Follow Us :              

Gubernur: Banyak Rute Menantang dan Objek Wisata Asoi

  03 November 2019  |   06:00:00  |   dibaca : 635 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur: Banyak Rute Menantang dan Objek Wisata Asoi

03 November 2019 | 06:00:00 | dibaca : 635
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

KLATEN - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan Tour de Borobudur XIX memiliki rute yang menantang serta banyak objek wisata menarik dan indah. Selama etape pertama hingga pertengahan etape kedua, Rute Grobogan-Salatiga yang melintasi kawasan hutan jati dinilai paling menantang.

"Paling menarik setelah Grobogan kemarin (etape pertama). Begitu Grobogan jalan menarik sekali karena naik terus. Lewat hutan jati, sudah panas kering tetapi itu menantang. Jadi penyiksaan diri dan nampaknya banyak orang sadar bahwa dia harus tobat untuk berbuat baik," kata Ganjar saat ditemui di Pitstop Candi Sewu, Klaten, Minggu (3/11/2019) pagi.

Setelah keliling dan mampir di beberapa tempat, Ganjar menemui objek-objek menarik. Sambutan beberapa kepala daerah juga di lokasi juga mendapat apresiasi dari Gubernur karena bisa langsung mempromosikan objek wisata di wilayahnya.

"Kemarin Bupati Grobogan menyambut di tempat wisata Api Abadi Mrapen sehingga orang tahu apa itu Api Abadi Mrapen. Hari ini saya ada di Candi Sewu bersama para peserta dari berbagai daerah," paparnya.

Selain objek wisata, kuliner yang disajikan di beberapa pitstop juga menarik. Ada yang menyajikan makanan khas dari daerah tersebut seperti di Kota Salatiga dengan sambel tumpangnya.

"Kemarin juga Walikota Salatiga menyambut dengan makan siang yang khas dan enak, yaitu sambel tumpang dan bubur. Saya nyesel kemarin waktu start di Balaikota Salatiga karena bubur saya yang belum habis sudah hilang, jadi kemarin saya kehilangan bubur. Terus tadi Bupati Klaten juga menyiapkan gudangan tetapi saya tidak bisa berhenti karena nanti bisa dibully sama istri yang sudah jauh di depan," ujar Ganjar sambil tertawa.

Ganjar menambahkan dari event ini hal pertama yang dikembangkan adalah sport tourism. Ia melihat selama di perjalanan banyak peserta yang senang. Diharapkan ke depan para peserta tidak datang karena sepeda saja tetapi bisa mengajak keluarga untuk berwisata.

"Pertama sport tourism kita kembangkan, sport kita dapat, mereka senang. Saya lihat wajah klenger karena kepanasan di tanjakan, kemudian wajah bahagia waktu hujan rintik dan wajah sedikit ceria tambah panik saat hujan deras. Hari ini ada cuaca mendung yang menarik. Lalu dari destinasi wisata yang ada mereka tahu kita tahu punya tempat asoi, tempat yang indah," ungkapnya.

Salah satu peserta TDB XIX, Ria Girindra, mengaku rute yang ditempuh dalam event ini tidak terlalu berat. Selain itu rute yang menyenangkan juga pasokan makanan dan minuman yang melimpah. Objek wisata yang disinggahi juga banyak yang menarik.

"Rutenya enak, menyenangkan, tidak terlalu berat. Kalau untuk menggaet personal, lebih banyak tertarik karena rutenya tidak terlalu sulit. Untuk objek wisata menarik seperti Prambanan ini (Candi Sewu), terus kemarin di Masjid Demak. Makanan juga melimpah. Itu saja yang penting minuman makanan rute menarik," ujar wanita asal Bintaro Club Jakarta yang mengikuti TDB sejak etape pertama dari Semarang itu.


Bagikan :

KLATEN - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan Tour de Borobudur XIX memiliki rute yang menantang serta banyak objek wisata menarik dan indah. Selama etape pertama hingga pertengahan etape kedua, Rute Grobogan-Salatiga yang melintasi kawasan hutan jati dinilai paling menantang.

"Paling menarik setelah Grobogan kemarin (etape pertama). Begitu Grobogan jalan menarik sekali karena naik terus. Lewat hutan jati, sudah panas kering tetapi itu menantang. Jadi penyiksaan diri dan nampaknya banyak orang sadar bahwa dia harus tobat untuk berbuat baik," kata Ganjar saat ditemui di Pitstop Candi Sewu, Klaten, Minggu (3/11/2019) pagi.

Setelah keliling dan mampir di beberapa tempat, Ganjar menemui objek-objek menarik. Sambutan beberapa kepala daerah juga di lokasi juga mendapat apresiasi dari Gubernur karena bisa langsung mempromosikan objek wisata di wilayahnya.

"Kemarin Bupati Grobogan menyambut di tempat wisata Api Abadi Mrapen sehingga orang tahu apa itu Api Abadi Mrapen. Hari ini saya ada di Candi Sewu bersama para peserta dari berbagai daerah," paparnya.

Selain objek wisata, kuliner yang disajikan di beberapa pitstop juga menarik. Ada yang menyajikan makanan khas dari daerah tersebut seperti di Kota Salatiga dengan sambel tumpangnya.

"Kemarin juga Walikota Salatiga menyambut dengan makan siang yang khas dan enak, yaitu sambel tumpang dan bubur. Saya nyesel kemarin waktu start di Balaikota Salatiga karena bubur saya yang belum habis sudah hilang, jadi kemarin saya kehilangan bubur. Terus tadi Bupati Klaten juga menyiapkan gudangan tetapi saya tidak bisa berhenti karena nanti bisa dibully sama istri yang sudah jauh di depan," ujar Ganjar sambil tertawa.

Ganjar menambahkan dari event ini hal pertama yang dikembangkan adalah sport tourism. Ia melihat selama di perjalanan banyak peserta yang senang. Diharapkan ke depan para peserta tidak datang karena sepeda saja tetapi bisa mengajak keluarga untuk berwisata.

"Pertama sport tourism kita kembangkan, sport kita dapat, mereka senang. Saya lihat wajah klenger karena kepanasan di tanjakan, kemudian wajah bahagia waktu hujan rintik dan wajah sedikit ceria tambah panik saat hujan deras. Hari ini ada cuaca mendung yang menarik. Lalu dari destinasi wisata yang ada mereka tahu kita tahu punya tempat asoi, tempat yang indah," ungkapnya.

Salah satu peserta TDB XIX, Ria Girindra, mengaku rute yang ditempuh dalam event ini tidak terlalu berat. Selain itu rute yang menyenangkan juga pasokan makanan dan minuman yang melimpah. Objek wisata yang disinggahi juga banyak yang menarik.

"Rutenya enak, menyenangkan, tidak terlalu berat. Kalau untuk menggaet personal, lebih banyak tertarik karena rutenya tidak terlalu sulit. Untuk objek wisata menarik seperti Prambanan ini (Candi Sewu), terus kemarin di Masjid Demak. Makanan juga melimpah. Itu saja yang penting minuman makanan rute menarik," ujar wanita asal Bintaro Club Jakarta yang mengikuti TDB sejak etape pertama dari Semarang itu.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu