Follow Us :              

Kukuhkan Dewan SDA, Ganjar Ingatkan Ancaman Kekurangan Air pada 2040

  17 October 2019  |   15:30:00  |   dibaca : 345 
Kategori :
Bagikan :


Kukuhkan Dewan SDA, Ganjar Ingatkan Ancaman Kekurangan Air pada 2040

17 October 2019 | 15:30:00 | dibaca : 345
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat mengukuhkan Dewan Sumber Daya Air Jateng periode 2019-2024 di Kantor Pusdataru Prov Jateng, Kamis (17/10/2019), mengingatkan mereka agar mengantisipasi ancaman yang akan datang di Jateng pada tahun 2040, yang menurut prediksi Pulau Jawa kehilangan air. 

"Rawatlah air, agar bisa minum, agar kita tidak kekurangan air. Karena, pada 2040 kita akan kehilangan air di pulau Jawa. Tolong rumuskan politik air di Jateng," katanya. 

Cara perumusannya, kata politisi PDI Perjuangan itu, dengan menelanjangi problem air dari hulu hingga hilir. Apalagi, lahan yang ada sekarang banyak yang gundul, gradasi hutan yang mengerikan, tata ruang menyempit. Sehingga, akselrasi dan penanaman kembali, harus secepatnya dilakukan.

Ganjar mencontohkan, saat mengikuti acara UGM International Trail Run 2019 dalam rangka Dies Natalis ke-70 di Wanagama Eco Edu Forest Gunung Kidul Yogyakarta pekan lalu.

Ganjar melihat, kawasan itu sekarang kembali hijau dan mengalir air jernih. Padahal, saat masih kuliah, kawasan itu hanya bebatuan dan tandus. Padahal, kata Ganjar, untuk membuat hijau kembali, bayangan dia, sangatlah sulit. 

"Di tengah kondisi banyak sektor yang menggunakan air, harus ada upaya. Apikasi Apem Asi, kita gunakan untuk menyesuaikan agar distribusi air bisa lebih baik. Di hilir akan bisa pas," ujarnya.

Teknologi pertanian, kata Ganjar, harusnya masuk dan pemakaiannya seoptimal mungkin.  Mau tidak mau, suka tidak suka, harus melompat lebih tinggi, lebih cepat. 

"Ada goverment organization, ada not goverment organization, kita ajak semua agar menjadi kekuatan sekaligus menjalin komitmen bersama menjaga air," tandasnya.

Untuk diketahui, fungsi dewan SDA ini strategis, karena sebagai wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air (SDA) antara pemerintah dan swasta. Beberapa tugas dewan SDA yaitu merumuskan kebijakan pengelolaan SDA. Menyusun program pengelolaan SDA di Jateng. Lalu, Menyusun dan merumuskan kebijakan sistem informasi hidrologi, hidrogeologi dan hidroklimatologi Jateng (SIH3).

Dewan ini juga berfungsi untuk melakukan monitoring dan evaluasi  wilayah sungai dan cekungan air tanah di jateng melalui fungsi koordinasi, konsultasi, antarwilayah, antarkepentingn dan antarsektor. Isinya, separuh unsur pemerintah (SKPD terkait semisal dinas kehutanan, esdm,) dan unsur non pemerintah (hkti, perusahaan pengeboran air). Sekda Jateng Sri Puryono juga menjadi anggota Dewan SDA dan turut dikukuhkan oleh Ganjar.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat mengukuhkan Dewan Sumber Daya Air Jateng periode 2019-2024 di Kantor Pusdataru Prov Jateng, Kamis (17/10/2019), mengingatkan mereka agar mengantisipasi ancaman yang akan datang di Jateng pada tahun 2040, yang menurut prediksi Pulau Jawa kehilangan air. 

"Rawatlah air, agar bisa minum, agar kita tidak kekurangan air. Karena, pada 2040 kita akan kehilangan air di pulau Jawa. Tolong rumuskan politik air di Jateng," katanya. 

Cara perumusannya, kata politisi PDI Perjuangan itu, dengan menelanjangi problem air dari hulu hingga hilir. Apalagi, lahan yang ada sekarang banyak yang gundul, gradasi hutan yang mengerikan, tata ruang menyempit. Sehingga, akselrasi dan penanaman kembali, harus secepatnya dilakukan.

Ganjar mencontohkan, saat mengikuti acara UGM International Trail Run 2019 dalam rangka Dies Natalis ke-70 di Wanagama Eco Edu Forest Gunung Kidul Yogyakarta pekan lalu.

Ganjar melihat, kawasan itu sekarang kembali hijau dan mengalir air jernih. Padahal, saat masih kuliah, kawasan itu hanya bebatuan dan tandus. Padahal, kata Ganjar, untuk membuat hijau kembali, bayangan dia, sangatlah sulit. 

"Di tengah kondisi banyak sektor yang menggunakan air, harus ada upaya. Apikasi Apem Asi, kita gunakan untuk menyesuaikan agar distribusi air bisa lebih baik. Di hilir akan bisa pas," ujarnya.

Teknologi pertanian, kata Ganjar, harusnya masuk dan pemakaiannya seoptimal mungkin.  Mau tidak mau, suka tidak suka, harus melompat lebih tinggi, lebih cepat. 

"Ada goverment organization, ada not goverment organization, kita ajak semua agar menjadi kekuatan sekaligus menjalin komitmen bersama menjaga air," tandasnya.

Untuk diketahui, fungsi dewan SDA ini strategis, karena sebagai wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air (SDA) antara pemerintah dan swasta. Beberapa tugas dewan SDA yaitu merumuskan kebijakan pengelolaan SDA. Menyusun program pengelolaan SDA di Jateng. Lalu, Menyusun dan merumuskan kebijakan sistem informasi hidrologi, hidrogeologi dan hidroklimatologi Jateng (SIH3).

Dewan ini juga berfungsi untuk melakukan monitoring dan evaluasi  wilayah sungai dan cekungan air tanah di jateng melalui fungsi koordinasi, konsultasi, antarwilayah, antarkepentingn dan antarsektor. Isinya, separuh unsur pemerintah (SKPD terkait semisal dinas kehutanan, esdm,) dan unsur non pemerintah (hkti, perusahaan pengeboran air). Sekda Jateng Sri Puryono juga menjadi anggota Dewan SDA dan turut dikukuhkan oleh Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu