Follow Us :              

Gelar DiploFest, Kemlu Ajak Generasi Muda Jateng Belajar Diplomasi

  28 August 2019  |   11:00:00  |   dibaca : 1915 
Kategori :
Bagikan :


Gelar DiploFest, Kemlu Ajak Generasi Muda Jateng Belajar Diplomasi

28 August 2019 | 11:00:00 | dibaca : 1915
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

SEMARANG - Setelah sukses diselenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Semarang bakal menggelar Diplomacy Festival atau DiploFest di Lapangan Pancasila Kota Semarang, pada Kamis-Jumat (29-30/8/2019)

Kegiatan yang menggandeng sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta di Kota Semarang dan Salatiga itu, sebagai upaya mengenalkan tugas-tugas diplomat serta hubungan Indonesia dengan berbagai negara dan organisasi internasional kepada masyarakat. Terutama memperkenalkan di kalangan muda seperti pelajar dan mahasiswa, karena mereka merupakan generasi penerus diplomasi di masa depan.

"Kegiatan seperti ini sudah digelar di banyak kota besar di Indonesia. Tujuan DiploFest adalah untuk inspirasi generasi muda, khususnya mahasiswa dan pelajar agar menjadi bagian dari diplomasi Indonesia. Sebab, diplomasi Indonesia adalah milik bersama," ujar Direktur Informasi dan Media Kemenlu RI, Listiana Operananta saat jumpa pers di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu (28/8/2019).

Sebelumnya telah diselenggarakan di Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, dan Padang. Lebih dari 40 ribu mahasiswa dan pelajar di penjuru Tanah Air telah mengenal #IniDiplomasi melalui simulasi bidang internasional, memahami tugas-tugas diplomat dan kerja politik luar negeri, termasuk berbagai informasi terkait kesempatan meraih beasiswa dalam dan luar negeri.

"Kami akan menyampaikan pemahaman lebih luas mengenai Kemlu, termasuk apa saja yang dilakukan, apa saja menjadi tantangan dan harapan. Untuk target peserta, dari segi jumlah kurang lebih sama seperti di Bandung dan Makasar yang mencapai 14 ribu peserta. Kami berharap di Semarang pesertanya bisa lebih banyak, syukur-syukur bisa mencapai 20 ribuan," harapnya.

Rangkaian kegiatan DiploFest akan dimulai pada Kamis (29/8) dengan kuliah umum di enam universitas di Semarang dan Salatiga. Yakni Universitas Wahid Hasyim, Universitas Katolik Soegijapranatapranata, Universitas Negeri Semarang, Universitas Islam Sultan Agung, Universitas Muhammadiyah Semarang, dan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 

"Narasumber yang akan dihadirkan merupakan pelaku diplomasi luar negeri yang terdiri dari pejabat Kementerian Luar Negeri yang pernah juga menjabat kepala perwakilan RI di luar negeri. Tema yang diangkat pun beragam sesuai dengan bidang kerja narasumber," katanya.

Puncak rangkaian kuliah umum adalah talkshow bersama Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, di Auditorium Prof Soedarto Universitas Diponegoro, Jumat (30/8). Orang nomor satu di Kemlu itu akan menyampaikan tentang pencapaian-pencapaian diplomasi RI dan berbagi informasi bagaimana generasi muda dapat menjadi duta Indonesia.

Dalam DiploFest, kata dia, para pelajar berkesempatan mengunjungi berbagai booth yang dibagi dalam beberapa area. Diantaranya Area EduFair yang akan menghadirkan perwakilan kedutaan, konsulat, dan institusi asing sebagai bagian dari area Friends of Indonesia dan mengajak para pengunjung untuk belajar budaya asing dan memeroleh informasi pendidikan dari lembaga lembaga pemberi beasiswa.

Sedangkan pada Area Softskill, para pelajar dapat ikut merasakan menjadi wakil Indonesia untuk membahas isu perdamaian dunia dalam simulasi sidang bilateral, belajar menjadi juru bicara, mendapat tips dan trik untuk berbicara di depan umum, memahami tata cara penerimaan tamu negara, mendengarkan para diplomat Indonesia menyampaikan pengalamannya ketika di perwakilan, simulasi TOEFL, dan sebagainya.

Direktur Diplomasi Publik Kemlu RI Aziz Nurwahyudi menambahkan, selain Festival Diplomasi, Kemlu juga mempunyai sejumlah kegiatan yang melibatkan anak-anak muda dalam dan luar negeri. Di antaranya program beasiswa seni budaya yang diberikan kepada pelajar asing. Tercatat 72 mahasiswa dari 40 negara, 6 diantaranya berasal dari Indonesia dan salah satunya mahasiswa dari Kota Surakarta.

Mahasiswa Indonesia dan asing akan berkumpul dan membuat jaringan, memelajari seni dan budaya Indonesia, termasuk bahasa dan kearifan lokal Indonesia. Melalui program tersebut diharapkan ketika mereka kembali ke negara masing-masing akan menjadi sahabat Indonesia. 

"Kami terkoneksi dengan perguruan tinggi negeri di Indonesia maupun luar negeri. Selain program beasiswa seni dan budaya, juga ada kegiatan pemilihan Duta Indonesia-Amerika yang salah satu calon peserta dari Jawa Tengah," katanya.

Asisten III Setda Jawa Tengah Heru Setiadi mengapresiasi kegiatan yang menyasar pelajar dan mahasiswa tersebut. Terlebih ke depan, sejalan dengan kemajuan zaman dengan ruang yang bergerak begitu cepat, maka komunikasi membuka ruang diplomasi dengan luar negeri, bukan hanya dilakukan diplomat tetapi juga oleh berbagai pihak.

Selama DiploFest berlangsung, peserta berkesempatan bertemu langsung dengan para pelaku diplomasi, dan dapat menggali informasi atau wawasan tentang tugas diplomat. Para perwakilan Indonesia di luar negeri tersebut menularkan berbagai pengetahuan dan pengalaman kerja serta tugasnya.

"Tidak hanya kepada para mahasiswa dan pelajar kelas XI dan XII, bahkan komunitas disabilitas bersama-sama menambah wawasan dan pengetahuan diperoleh di ruang pembelajaran dari para praktisi. Selain itu juga dapat berkonsultasi atau bertanya langsung seputar Kementerian Luar Negeri," jelasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Setelah sukses diselenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Semarang bakal menggelar Diplomacy Festival atau DiploFest di Lapangan Pancasila Kota Semarang, pada Kamis-Jumat (29-30/8/2019)

Kegiatan yang menggandeng sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta di Kota Semarang dan Salatiga itu, sebagai upaya mengenalkan tugas-tugas diplomat serta hubungan Indonesia dengan berbagai negara dan organisasi internasional kepada masyarakat. Terutama memperkenalkan di kalangan muda seperti pelajar dan mahasiswa, karena mereka merupakan generasi penerus diplomasi di masa depan.

"Kegiatan seperti ini sudah digelar di banyak kota besar di Indonesia. Tujuan DiploFest adalah untuk inspirasi generasi muda, khususnya mahasiswa dan pelajar agar menjadi bagian dari diplomasi Indonesia. Sebab, diplomasi Indonesia adalah milik bersama," ujar Direktur Informasi dan Media Kemenlu RI, Listiana Operananta saat jumpa pers di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu (28/8/2019).

Sebelumnya telah diselenggarakan di Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, dan Padang. Lebih dari 40 ribu mahasiswa dan pelajar di penjuru Tanah Air telah mengenal #IniDiplomasi melalui simulasi bidang internasional, memahami tugas-tugas diplomat dan kerja politik luar negeri, termasuk berbagai informasi terkait kesempatan meraih beasiswa dalam dan luar negeri.

"Kami akan menyampaikan pemahaman lebih luas mengenai Kemlu, termasuk apa saja yang dilakukan, apa saja menjadi tantangan dan harapan. Untuk target peserta, dari segi jumlah kurang lebih sama seperti di Bandung dan Makasar yang mencapai 14 ribu peserta. Kami berharap di Semarang pesertanya bisa lebih banyak, syukur-syukur bisa mencapai 20 ribuan," harapnya.

Rangkaian kegiatan DiploFest akan dimulai pada Kamis (29/8) dengan kuliah umum di enam universitas di Semarang dan Salatiga. Yakni Universitas Wahid Hasyim, Universitas Katolik Soegijapranatapranata, Universitas Negeri Semarang, Universitas Islam Sultan Agung, Universitas Muhammadiyah Semarang, dan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 

"Narasumber yang akan dihadirkan merupakan pelaku diplomasi luar negeri yang terdiri dari pejabat Kementerian Luar Negeri yang pernah juga menjabat kepala perwakilan RI di luar negeri. Tema yang diangkat pun beragam sesuai dengan bidang kerja narasumber," katanya.

Puncak rangkaian kuliah umum adalah talkshow bersama Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, di Auditorium Prof Soedarto Universitas Diponegoro, Jumat (30/8). Orang nomor satu di Kemlu itu akan menyampaikan tentang pencapaian-pencapaian diplomasi RI dan berbagi informasi bagaimana generasi muda dapat menjadi duta Indonesia.

Dalam DiploFest, kata dia, para pelajar berkesempatan mengunjungi berbagai booth yang dibagi dalam beberapa area. Diantaranya Area EduFair yang akan menghadirkan perwakilan kedutaan, konsulat, dan institusi asing sebagai bagian dari area Friends of Indonesia dan mengajak para pengunjung untuk belajar budaya asing dan memeroleh informasi pendidikan dari lembaga lembaga pemberi beasiswa.

Sedangkan pada Area Softskill, para pelajar dapat ikut merasakan menjadi wakil Indonesia untuk membahas isu perdamaian dunia dalam simulasi sidang bilateral, belajar menjadi juru bicara, mendapat tips dan trik untuk berbicara di depan umum, memahami tata cara penerimaan tamu negara, mendengarkan para diplomat Indonesia menyampaikan pengalamannya ketika di perwakilan, simulasi TOEFL, dan sebagainya.

Direktur Diplomasi Publik Kemlu RI Aziz Nurwahyudi menambahkan, selain Festival Diplomasi, Kemlu juga mempunyai sejumlah kegiatan yang melibatkan anak-anak muda dalam dan luar negeri. Di antaranya program beasiswa seni budaya yang diberikan kepada pelajar asing. Tercatat 72 mahasiswa dari 40 negara, 6 diantaranya berasal dari Indonesia dan salah satunya mahasiswa dari Kota Surakarta.

Mahasiswa Indonesia dan asing akan berkumpul dan membuat jaringan, memelajari seni dan budaya Indonesia, termasuk bahasa dan kearifan lokal Indonesia. Melalui program tersebut diharapkan ketika mereka kembali ke negara masing-masing akan menjadi sahabat Indonesia. 

"Kami terkoneksi dengan perguruan tinggi negeri di Indonesia maupun luar negeri. Selain program beasiswa seni dan budaya, juga ada kegiatan pemilihan Duta Indonesia-Amerika yang salah satu calon peserta dari Jawa Tengah," katanya.

Asisten III Setda Jawa Tengah Heru Setiadi mengapresiasi kegiatan yang menyasar pelajar dan mahasiswa tersebut. Terlebih ke depan, sejalan dengan kemajuan zaman dengan ruang yang bergerak begitu cepat, maka komunikasi membuka ruang diplomasi dengan luar negeri, bukan hanya dilakukan diplomat tetapi juga oleh berbagai pihak.

Selama DiploFest berlangsung, peserta berkesempatan bertemu langsung dengan para pelaku diplomasi, dan dapat menggali informasi atau wawasan tentang tugas diplomat. Para perwakilan Indonesia di luar negeri tersebut menularkan berbagai pengetahuan dan pengalaman kerja serta tugasnya.

"Tidak hanya kepada para mahasiswa dan pelajar kelas XI dan XII, bahkan komunitas disabilitas bersama-sama menambah wawasan dan pengetahuan diperoleh di ruang pembelajaran dari para praktisi. Selain itu juga dapat berkonsultasi atau bertanya langsung seputar Kementerian Luar Negeri," jelasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu