng jadi rebutan perusahaan-perusahaan ternama di tanah air. Bahkan sebelum lulus mereka sudah bisa menentukan bakal kerja di mana. Terlebih ada tiga perusahaan yang telah membuka kelas industri. Yakni PT Cogindo Daya Bersama ( Indonesia Power )     PT. Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) dan PLN.

Hingga saat ini SMKN Jateng telah meluluskan 354 alumni yang terbagi dalam tiga angkatan dan sebanyak 286 atau 81 persen alumninya tersebar di berbagai perusahaan ternama, 15 persennya atau 54 alumni meraih beasiswa kuliah dan 14 alumni menjadi anggota TNI/Polri atau sebanyak 4 persen.

Salah satu perusahaan yang jadi langganan lulusan SMKN Jateng adalah PT Komatsu Undercarriage Indonesia. Sri Lestari, Tim Rekrutmen PT Komatsu Undercarriage Indonesia mengatakan telah tiga kali perusahaannya merekrut lulusan SMKN Jateng. Bahkan pihaknya pada rekrutmen perdana sempat gambling dengan menarik alumni perempuan untuk bekerja di salah satu bagian Semidirect Products. Namun setelah mengetahui kinerjanya, perusahaannya justru kembali pesan alumni perempuan. 

"Total PT Komatsu telah mengambil 69 alumni SMKN Jateng tiga di antaranya adalah perempuan. Mereka terbagi dalam tiga angkatan, angkatan pertama 35 dan angkatan kedua    14. Untuk lulusan angkatan ketiga kemarin    20 alumni yang saat ini tengah menjalani masa training," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu