Follow Us :              

Hadir di Milad ke-7 Ponpes Ora Aji, Ganjar: Kultural Jangan Sampai Hilang

  02 November 2019  |   21:30:00  |   dibaca : 2402 
Kategori :
Bagikan :


Hadir di Milad ke-7 Ponpes Ora Aji, Ganjar: Kultural Jangan Sampai Hilang

02 November 2019 | 21:30:00 | dibaca : 2402
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SLEMAN - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkesan dengan cara Gus Miftah dalam berdakwah. Seperti menekankan silaturahmi dan mempertahankan mempertahankan nilai kultural Jawa. Sebab hal itu yang sekarang ini diperlukan untuk menjelaskan penjabaran sila pertama Pancasila kepada semua kalangan.

"Kalau mendengarkan Islam itu seperti apa sih? Gus Miftah bisa menggunakan cara zaman sekarang. Ketika ada persoalan bisa dijelaskan dengan mudah. Tua-muda bisa. Lalu Islam waktu masuk ke tanah Jawa itu banyak pendekatan-pendekatan budaya, jadi kultural itu jangan sampai hilang," kata Ganjar Pranowo di depan ribuan jamaah yang hadir dalam acara Milad ke-7 Ponpes Ora Aji Sleman, Yogyakarta, Sabtu (2/11/2019) malam.

Pendekatan kultural yang dilakukan oleh Gus Miftah tersebut sudah terlihat sejak di pintu masuk ke areal Ponpes Ora Aji. Pasukan Bregada sudah bersiap menyambut dan mengiringi Ganjar Pranowo dan tamu undangan lainnya masuk ke areal masjid. Selain itu juga ada lagu berjudul Milad Ora Aji yang dilantunkan oleh ibu-ibu jamaah saat membuka acara.

"Seperti lagu Milad Ora Aji tadi. Pesannya itu sampai. Jadi kalau mau mengabarkan ke sedulur-sedulur itu sampai," ungkapnya.

Hal lain yang juga menjadi perhatian Ganjar adalah perihal silaturahmi. Gus Miftah sempat menuturkan bahwa banyak masyarakat di sekitar Ponpes Ora Aji yang Nasrani. Meski sempat ada yang menentang saat Ponpes akan didirikan tetapi dengan silaturahmi yang baik justru masyarakat sekitar sekarang bisa menerima dengan baik.

"Begitu ada silaturahmi, jalan terbuka dan bisa saling menerima. Jadinya sekarang seperti ini, semua suka. Tidak ada yang marah karena yang dikabarkan baik," papar Ganjar.

Ganjar juga berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga silaturahmi dan saling menghormati. Apapun agamanya, suku dan golongannya.

"Ketuhanan Yang Maha Esa itu artinya bertuhan. Semua agama itu baik, bagi para pemeluknya. Saya titip, silaturahmi itu terus dijaga. Saha datang ke sini ini ya untuk menjaga silaturahmi," terangnya.

Acara Milad ke-7 Ponpes Ora Aji tersebut juga dihadiri oleh Deddy Corbuzier dan Kapolda DIY. Deddy Corbuzier mengatakan bahwa kita harus menghargai semua agama. Sementara Kapolda DIY Irjen Ahmad Dofiri menyampaikan kaidah Islam itu ada mempertahankan tradisi atau nilai lama yang masih baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik.

"Saya baru kali ini mau masuk ke tempat pengajian diarak pakai Bergada. Di tempat lain tidak ada. Bergada itu pasukan zaman Mataram. Artinya itu budaya yang bagus dan diuri-uri oleh Gus Miftah. Seperti kata Pak Ganjar kalau Gus Miftah itu sesuai konteks zaman sekarang," kata Ahmad Dofiri.


Bagikan :

SLEMAN - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkesan dengan cara Gus Miftah dalam berdakwah. Seperti menekankan silaturahmi dan mempertahankan mempertahankan nilai kultural Jawa. Sebab hal itu yang sekarang ini diperlukan untuk menjelaskan penjabaran sila pertama Pancasila kepada semua kalangan.

"Kalau mendengarkan Islam itu seperti apa sih? Gus Miftah bisa menggunakan cara zaman sekarang. Ketika ada persoalan bisa dijelaskan dengan mudah. Tua-muda bisa. Lalu Islam waktu masuk ke tanah Jawa itu banyak pendekatan-pendekatan budaya, jadi kultural itu jangan sampai hilang," kata Ganjar Pranowo di depan ribuan jamaah yang hadir dalam acara Milad ke-7 Ponpes Ora Aji Sleman, Yogyakarta, Sabtu (2/11/2019) malam.

Pendekatan kultural yang dilakukan oleh Gus Miftah tersebut sudah terlihat sejak di pintu masuk ke areal Ponpes Ora Aji. Pasukan Bregada sudah bersiap menyambut dan mengiringi Ganjar Pranowo dan tamu undangan lainnya masuk ke areal masjid. Selain itu juga ada lagu berjudul Milad Ora Aji yang dilantunkan oleh ibu-ibu jamaah saat membuka acara.

"Seperti lagu Milad Ora Aji tadi. Pesannya itu sampai. Jadi kalau mau mengabarkan ke sedulur-sedulur itu sampai," ungkapnya.

Hal lain yang juga menjadi perhatian Ganjar adalah perihal silaturahmi. Gus Miftah sempat menuturkan bahwa banyak masyarakat di sekitar Ponpes Ora Aji yang Nasrani. Meski sempat ada yang menentang saat Ponpes akan didirikan tetapi dengan silaturahmi yang baik justru masyarakat sekitar sekarang bisa menerima dengan baik.

"Begitu ada silaturahmi, jalan terbuka dan bisa saling menerima. Jadinya sekarang seperti ini, semua suka. Tidak ada yang marah karena yang dikabarkan baik," papar Ganjar.

Ganjar juga berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga silaturahmi dan saling menghormati. Apapun agamanya, suku dan golongannya.

"Ketuhanan Yang Maha Esa itu artinya bertuhan. Semua agama itu baik, bagi para pemeluknya. Saya titip, silaturahmi itu terus dijaga. Saha datang ke sini ini ya untuk menjaga silaturahmi," terangnya.

Acara Milad ke-7 Ponpes Ora Aji tersebut juga dihadiri oleh Deddy Corbuzier dan Kapolda DIY. Deddy Corbuzier mengatakan bahwa kita harus menghargai semua agama. Sementara Kapolda DIY Irjen Ahmad Dofiri menyampaikan kaidah Islam itu ada mempertahankan tradisi atau nilai lama yang masih baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik.

"Saya baru kali ini mau masuk ke tempat pengajian diarak pakai Bergada. Di tempat lain tidak ada. Bergada itu pasukan zaman Mataram. Artinya itu budaya yang bagus dan diuri-uri oleh Gus Miftah. Seperti kata Pak Ganjar kalau Gus Miftah itu sesuai konteks zaman sekarang," kata Ahmad Dofiri.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu