Foto : Handy (Humas Jateng)
Foto : Handy (Humas Jateng)
SEMARANG - Ratusan ASN di lingkup Sekretariat Daerah Provinsi Jateng, Jumat (27/9/2019) pagi melaksanakan Gerakan Resik-Resik di Kawasan Simpang Lima Semarang. Dengan membawa berbagai alat kebersihan, usai apel pagi, mereka berjalan kaki menuju Simpang Lima.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono KS menyampaikan, gerakan resik-resik ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Kongres Sampah Nasional yang akan diselenggarakan di Kabupaten Semarang pada Oktober mendatang. Kegiatan yang sama, sudah dilakukan pula pekan lalu. Tak hanya di lingkungan Setda, tapi juga digerakkan di seluruh kabupaten/kota, hingga lingkup masyarakat terkecil.
"Dari pekan lalu sudah dimulai Gerakan Resik-Resik. Dan ini juga dilakukan di masing-masing kabupaten/kota. Sekitar dua juta orang ikut terlibat kegiatan ini," tuturnya
Dua juta orang yang terlibat itu, lanjutnya, terdiri dari berbagai komponen masyarakat. Antara lain dari relawan, pelajar dan ASN. Melalui upaya ini, diharapkan dapat memberikan edukasi sekaligus mengubah perilaku masyarakat dalam memperlakukan sampah.
"Ini menjadi edukasi kepada masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya. Tidak sembarangan. Apalagi sekarang sudah darurat sampah," tandasnya.
Kepedulian masyarakat untuk memperlakukan sampah dengan baik, kata dia, menjadi salah satu kunci untuk mengurangi banyaknya persoalan yang timbul karena sampah.
Gerakan resik-resik ini, menurut Laksono, staff Biro Umum Setda Provinsi Jawa Tengah, sangat baik. Dia mendukung karena lingkungan yang bersih, akan berpengaruh bagi kesehatan.
"Kalau perlu dilaksanakan rutin sebulan sekali. Ini juga sekaligus menjadi upaya ASN dalam memberikan contoh kepada masyarakat untuk hidup bersih dan sehat," katanya.
Baca juga : KTH Agni Mandiri Boyolali Pamerkan Manfaatkan Sampah Organik Jadi Biogas
SEMARANG - Ratusan ASN di lingkup Sekretariat Daerah Provinsi Jateng, Jumat (27/9/2019) pagi melaksanakan Gerakan Resik-Resik di Kawasan Simpang Lima Semarang. Dengan membawa berbagai alat kebersihan, usai apel pagi, mereka berjalan kaki menuju Simpang Lima.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono KS menyampaikan, gerakan resik-resik ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Kongres Sampah Nasional yang akan diselenggarakan di Kabupaten Semarang pada Oktober mendatang. Kegiatan yang sama, sudah dilakukan pula pekan lalu. Tak hanya di lingkungan Setda, tapi juga digerakkan di seluruh kabupaten/kota, hingga lingkup masyarakat terkecil.
"Dari pekan lalu sudah dimulai Gerakan Resik-Resik. Dan ini juga dilakukan di masing-masing kabupaten/kota. Sekitar dua juta orang ikut terlibat kegiatan ini," tuturnya
Dua juta orang yang terlibat itu, lanjutnya, terdiri dari berbagai komponen masyarakat. Antara lain dari relawan, pelajar dan ASN. Melalui upaya ini, diharapkan dapat memberikan edukasi sekaligus mengubah perilaku masyarakat dalam memperlakukan sampah.
"Ini menjadi edukasi kepada masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya. Tidak sembarangan. Apalagi sekarang sudah darurat sampah," tandasnya.
Kepedulian masyarakat untuk memperlakukan sampah dengan baik, kata dia, menjadi salah satu kunci untuk mengurangi banyaknya persoalan yang timbul karena sampah.
Gerakan resik-resik ini, menurut Laksono, staff Biro Umum Setda Provinsi Jawa Tengah, sangat baik. Dia mendukung karena lingkungan yang bersih, akan berpengaruh bagi kesehatan.
"Kalau perlu dilaksanakan rutin sebulan sekali. Ini juga sekaligus menjadi upaya ASN dalam memberikan contoh kepada masyarakat untuk hidup bersih dan sehat," katanya.
Baca juga : KTH Agni Mandiri Boyolali Pamerkan Manfaatkan Sampah Organik Jadi Biogas
Berita Terbaru