Follow Us :              

Dikunjungi Gus Yasin, Mantan Gelandangan Janji Tak Kembali ke Jalanan

  08 October 2019  |   17:00:00  |   dibaca : 1810 
Kategori :
Bagikan :


Dikunjungi Gus Yasin, Mantan Gelandangan Janji Tak Kembali ke Jalanan

08 October 2019 | 17:00:00 | dibaca : 1810
Kategori :
Bagikan :

Foto : Irfani (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Irfani (Humas Jateng)

KEBUMEN - Orang gelandangan identik dengan kehidupan yang bebas, tidak memiliki tempat tinggal tetap, dan susah diatur. Namun hal itu tidak lagi berlaku bagi Siti Aminah (33). Setelah sekian tahun hidup memggelandang, warga Purworejo itu berjanji tidak lagi turun ke jalanan dan bertekad ingin hidup seperti masyarakat pada umumnya. 

"Saya bertahun-tahun hidup di jalanan, tidak mempunyai rumah, tidak mempunyai pekerjaan, dan makan seadanya. Alhamdulillah sekarang saya sudah tinggal di Panti Sosial Mardi Guno Kebumen, dan ingin berubah supaya bisa menjadi manusia yang berguna," ujar Siti Aminah saat berbincang dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di Rumah Pelayanan Sosial PGOT Mardi Guno, Desa Prembun, Kecamatan Prembun, Kebumen (8/10/2019).

Perempuan yang belum genap sepekan menghuni Panti Sosial Mardi Guno itu, mengaku akan giat mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan di panti. Yakni bercocok tanam, membudidayakan ikan tawar di belakang panti, membatik, olahraga, serta mengaji. Dengan disibukan bermacam kegiatan di panti, warga Pangenrejo Kabupaten Purworejo itu berharap kelak dapat menjadi insan yang berguna bagi keluarga dan lingkungannya.

"Sebelumnya saya pernah tinggal di panti sosial di daerah Jakarta Selatan dan panti sosial di Jawa Timur, tapi tidak betah lalu kembali ke jalanan. Sekarang saya tidak mau  hidup menggelandang lagi. saya bersyukur dapat tinggal di sini. Di Panti Sosial Mardi Guno ini, saya bisa ikut latihan membatik sehingga kelak bisa membuat batik dan menghasilkan uang," kata Aminah.

Sebelum hidup menggelandang di beberapa daerah, PGOT ini mengaku pernah belajar di Pondok Pesantren Al-Mutaqin Purworejo. Namun akibat tekanan ekonomi dan psikologi, perempuan berkulit gelap ini keluar kemudian bekerja serabutan lalu hidup bebas di jalananan hingga akhirnya dibawa petugas Dinas Sosial dan mendapat pembinaan di Rumah Pelayanan Sosial PGOT Mardi Guno Prembun.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng meminta kepada seluruh penghuni panti sosial supaya tekun dan semangat mengikuti berbagai kegiatan yang ada di panti. Selain mendapatkan fasilitas yang layak dan pelayanan dari pemerintah, para penghuni panti juga mendapatkan pembinaan supaya tetap bertahan di panti atau tidak turun ke jalanan lagi.

"Siapa yang hobi bertani bisa menanam cabai, terong, tomat dan sayuran lainnya. Yang senang beternak bisa menyalurkan hobinya di belakang panti. Demikian pula yang ingin membatik dan menghasilkan uang dari menjual batik, bisa ikut latihan membatik tulis. Yang sudah tinggal di panti dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang disediakan, jadi jangan ada yang keluar dan kembali ke jalanan lagi," kata Taj Yasin di hadapan puluhan penghuni panti.

Dalam kunjungan kerjanya di panti sosial  di bawah naungan Pemprov Jateng tersebut, mantan anggota DPRD itu berharap PGOT yang menghuni panti bersyukur dapat tinggal dengan aman dan nyaman di panti. Bahkan setelah mendapat pembinaan dan mengikuti pelatihan dengan baik, nantinya bisa kembali berkumpul dengan keluarga masing-masing dan hidup bermasyarakat.

 

Baca juga : Tingkatkan Kualitas SDM Desa, Pemprov Dorong Pelatihan Keterampilan


Bagikan :

KEBUMEN - Orang gelandangan identik dengan kehidupan yang bebas, tidak memiliki tempat tinggal tetap, dan susah diatur. Namun hal itu tidak lagi berlaku bagi Siti Aminah (33). Setelah sekian tahun hidup memggelandang, warga Purworejo itu berjanji tidak lagi turun ke jalanan dan bertekad ingin hidup seperti masyarakat pada umumnya. 

"Saya bertahun-tahun hidup di jalanan, tidak mempunyai rumah, tidak mempunyai pekerjaan, dan makan seadanya. Alhamdulillah sekarang saya sudah tinggal di Panti Sosial Mardi Guno Kebumen, dan ingin berubah supaya bisa menjadi manusia yang berguna," ujar Siti Aminah saat berbincang dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di Rumah Pelayanan Sosial PGOT Mardi Guno, Desa Prembun, Kecamatan Prembun, Kebumen (8/10/2019).

Perempuan yang belum genap sepekan menghuni Panti Sosial Mardi Guno itu, mengaku akan giat mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan di panti. Yakni bercocok tanam, membudidayakan ikan tawar di belakang panti, membatik, olahraga, serta mengaji. Dengan disibukan bermacam kegiatan di panti, warga Pangenrejo Kabupaten Purworejo itu berharap kelak dapat menjadi insan yang berguna bagi keluarga dan lingkungannya.

"Sebelumnya saya pernah tinggal di panti sosial di daerah Jakarta Selatan dan panti sosial di Jawa Timur, tapi tidak betah lalu kembali ke jalanan. Sekarang saya tidak mau  hidup menggelandang lagi. saya bersyukur dapat tinggal di sini. Di Panti Sosial Mardi Guno ini, saya bisa ikut latihan membatik sehingga kelak bisa membuat batik dan menghasilkan uang," kata Aminah.

Sebelum hidup menggelandang di beberapa daerah, PGOT ini mengaku pernah belajar di Pondok Pesantren Al-Mutaqin Purworejo. Namun akibat tekanan ekonomi dan psikologi, perempuan berkulit gelap ini keluar kemudian bekerja serabutan lalu hidup bebas di jalananan hingga akhirnya dibawa petugas Dinas Sosial dan mendapat pembinaan di Rumah Pelayanan Sosial PGOT Mardi Guno Prembun.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng meminta kepada seluruh penghuni panti sosial supaya tekun dan semangat mengikuti berbagai kegiatan yang ada di panti. Selain mendapatkan fasilitas yang layak dan pelayanan dari pemerintah, para penghuni panti juga mendapatkan pembinaan supaya tetap bertahan di panti atau tidak turun ke jalanan lagi.

"Siapa yang hobi bertani bisa menanam cabai, terong, tomat dan sayuran lainnya. Yang senang beternak bisa menyalurkan hobinya di belakang panti. Demikian pula yang ingin membatik dan menghasilkan uang dari menjual batik, bisa ikut latihan membatik tulis. Yang sudah tinggal di panti dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang disediakan, jadi jangan ada yang keluar dan kembali ke jalanan lagi," kata Taj Yasin di hadapan puluhan penghuni panti.

Dalam kunjungan kerjanya di panti sosial  di bawah naungan Pemprov Jateng tersebut, mantan anggota DPRD itu berharap PGOT yang menghuni panti bersyukur dapat tinggal dengan aman dan nyaman di panti. Bahkan setelah mendapat pembinaan dan mengikuti pelatihan dengan baik, nantinya bisa kembali berkumpul dengan keluarga masing-masing dan hidup bermasyarakat.

 

Baca juga : Tingkatkan Kualitas SDM Desa, Pemprov Dorong Pelatihan Keterampilan


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu