Follow Us :              

Kerusakan Jalan Kabupaten dan Desa Dominasi Laporan Aplikasi Jalan Cantik

  23 October 2019  |   11:00:00  |   dibaca : 321 
Kategori :
Bagikan :


Kerusakan Jalan Kabupaten dan Desa Dominasi Laporan Aplikasi Jalan Cantik

23 October 2019 | 11:00:00 | dibaca : 321
Kategori :
Bagikan :

Foto : Irfani (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Irfani (Humas Jateng)

SEMARANG - Sejak diluncurkan pada Juli 2019, Aplikasi Jalan Cantik mendapat respon cukup positif dari masyarakat. Baru lima bulan, sebanyak 623 laporan kerusakan jalan dilaporkan oleh masyarakat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, AR Hanung Triyono mengatakan, dari jumlah laporan yang masuk, pihaknya melakukan verifikasi. Setelah itu, laporan ditindaklanjuti sesuai kewenangan masing-masing.

"Dari total 623 laporan itu, sebanyak 315 atau 50,56 persen adalah laporan kerusakan jalan yang menjadi kewenangan Kabupaten/Kota. Sementara laporan kerusakan jalan provinsi hanya 21 laporan, jalan nasional sebanyak 9 laporan dan jalan desa sebanyak 52 laporan," terang Hanung, Rabu (23/10).

Untuk jalan yang ada di bawah kewenangan Provinsi, Hanung menerangkan semua laporan langsung ditindaklanjuti dengan mengirimkan tim reaksi cepat. Sementara terkait laporan kerusakan jalan yang menjadi kewenangan pihak lain, langsung diteruskan ke instansi yang menangani.

"Untuk laporan kerusakan jalan provinsi khususnya penanganan jalan berlubang, kami memiliki standar minimal 1x24 jam laporan harus sudah ditindaklanjuti. Untuk hasil tindak lanjut, akan dilaporkan baik di aplikasi maupun di media sosial," tegasnya.

Dengan aplikasi Jalan Cantik, Hanung berharap tidak ada lagi jalan berlubang di Jawa Tengah. Masyarakat diminta proaktif untuk mendownload aplikasi tersebut untuk melaporkan apabila menemukan jalan yang rusak.

"Kepedulian masyarakat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan semua jalan di Jawa Tengah menjadi jalan cantik," tegasnya.

Terkait kondisi jalan provinsi di Jawa Tengah, Hanung mengatakan, semenjak lima tahun terakhir kondisi jalan di Jawa Tengah semakin baik. Tahun 2014, sebanyak 86,92 persen jalan provinsi dalam kondisi bagus. Jumlah itu terus meningkat di tahun 2019 menjadi 89,60% jalan dalam kondisi baik.

Hanung menerangkan, dari total panjang jalan provinsi 2.404.741 km, sepanjang 1.664.844 km telah ditingkatkan dan direhabilitasi dan dalam kondisi baik di tahun 2019 ini. Sementara sepanjang 740.297 km jalan secara bertahap akan ditingkatkan.

"Targetnya hingga akhir tahun ini, kondisi jalan baik di Jateng mencapai 90,20 persen. Kami sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp766,8 miliar untuk memuluskan target tersebut," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Sejak diluncurkan pada Juli 2019, Aplikasi Jalan Cantik mendapat respon cukup positif dari masyarakat. Baru lima bulan, sebanyak 623 laporan kerusakan jalan dilaporkan oleh masyarakat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, AR Hanung Triyono mengatakan, dari jumlah laporan yang masuk, pihaknya melakukan verifikasi. Setelah itu, laporan ditindaklanjuti sesuai kewenangan masing-masing.

"Dari total 623 laporan itu, sebanyak 315 atau 50,56 persen adalah laporan kerusakan jalan yang menjadi kewenangan Kabupaten/Kota. Sementara laporan kerusakan jalan provinsi hanya 21 laporan, jalan nasional sebanyak 9 laporan dan jalan desa sebanyak 52 laporan," terang Hanung, Rabu (23/10).

Untuk jalan yang ada di bawah kewenangan Provinsi, Hanung menerangkan semua laporan langsung ditindaklanjuti dengan mengirimkan tim reaksi cepat. Sementara terkait laporan kerusakan jalan yang menjadi kewenangan pihak lain, langsung diteruskan ke instansi yang menangani.

"Untuk laporan kerusakan jalan provinsi khususnya penanganan jalan berlubang, kami memiliki standar minimal 1x24 jam laporan harus sudah ditindaklanjuti. Untuk hasil tindak lanjut, akan dilaporkan baik di aplikasi maupun di media sosial," tegasnya.

Dengan aplikasi Jalan Cantik, Hanung berharap tidak ada lagi jalan berlubang di Jawa Tengah. Masyarakat diminta proaktif untuk mendownload aplikasi tersebut untuk melaporkan apabila menemukan jalan yang rusak.

"Kepedulian masyarakat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan semua jalan di Jawa Tengah menjadi jalan cantik," tegasnya.

Terkait kondisi jalan provinsi di Jawa Tengah, Hanung mengatakan, semenjak lima tahun terakhir kondisi jalan di Jawa Tengah semakin baik. Tahun 2014, sebanyak 86,92 persen jalan provinsi dalam kondisi bagus. Jumlah itu terus meningkat di tahun 2019 menjadi 89,60% jalan dalam kondisi baik.

Hanung menerangkan, dari total panjang jalan provinsi 2.404.741 km, sepanjang 1.664.844 km telah ditingkatkan dan direhabilitasi dan dalam kondisi baik di tahun 2019 ini. Sementara sepanjang 740.297 km jalan secara bertahap akan ditingkatkan.

"Targetnya hingga akhir tahun ini, kondisi jalan baik di Jateng mencapai 90,20 persen. Kami sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp766,8 miliar untuk memuluskan target tersebut," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu