Follow Us :              

Mbah Rami Bersyukur Dibangunkan Rumah dan Terima Kasur Empuk

  02 October 2019  |   14:00:00  |   dibaca : 773 
Kategori :
Bagikan :


Mbah Rami Bersyukur Dibangunkan Rumah dan Terima Kasur Empuk

02 October 2019 | 14:00:00 | dibaca : 773
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

KLATEN - Mbah Rami, warga Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, tak henti-henti mengucapkan syukur dan terima kasih. Hal itu ia lakukan setelah rumah mungilnya yang tak layak huni kini telah dirombak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui program desa binaan. 

"Omah cilik sederhana wae wes cukup Pak. Maturnuwun, pun dibangunke dados sae. (Rumah kecil sederhana saja sudah cukup Pak, terimakasih sudah dibangun menjadi bagus)," ujar Mbah Rami kepada rombongan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen yang mengunjungi rumahnya, Rabu (2/10/2019).

Awalnya Mbah Rami tampak terkejut saat rombongan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dan Kepala Bapenda Jawa Tengah Tavip Supriyanto mengunjunginya. Terlebih saat beberapa kamera menyorotinya saat berbincang dengan rombongan.

"Sinten niki kok rame men, mangga nak ajeng niliki griya kula. Tapi nggih ngoten niku, cilik. (Siapa ini kok ramai sekali, silakan kalau mau lihat rumah saya. Tapi yang seperti itu, kecil," ujarnya sambil berdiri dengan bertumpu pada tongkat kayunya.

Mbah Rami saat itu memang belum menempati rumah barunya. Bahkan saat ditanya oleh Taj Yasin, ia dengan polos dan jujur mengatakan kalau rumahnya masih kosong dan belum bisa digunakan tidur.

"Kok dereng manggen wonten dalem ingkang sampun didamelke niki, Mbah? (Kok belum menempati rumah yang sudah dibangunkan ini, Mbah?)," tanya Taj Yasin.

"Pak, nek didamelke niki nggih dikei amben, lampu. Lha niki amben men dereng wonten. (Pak kalau dibuatkan itu ya diberi tempat tidur, lampu. Lha ini tempat tidur saja belum ada)," jawab Mbah Rami sambil tertawa.

Seketika itu Mbah Rami mendapat kejutan dari petugas yang membawakan tempat tidur dan kasur. Mbah Rami akhirnya bisa langsung mencoba tempat tidurnya. Bahkan Wagub sendiri turun tangan untuk membantu Mbah Rami membuka plastik pembungkus kasur

"Empuk ya," ucap Mbah Rami saat mencoba duduk dan merasakan kasur barunya.

Mbah Rami merupakan satu dari delapan orang yang rumahnya dirombak oleh pemerintah provinsi Jawa Tengah melalui program RTLH di desa binaan Bapenda Jawa Tengah. Selain rumah Mbah Rami, salah satu rumah yang dikunjungi oleh rombongan adalah rumah milik Alif. 

"Melalui desa binaan Bapenda ini, telah dibantu RTLH di desa Taji. Ini adalah bentuk kinerja kami untuk menyejahterakan masyarakat. Selain RTLH, kami juga bantu masjid yang membutuhkan tempat wudhu dan tempat belajar. Lalu ada juga pelatihan-pelatihan untuk upaya mengentaskan kemiskinan," tutup Taj Yasin.


Bagikan :

KLATEN - Mbah Rami, warga Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, tak henti-henti mengucapkan syukur dan terima kasih. Hal itu ia lakukan setelah rumah mungilnya yang tak layak huni kini telah dirombak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui program desa binaan. 

"Omah cilik sederhana wae wes cukup Pak. Maturnuwun, pun dibangunke dados sae. (Rumah kecil sederhana saja sudah cukup Pak, terimakasih sudah dibangun menjadi bagus)," ujar Mbah Rami kepada rombongan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen yang mengunjungi rumahnya, Rabu (2/10/2019).

Awalnya Mbah Rami tampak terkejut saat rombongan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dan Kepala Bapenda Jawa Tengah Tavip Supriyanto mengunjunginya. Terlebih saat beberapa kamera menyorotinya saat berbincang dengan rombongan.

"Sinten niki kok rame men, mangga nak ajeng niliki griya kula. Tapi nggih ngoten niku, cilik. (Siapa ini kok ramai sekali, silakan kalau mau lihat rumah saya. Tapi yang seperti itu, kecil," ujarnya sambil berdiri dengan bertumpu pada tongkat kayunya.

Mbah Rami saat itu memang belum menempati rumah barunya. Bahkan saat ditanya oleh Taj Yasin, ia dengan polos dan jujur mengatakan kalau rumahnya masih kosong dan belum bisa digunakan tidur.

"Kok dereng manggen wonten dalem ingkang sampun didamelke niki, Mbah? (Kok belum menempati rumah yang sudah dibangunkan ini, Mbah?)," tanya Taj Yasin.

"Pak, nek didamelke niki nggih dikei amben, lampu. Lha niki amben men dereng wonten. (Pak kalau dibuatkan itu ya diberi tempat tidur, lampu. Lha ini tempat tidur saja belum ada)," jawab Mbah Rami sambil tertawa.

Seketika itu Mbah Rami mendapat kejutan dari petugas yang membawakan tempat tidur dan kasur. Mbah Rami akhirnya bisa langsung mencoba tempat tidurnya. Bahkan Wagub sendiri turun tangan untuk membantu Mbah Rami membuka plastik pembungkus kasur

"Empuk ya," ucap Mbah Rami saat mencoba duduk dan merasakan kasur barunya.

Mbah Rami merupakan satu dari delapan orang yang rumahnya dirombak oleh pemerintah provinsi Jawa Tengah melalui program RTLH di desa binaan Bapenda Jawa Tengah. Selain rumah Mbah Rami, salah satu rumah yang dikunjungi oleh rombongan adalah rumah milik Alif. 

"Melalui desa binaan Bapenda ini, telah dibantu RTLH di desa Taji. Ini adalah bentuk kinerja kami untuk menyejahterakan masyarakat. Selain RTLH, kami juga bantu masjid yang membutuhkan tempat wudhu dan tempat belajar. Lalu ada juga pelatihan-pelatihan untuk upaya mengentaskan kemiskinan," tutup Taj Yasin.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu