Follow Us :              

Sekda dan MUI Siap Gelar Dialog Kebangsaan

  18 September 2019  |   06:30:00  |   dibaca : 405 
Kategori :
Bagikan :


Sekda dan MUI Siap Gelar Dialog Kebangsaan

18 September 2019 | 06:30:00 | dibaca : 405
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Ulama dan umaroh menjadi elemen penting dalam membangun Jawa Tengah yang sejahtera berdikari. Sinergitas keduanya diperlukan untuk menyelesaikan segala permasalahan terkait sosial kemasyarakatan serta berbangsa dan bernegara. Tentunya dari pendekatan kenegaraan dan keagamaan.

"Ulama dan umaroh tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Kalau sudah bergabung maka tidak akan lagi ada persoalan dan masalah yang tidak bisa diselesaikan. Keduanya yang akan menyukseskan kesejahteraan masyarakat. Seperti Jawa Tengah sejahtera berdikari tentunya hasil kerja bareng," kata Sekda Jateng Sri Puryono, usai menerima audiensi Pengurus MUI Jateng di ruang kerjanya, Rabu (18/9/2019).

Kebersamaan ulama dan umaroh tersebut juga akan terus berlanjut. Sejumlah program telah dicanangkan, salah satunya adalah program kesejahteraan masyarakat dan edukasi kepada masyarakat terkait berbagai persoalan aktual yang terjadi.

"Kami sudah siapkan program yang melibatkan para pimpinan, termasuk Pangdam, Kapolda, Kajati, hingga tokoh agama. Kita akan bahas masalah aktual. Misal sekarang ada radikalisasi atau paham intoleransi, kita akan berikan pencerahan. Pimpinan dan ulama harus menjadi kacabenggala, sebagai contoh," ungkapnya.

Sri Puryono juga berpesan dan mengajak semua elemen masyarakat untuk hidup berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat yang baik. Tidak boleh melupakan dan meninggalkan Pancasila.

"Ayo hidup berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat yang baik. Pancasila tidak boleh dilupakan. Semua agama mengajarkan cinta kasih, saling menyayangi. Semua demi kebaikan kita, kebaikan bangsa, negara, masyarakat dan tentunya provinsi Jateng," katanya.

Sementara itu Ketua MUI, Jateng Ahmad Daroji, mengatakan sinergi antara ulama dan umaroh akan membawa kesejahteraan masyarakat. Untuk itu MUI Jawa Tengah dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama-sama akan memberikan edukasi dan mencari penyelesaian dari semua permasalahan yang terjadi.

"Semua permasalahan harus diselesaikan bersama. Apakah itu kemiskinan, apakah radikalisme, apakah terorisme, dan kebangsaan harus diselesaikan bersama," ujarnya.

Daroji menyebutkan permasalah utama yang ada saat ini satu di antaranya adalah kemiskinan, kemudian juga kohesi kebangsaan. Menurutnya, akhir-akhir ini ada usaha sengaja maupun tidak sengaja  yang akan melakukan pembelahan lewat berbagai macam cara.

"Semua itu yang ingin kami atasi bersama. Sebetulnya kita itu sama, satu. Sama ingin bersaudara, sama ingin bersama-sama, sama ingin sejahtera, sama ingin ketawa bersama, dan sama ingin berangkulan. Tapi ada sesuatu yang akhir-akhir ini, kohesi kita sedikit terganggu. Itu yang ingin kami edukasikan kepada masyarakat," pungkasnya.

 

Baca juga : Pemuda Muhammadiyah Harus Tangguh Hadapi Persoalan Bangsa


Bagikan :

SEMARANG - Ulama dan umaroh menjadi elemen penting dalam membangun Jawa Tengah yang sejahtera berdikari. Sinergitas keduanya diperlukan untuk menyelesaikan segala permasalahan terkait sosial kemasyarakatan serta berbangsa dan bernegara. Tentunya dari pendekatan kenegaraan dan keagamaan.

"Ulama dan umaroh tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Kalau sudah bergabung maka tidak akan lagi ada persoalan dan masalah yang tidak bisa diselesaikan. Keduanya yang akan menyukseskan kesejahteraan masyarakat. Seperti Jawa Tengah sejahtera berdikari tentunya hasil kerja bareng," kata Sekda Jateng Sri Puryono, usai menerima audiensi Pengurus MUI Jateng di ruang kerjanya, Rabu (18/9/2019).

Kebersamaan ulama dan umaroh tersebut juga akan terus berlanjut. Sejumlah program telah dicanangkan, salah satunya adalah program kesejahteraan masyarakat dan edukasi kepada masyarakat terkait berbagai persoalan aktual yang terjadi.

"Kami sudah siapkan program yang melibatkan para pimpinan, termasuk Pangdam, Kapolda, Kajati, hingga tokoh agama. Kita akan bahas masalah aktual. Misal sekarang ada radikalisasi atau paham intoleransi, kita akan berikan pencerahan. Pimpinan dan ulama harus menjadi kacabenggala, sebagai contoh," ungkapnya.

Sri Puryono juga berpesan dan mengajak semua elemen masyarakat untuk hidup berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat yang baik. Tidak boleh melupakan dan meninggalkan Pancasila.

"Ayo hidup berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat yang baik. Pancasila tidak boleh dilupakan. Semua agama mengajarkan cinta kasih, saling menyayangi. Semua demi kebaikan kita, kebaikan bangsa, negara, masyarakat dan tentunya provinsi Jateng," katanya.

Sementara itu Ketua MUI, Jateng Ahmad Daroji, mengatakan sinergi antara ulama dan umaroh akan membawa kesejahteraan masyarakat. Untuk itu MUI Jawa Tengah dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama-sama akan memberikan edukasi dan mencari penyelesaian dari semua permasalahan yang terjadi.

"Semua permasalahan harus diselesaikan bersama. Apakah itu kemiskinan, apakah radikalisme, apakah terorisme, dan kebangsaan harus diselesaikan bersama," ujarnya.

Daroji menyebutkan permasalah utama yang ada saat ini satu di antaranya adalah kemiskinan, kemudian juga kohesi kebangsaan. Menurutnya, akhir-akhir ini ada usaha sengaja maupun tidak sengaja  yang akan melakukan pembelahan lewat berbagai macam cara.

"Semua itu yang ingin kami atasi bersama. Sebetulnya kita itu sama, satu. Sama ingin bersaudara, sama ingin bersama-sama, sama ingin sejahtera, sama ingin ketawa bersama, dan sama ingin berangkulan. Tapi ada sesuatu yang akhir-akhir ini, kohesi kita sedikit terganggu. Itu yang ingin kami edukasikan kepada masyarakat," pungkasnya.

 

Baca juga : Pemuda Muhammadiyah Harus Tangguh Hadapi Persoalan Bangsa


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu