Follow Us :              

Ke Desa Sumber, Ganjar Pastikan Gunung Merapi Aman Hingga Radius 3 Km

  20 November 2019  |   12:00:00  |   dibaca : 701 
Kategori :
Bagikan :


Ke Desa Sumber, Ganjar Pastikan Gunung Merapi Aman Hingga Radius 3 Km

20 November 2019 | 12:00:00 | dibaca : 701
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan kondisi masyarakat Desa Sumber Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang aman pasca dilanda hujan abu Gunung Merapi, Minggu (17/11) kemarin. Namun Ganjar mewanti-wanti agar masyarakat tidak mendekat hingga radius 3 km dari puncak. 

Ganjar mengatakan selain sudah terbiasa dengan kondisi seperti itu, masyarakat desa Sumber juga sudah memahami apa yang mesti dilakukan saat Merapi meletus. Selain itu perangkat desanya juga selalu siap siaga mengondisikan warga maupun melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. 

"Sekarang kondisi sudah relatif aman. Masyarakat diimbau agar tidak masuk dalam radius tiga kilometer," kata Ganjar, Rabu (20/11). 

Kepastian tersebut didapat Ganjar setelah berdialog langsung dengan warga Sumber di balai desa setempat. Menurut Ganjar warga juga telah beberapa kali melakukan pelatihan kebencanaan karena desa yang terletak 11 km dari puncak Merapi itu memiliki dua sister village, yaitu desa Pucungsari Kecamatan Grabag dan desa Paten Kecamatan Dukun. 

"Ini cara yang efektif untuk membuat desa tangguh bencana. Tadi warga kita tanya, tidak apa-apa pak cuma kecil kok. Itu kondisi sosiologis yang membuat kita tenang, karena mereka tahu kemana mereka mesti menyelamatkan diri jika seandainya terjadi yang besar," katanya. 

Selain masyarakat sudah memahami, kesiapsiagaan bencana juga dilakukan dengan memanfaatkan teknologi. Saat ini di sekitar Gunung Merapi telah terpasang setidaknya belasan CCTV dan 24 seismik. Nanik Humaida, dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTK) mengatakan letusan Gunung Merapi yang akhir-akhir ini memang kecil.

"Jadi baiknya kita menanggapi secara proporsional saja. Letusan kemarin abunya sangat tipis. Tidak membahayakan penduduk sekitar maupun penerbangan. Juga berlangsungnya sebentar," katanya. 

Secara teoritis, Gunung Merapi mengalami letusan besar dengan kurun waktu 50 sampai 100 tahun sekali. Nanik mengatakan terakhir kali Merapi mengalami letusan besar pada tahun 2010. Setidaknya sampai tahun 2060 baru akan terjadi lagi letusan yang besar. 

"Sekarang kubah kawahnya hanya berkapasitas 400 ribu kubik. Itu sangat kecil dibanding dengan kapasitas kawah yang mencapai 10 juta. Sedangkan jika meletus, Merapi hanya mampu melontarkan material 50 persen dari kubah kawah. Jadi kalau sekarang meletus radiusnya tidak mencapai 3 km," katanya.


Bagikan :

MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan kondisi masyarakat Desa Sumber Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang aman pasca dilanda hujan abu Gunung Merapi, Minggu (17/11) kemarin. Namun Ganjar mewanti-wanti agar masyarakat tidak mendekat hingga radius 3 km dari puncak. 

Ganjar mengatakan selain sudah terbiasa dengan kondisi seperti itu, masyarakat desa Sumber juga sudah memahami apa yang mesti dilakukan saat Merapi meletus. Selain itu perangkat desanya juga selalu siap siaga mengondisikan warga maupun melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. 

"Sekarang kondisi sudah relatif aman. Masyarakat diimbau agar tidak masuk dalam radius tiga kilometer," kata Ganjar, Rabu (20/11). 

Kepastian tersebut didapat Ganjar setelah berdialog langsung dengan warga Sumber di balai desa setempat. Menurut Ganjar warga juga telah beberapa kali melakukan pelatihan kebencanaan karena desa yang terletak 11 km dari puncak Merapi itu memiliki dua sister village, yaitu desa Pucungsari Kecamatan Grabag dan desa Paten Kecamatan Dukun. 

"Ini cara yang efektif untuk membuat desa tangguh bencana. Tadi warga kita tanya, tidak apa-apa pak cuma kecil kok. Itu kondisi sosiologis yang membuat kita tenang, karena mereka tahu kemana mereka mesti menyelamatkan diri jika seandainya terjadi yang besar," katanya. 

Selain masyarakat sudah memahami, kesiapsiagaan bencana juga dilakukan dengan memanfaatkan teknologi. Saat ini di sekitar Gunung Merapi telah terpasang setidaknya belasan CCTV dan 24 seismik. Nanik Humaida, dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTK) mengatakan letusan Gunung Merapi yang akhir-akhir ini memang kecil.

"Jadi baiknya kita menanggapi secara proporsional saja. Letusan kemarin abunya sangat tipis. Tidak membahayakan penduduk sekitar maupun penerbangan. Juga berlangsungnya sebentar," katanya. 

Secara teoritis, Gunung Merapi mengalami letusan besar dengan kurun waktu 50 sampai 100 tahun sekali. Nanik mengatakan terakhir kali Merapi mengalami letusan besar pada tahun 2010. Setidaknya sampai tahun 2060 baru akan terjadi lagi letusan yang besar. 

"Sekarang kubah kawahnya hanya berkapasitas 400 ribu kubik. Itu sangat kecil dibanding dengan kapasitas kawah yang mencapai 10 juta. Sedangkan jika meletus, Merapi hanya mampu melontarkan material 50 persen dari kubah kawah. Jadi kalau sekarang meletus radiusnya tidak mencapai 3 km," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu