Follow Us :              

Lagu Bengawan Solo, Kado Istimewa Warga Binaan Asing untuk Peringati HUT RI

  17 August 2019  |   12:00:00  |   dibaca : 3179 
Kategori :
Bagikan :


Lagu Bengawan Solo, Kado Istimewa Warga Binaan Asing untuk Peringati HUT RI

17 August 2019 | 12:00:00 | dibaca : 3179
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - "Bengawan Solo riwayatmu ini
Sedari dulu jadi perhatian insani ..."

Lirik lagu legendaris yang diciptakan oleh Gesang itu mengalun merdu dari Aula Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang Kedungpane, Sabtu (17/8/2019). Lagu Bengawan Solo menjadi kado istimewa yang diberikan oleh belasan warga binaan asing untuk memperingati HUT ke-74 Kemerdekaan RI.

Mengenakan baju lurik, jarik, lengkap dengan blangkon, paduan suara yang didominasi warga binaan asal Nigeria itu tampil penuh percaya diri di hadapan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono, dan sejumlah pejabat lainnya. Belum sepenuhnya fasih berbahasa Indonesia, mereka akhirnya membawa "kertas contekan" saat bernyanyi. Disambut gelak tawa dan tepuk tangan, penampilan mereka sukses membuat hadirin upacara pemberian remisi bagi narapidana dalam rangka HUT Kemerdekaan ke-74 RI terhibur.

Salah seorang warga binaan asal Nigeria, Hendri menuturkan, dia mengagumi budaya Indonesia, yang dipelajarinya sejak satu tahun tinggal di Lapas. Menurutnya, masyarakat Indonesia adalah orang yang ramah, sehingga nyaman berteman dengan mereka.

"Ini bukan tradisi saya, tapi yang penting ada kebaikan yang bisa dipelajari. Saya bisa menyanyinya karena saya bisa membaca Bahasa Indonesia. Saya tahu sedikit artinya, itu tentang mata air dari Bengawan Solo," ujarnya sembari tersenyum.

Staf Pembinaan Lapas Kelas I Semarang Fajar Sodiq menjelaskan, waktu untuk berlatih bernyanyi lagu Bengawan Solo cukup singkat. Paduan suara warga binaan asing itu hanya berlatih selama tiga hari.

"Mereka ada beberapa yang tidak bisa berbahasa Indonesia karena berasal dari Nigeria, Iran, dan Taiwan. Maka kita latih pakai teks dan mendengarkan lagunya setiap hari. Kita ingin memperkenalkan ragam budaya Indonesia kepada warga negara asing. Kita padukan dengan pakaian adat Jawa Tengah," jelasnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono pun memuji penampilan paduan suara dari warga binaan asing saat menyanyikan lagu Bengawan Solo.

"Luar biasa, artinya pembinaan di Lapas Kelas I Semarang sangat bagus dan berprogress. Mereka berada di Jawa Tengah, menyanyi lagu seperti ini memang keharusan supaya mereka juga paham dengan budaya kita. Apalagi lagu Bengawan Solo itu sudah sampai Jepang," ujarnya mengapresiasi.

Mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah itu berharap, ketika masa hukuman berakhir, warga binaan dapat menjadi pribadi yang lebih baik di tengah masyarakat dan mampu memanfaatkan keterampilan yang telah diajarkan di Lapas untuk merintis usaha secara mandiri.

"Ada teman-teman yang menyampaikan testimoni, begitu keluar dari Lapas bisa jadi pengusaha. Hal yang penting juga adalah dibantu akses pasarnya. Harapannya mereka keluar itu sudah bisa mandiri, bekerja, dan tidak mengulangi kesalahannya," harapnya.

 

Baca juga : Dorong Setiap Warga Binaan Memperbaiki Perilaku


Bagikan :

SEMARANG - "Bengawan Solo riwayatmu ini
Sedari dulu jadi perhatian insani ..."

Lirik lagu legendaris yang diciptakan oleh Gesang itu mengalun merdu dari Aula Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang Kedungpane, Sabtu (17/8/2019). Lagu Bengawan Solo menjadi kado istimewa yang diberikan oleh belasan warga binaan asing untuk memperingati HUT ke-74 Kemerdekaan RI.

Mengenakan baju lurik, jarik, lengkap dengan blangkon, paduan suara yang didominasi warga binaan asal Nigeria itu tampil penuh percaya diri di hadapan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono, dan sejumlah pejabat lainnya. Belum sepenuhnya fasih berbahasa Indonesia, mereka akhirnya membawa "kertas contekan" saat bernyanyi. Disambut gelak tawa dan tepuk tangan, penampilan mereka sukses membuat hadirin upacara pemberian remisi bagi narapidana dalam rangka HUT Kemerdekaan ke-74 RI terhibur.

Salah seorang warga binaan asal Nigeria, Hendri menuturkan, dia mengagumi budaya Indonesia, yang dipelajarinya sejak satu tahun tinggal di Lapas. Menurutnya, masyarakat Indonesia adalah orang yang ramah, sehingga nyaman berteman dengan mereka.

"Ini bukan tradisi saya, tapi yang penting ada kebaikan yang bisa dipelajari. Saya bisa menyanyinya karena saya bisa membaca Bahasa Indonesia. Saya tahu sedikit artinya, itu tentang mata air dari Bengawan Solo," ujarnya sembari tersenyum.

Staf Pembinaan Lapas Kelas I Semarang Fajar Sodiq menjelaskan, waktu untuk berlatih bernyanyi lagu Bengawan Solo cukup singkat. Paduan suara warga binaan asing itu hanya berlatih selama tiga hari.

"Mereka ada beberapa yang tidak bisa berbahasa Indonesia karena berasal dari Nigeria, Iran, dan Taiwan. Maka kita latih pakai teks dan mendengarkan lagunya setiap hari. Kita ingin memperkenalkan ragam budaya Indonesia kepada warga negara asing. Kita padukan dengan pakaian adat Jawa Tengah," jelasnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono pun memuji penampilan paduan suara dari warga binaan asing saat menyanyikan lagu Bengawan Solo.

"Luar biasa, artinya pembinaan di Lapas Kelas I Semarang sangat bagus dan berprogress. Mereka berada di Jawa Tengah, menyanyi lagu seperti ini memang keharusan supaya mereka juga paham dengan budaya kita. Apalagi lagu Bengawan Solo itu sudah sampai Jepang," ujarnya mengapresiasi.

Mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah itu berharap, ketika masa hukuman berakhir, warga binaan dapat menjadi pribadi yang lebih baik di tengah masyarakat dan mampu memanfaatkan keterampilan yang telah diajarkan di Lapas untuk merintis usaha secara mandiri.

"Ada teman-teman yang menyampaikan testimoni, begitu keluar dari Lapas bisa jadi pengusaha. Hal yang penting juga adalah dibantu akses pasarnya. Harapannya mereka keluar itu sudah bisa mandiri, bekerja, dan tidak mengulangi kesalahannya," harapnya.

 

Baca juga : Dorong Setiap Warga Binaan Memperbaiki Perilaku


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu