Follow Us :              

Sekda : Undip Bershalawat Jadi Pencerah dan Bukti Indonesia Baik-baik Saja

  01 October 2019  |   19:00:00  |   dibaca : 859 
Kategori :
Bagikan :


Sekda : Undip Bershalawat Jadi Pencerah dan Bukti Indonesia Baik-baik Saja

01 October 2019 | 19:00:00 | dibaca : 859
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

SEMARANG - Indonesia dengan keberagamannya merupakan negara yang begitu indah. Maka sudah seharusnya kita mewarnai Indonesia dengan senyum, toleransi, kasih sayang, dan penuh rasa syukur. Selain itu Pancasila sebagai falsafah dan ruh bangsa juga harus dipertahankan dan dijaga demi mewujudkan Indonesia yang damai dan sejahtera.

Hal itu merupakan intisari dari kegiatan Undip Bersholawat bersama Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf di Stadion Universitas Diponegoro (Undip), Selasa (1/10/2019). Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis ke-62 Undip tersebut dihadiri oleh sekitar 15.000 orang dari berbagai kalangan, mulai dari civitas akademika Undip, masyarakat umum, hingga para ulama dan umaroh.

"Hari ini adalah Hari Kesaktian Pancasila, Undip memperingati dengan bersholawat. Kita harus bersyukur karena Allah SWT telah menempatkan dan melahirkan di tanah Indonesia yang berdasarkan Pancasila sehingga kita sehat dan aman," kata Rektor Undip Yos Johan Utama saat memberikan sambutan di hadapan ribuan jamaah.

Yos menjelaskan, Indonesia merupakan negara yang damai dan penuh kasih sayang. Hal itu merupakan perwujudan dari Pancasila yang merupakan ruh bangsa yang di dalamnya mensyaratkan kecintaan dan kedamaian. Seperti halnya dengan sholawat yang merupakan ungkapan rasa cinta dan syukur kepada Allah SWT dan kekasihnya Muhammad SAW.

"Kita warnai Indonesia dengan senyum, toleransi dan kasih sayang. Ciri utama manusia dan umat muslim adalah cinta. Indonesia itu begitu indah, dan harus disyukuri, syukuri, dan syukuri," ujarnya.

"Siap menjaga Pancasila?," serunya kepada jamaah yang disambut dengan seruan "Siap. NKRI Harga Mati!".

Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono yang juga hadir dalam acara tersebut. Menurutnya, momen Undip Bersholawat kali ini yang bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila dinilai sangat tepat. Di tengah-tengah kegaduhan dan upaya menggoyang Pancasila, kegiatan Undip Bersholawat bisa menjadi pencerah sekaligus membuktikan bahwa Indonesia saat ini dalam keadaan baik-baik saja.

"Negara ini sebenarnya tidak apa-apa, hanya segelintir orang saja yang bersenggolan. Jadi kegiatan ini sangat meneduhkan suasana. Ini juga mendapat perhatian besar dari Pemprov Jateng, khususnya dari Gubernur Ganjar Pranowo," tuturnya.

Ia juga menyampaikan pesan dari Gubernur Jawa Tengah bahwa kegiatan seperti inilah yang harus dilaksanakan di kampus-kampus. Kegiatan yang meneduhkan hati dan suasana.

"Inti dari sholawat yang bersama-sama kita lantunkan ini harus benar-benar merasuk ke dalam jiwa. Demikian juga dengan Pancasila yang juga harus merasuk dalam jiwa kita masing-masing," ungkapnya.

Sementara itu Habis Syech bin Abdul Qadir Assegaf sebelum memimpin sholawat bersama juga sempat berpesan kepada para jamaah, khususnya para mahasiswa dan dosen, yang hadir agar terus mengikuti apa yang ditulis dan diajarkan oleh para ulama. Demikian juga dengan Pancasila yang harus tetap dijaga untuk kedamaian NKRI.

"Ikuti apa yang ditulis oleh para ulama, jangan yang lain. Kalian adalah harapan bangsa, penerus bangsa. Mari kita jaga Indonesia dan Pancasila, serta berdoa agar Indonesia dijauhkan dari segala musibah," pesannya yang kemudian dilanjutkan dengan sholawat tentang Cinta Indonesia, NKRI Harga Mati.

 

Baca juga : Ganjar : Kalau Cara Sampaikan Aspirasi dengan Shalawatan, Hati Lebih Tenang


Bagikan :

SEMARANG - Indonesia dengan keberagamannya merupakan negara yang begitu indah. Maka sudah seharusnya kita mewarnai Indonesia dengan senyum, toleransi, kasih sayang, dan penuh rasa syukur. Selain itu Pancasila sebagai falsafah dan ruh bangsa juga harus dipertahankan dan dijaga demi mewujudkan Indonesia yang damai dan sejahtera.

Hal itu merupakan intisari dari kegiatan Undip Bersholawat bersama Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf di Stadion Universitas Diponegoro (Undip), Selasa (1/10/2019). Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis ke-62 Undip tersebut dihadiri oleh sekitar 15.000 orang dari berbagai kalangan, mulai dari civitas akademika Undip, masyarakat umum, hingga para ulama dan umaroh.

"Hari ini adalah Hari Kesaktian Pancasila, Undip memperingati dengan bersholawat. Kita harus bersyukur karena Allah SWT telah menempatkan dan melahirkan di tanah Indonesia yang berdasarkan Pancasila sehingga kita sehat dan aman," kata Rektor Undip Yos Johan Utama saat memberikan sambutan di hadapan ribuan jamaah.

Yos menjelaskan, Indonesia merupakan negara yang damai dan penuh kasih sayang. Hal itu merupakan perwujudan dari Pancasila yang merupakan ruh bangsa yang di dalamnya mensyaratkan kecintaan dan kedamaian. Seperti halnya dengan sholawat yang merupakan ungkapan rasa cinta dan syukur kepada Allah SWT dan kekasihnya Muhammad SAW.

"Kita warnai Indonesia dengan senyum, toleransi dan kasih sayang. Ciri utama manusia dan umat muslim adalah cinta. Indonesia itu begitu indah, dan harus disyukuri, syukuri, dan syukuri," ujarnya.

"Siap menjaga Pancasila?," serunya kepada jamaah yang disambut dengan seruan "Siap. NKRI Harga Mati!".

Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono yang juga hadir dalam acara tersebut. Menurutnya, momen Undip Bersholawat kali ini yang bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila dinilai sangat tepat. Di tengah-tengah kegaduhan dan upaya menggoyang Pancasila, kegiatan Undip Bersholawat bisa menjadi pencerah sekaligus membuktikan bahwa Indonesia saat ini dalam keadaan baik-baik saja.

"Negara ini sebenarnya tidak apa-apa, hanya segelintir orang saja yang bersenggolan. Jadi kegiatan ini sangat meneduhkan suasana. Ini juga mendapat perhatian besar dari Pemprov Jateng, khususnya dari Gubernur Ganjar Pranowo," tuturnya.

Ia juga menyampaikan pesan dari Gubernur Jawa Tengah bahwa kegiatan seperti inilah yang harus dilaksanakan di kampus-kampus. Kegiatan yang meneduhkan hati dan suasana.

"Inti dari sholawat yang bersama-sama kita lantunkan ini harus benar-benar merasuk ke dalam jiwa. Demikian juga dengan Pancasila yang juga harus merasuk dalam jiwa kita masing-masing," ungkapnya.

Sementara itu Habis Syech bin Abdul Qadir Assegaf sebelum memimpin sholawat bersama juga sempat berpesan kepada para jamaah, khususnya para mahasiswa dan dosen, yang hadir agar terus mengikuti apa yang ditulis dan diajarkan oleh para ulama. Demikian juga dengan Pancasila yang harus tetap dijaga untuk kedamaian NKRI.

"Ikuti apa yang ditulis oleh para ulama, jangan yang lain. Kalian adalah harapan bangsa, penerus bangsa. Mari kita jaga Indonesia dan Pancasila, serta berdoa agar Indonesia dijauhkan dari segala musibah," pesannya yang kemudian dilanjutkan dengan sholawat tentang Cinta Indonesia, NKRI Harga Mati.

 

Baca juga : Ganjar : Kalau Cara Sampaikan Aspirasi dengan Shalawatan, Hati Lebih Tenang


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu