Follow Us :              

Ganjar: Aspirasi Telah Saya Kirim ke Pusat

  17 October 2019  |   16:00:00  |   dibaca : 458 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar: Aspirasi Telah Saya Kirim ke Pusat

17 October 2019 | 16:00:00 | dibaca : 458
Kategori :
Bagikan :

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan telah menyampaikan aspirasi mahasiswa Aliansi Semarang Raya pada 24 September silam kepada pimpinan DPR RI dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Bahkan Ganjar mempersilakan mahasiswa untuk konfirmasi langsung kepada mereka. 

Hal tersebut Ganjar sampaikan karena pada aksi yang ketiga di depan kantor DPRD Jateng, Rabu (16/10) kemarin mahasiswa Aliansi Semarang Raya menyebut politisi PDIP itu tidak memenuhi janji untuk menyampaikan seluruh aspirasi mahasiswa kepada Pemerintah Pusat. 

"Saya kira dalam suasana emosi mereka menyampaikan aspirasi itu. Dan saya membaca berita bahwa saya pencitraan, saya bohong. Mereka (saat itu) menyampaikan kalau tidak salah agar saya menyampaikan ke Pemerintah Pusat dan hari itu langsung saya kirimkan kepada pimpinan dewan dan mereka langsung balas dan saya punya seluruh bukti balasan mereka," kata Ganjar, Kamis (17/10). 

Pada aksinya yang ketiga, Rabu (17/10), Aliansi Mahasiswa Semarang Raya tetap menyampaikan tujuh tuntutan mereka. Yakni menuntut DPR mencabut RUU kontroversial seperti RKUHP, RUU Ketenagakerjaan, dan RUU Pertanahan. Mereka juga mendesak Presiden Jokowi mengeluarkan Perpu KPK dan Sumber Daya Air, memberi sanksi tegas kepada perusahaan pembakar hutan, serta membebaskan aktivis Papua dan HAM. 

Saat itu, menyikapi tuntutan tersebut, Ganjar yang turun langsung di tengah-tengah ribuan mahasiswa Semarang berjanji bakal menyampaikan seluruh aspirasi itu kepada Pemerintah Pusat, sebagaimana yang juga dituntut oleh para mahasiswa. 

"Saya kira seluruh tugas saya sudah saya laksanakan. Dan aspirasi itu langsung saya sampaikan Kepada Ketua DPR RI, Wakil Ketua DPR RI, Menko PMK langsung telpon saat itu seketika setelah selesai. Sayang mereka tidak bertanya kepada saya, sayang mereka tidak mengkonfirmasi kepada saya. Maka mereka memberikan statement. Tapi tidak apa-apa mahasiswa selalu bisa menyampaikan aspirasi dan kita jelaskan kondisi seperti itu," katanya. 

Ganjar mengatakan tiga pimpinan dewan juga langsung membalas pesannya tersebut. Namun jika mahasiswa tidak percaya, Ganjar pun mempersilakan untuk dicek kebenarannya kepada yang bersangkutan. 

"Kenapa saya memotret lebih dahulu, itulah inisiatif yang langsung saya kirimkan kepada mereka dan langsung diterima tiga pimpinan, Bambang Susatyo, Fadli Zon dan Fahri Hamzah terima. Dan mereka boleh cek apakah benar Ganjar menyampaikan itu kepada mereka. Jadi kita mesti menganalisis dengan baik dengan data yang baik. Terimakasih Pak Ganjar, salam buat mereka. Baik saya terima," katanya. 

Meski demikian Ganjar tidak mempermasalahkan aksi mahasiswa Semarang yang sampai tiga kali turun ke jalan. Dan dia juga tidak bisa menjamin segala tuntutan mereka. 

"Kalau tertib tidak apa-apa. Semua yang dituntut sedang berproses. Mudah-mudahan sesuai dengan apa yang diinginkan. Tapi di tingkat kewenangan mereka (DPR RI) yang mengerti," katanya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan telah menyampaikan aspirasi mahasiswa Aliansi Semarang Raya pada 24 September silam kepada pimpinan DPR RI dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Bahkan Ganjar mempersilakan mahasiswa untuk konfirmasi langsung kepada mereka. 

Hal tersebut Ganjar sampaikan karena pada aksi yang ketiga di depan kantor DPRD Jateng, Rabu (16/10) kemarin mahasiswa Aliansi Semarang Raya menyebut politisi PDIP itu tidak memenuhi janji untuk menyampaikan seluruh aspirasi mahasiswa kepada Pemerintah Pusat. 

"Saya kira dalam suasana emosi mereka menyampaikan aspirasi itu. Dan saya membaca berita bahwa saya pencitraan, saya bohong. Mereka (saat itu) menyampaikan kalau tidak salah agar saya menyampaikan ke Pemerintah Pusat dan hari itu langsung saya kirimkan kepada pimpinan dewan dan mereka langsung balas dan saya punya seluruh bukti balasan mereka," kata Ganjar, Kamis (17/10). 

Pada aksinya yang ketiga, Rabu (17/10), Aliansi Mahasiswa Semarang Raya tetap menyampaikan tujuh tuntutan mereka. Yakni menuntut DPR mencabut RUU kontroversial seperti RKUHP, RUU Ketenagakerjaan, dan RUU Pertanahan. Mereka juga mendesak Presiden Jokowi mengeluarkan Perpu KPK dan Sumber Daya Air, memberi sanksi tegas kepada perusahaan pembakar hutan, serta membebaskan aktivis Papua dan HAM. 

Saat itu, menyikapi tuntutan tersebut, Ganjar yang turun langsung di tengah-tengah ribuan mahasiswa Semarang berjanji bakal menyampaikan seluruh aspirasi itu kepada Pemerintah Pusat, sebagaimana yang juga dituntut oleh para mahasiswa. 

"Saya kira seluruh tugas saya sudah saya laksanakan. Dan aspirasi itu langsung saya sampaikan Kepada Ketua DPR RI, Wakil Ketua DPR RI, Menko PMK langsung telpon saat itu seketika setelah selesai. Sayang mereka tidak bertanya kepada saya, sayang mereka tidak mengkonfirmasi kepada saya. Maka mereka memberikan statement. Tapi tidak apa-apa mahasiswa selalu bisa menyampaikan aspirasi dan kita jelaskan kondisi seperti itu," katanya. 

Ganjar mengatakan tiga pimpinan dewan juga langsung membalas pesannya tersebut. Namun jika mahasiswa tidak percaya, Ganjar pun mempersilakan untuk dicek kebenarannya kepada yang bersangkutan. 

"Kenapa saya memotret lebih dahulu, itulah inisiatif yang langsung saya kirimkan kepada mereka dan langsung diterima tiga pimpinan, Bambang Susatyo, Fadli Zon dan Fahri Hamzah terima. Dan mereka boleh cek apakah benar Ganjar menyampaikan itu kepada mereka. Jadi kita mesti menganalisis dengan baik dengan data yang baik. Terimakasih Pak Ganjar, salam buat mereka. Baik saya terima," katanya. 

Meski demikian Ganjar tidak mempermasalahkan aksi mahasiswa Semarang yang sampai tiga kali turun ke jalan. Dan dia juga tidak bisa menjamin segala tuntutan mereka. 

"Kalau tertib tidak apa-apa. Semua yang dituntut sedang berproses. Mudah-mudahan sesuai dengan apa yang diinginkan. Tapi di tingkat kewenangan mereka (DPR RI) yang mengerti," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu