Follow Us :              

Bangunan SMK N 2 Songgom Ambruk, Wagub: Tunggu Hasil Kajian

  26 November 2019  |   13:00:00  |   dibaca : 1636 
Kategori :
Bagikan :


Bangunan SMK N 2 Songgom Ambruk, Wagub: Tunggu Hasil Kajian

26 November 2019 | 13:00:00 | dibaca : 1636
Kategori :
Bagikan :

Foto : Simon (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Simon (Humas Jateng)

BREBES - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah belum dapat mengambil langkah atau kebijakan untuk menindaklanjuti insiden ambruknya bangunan SMKN 2 Songgom, Kabupaten Brebes pada Minggu (24/11/2011). Hingga sekarang, pemprov masih mengkaji kejadian tersebut dari berbagai aspek.

"Kita kaji dahulu, kita tidak berani langsung mengambil sikap. Di pemprov ada bagian kebencanaan, satu bangunan roboh tidak bisa serta merta langsung kita perbaiki karena ada regulasinya, dan agaimana peraturannya nanti kita kaji," kata Taj Yasin di sela peninjauan SMKN 2 Songgom, Selasa (26/11/2019).

Didampingi Wakil Bupati Brebes, Tarjo beserta sejumlah pejabat terkait lainnya, Wakil Gubernur Taj Yasin meninjau kondisi bangunan tiga ruang kelas yang belum difungsikan tersebut. Bangunan yang baru mencapai 80 persen itu, runtuh dan hanya menyisakan puing-puing setelah diterjang hujan deras disertai angin kencang sekitar pukul 15.00 WIB.

Kendati SMA/SMK Negeri di Jateng, termasuk SMKN 2 Songgom menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, namun pemprov belum dapat menentukan langkah berikutnya karena kejadian tersebut masih dalam kajian pihak terkait. Sehingga upaya jangka pendek adalah menunggu hasil kajian, kemudian baru menentukan langkah selanjutnya.

Salah seorang siswa SMKN 2 Songgom, Iqbal mengatakan bangunan tiga kelas yang ambruk belum difungsikan untuk kegiatan belajar dan mengajar. Tidak ada korban jiwa atau luka dalam insiden tersebut karena terjadi pada hari libur sekolah. Namun demikian, para siswa harus waspada terutama ketika hujan deras.

"Bangunan yang ambruk belum difungsikan karena pembangunannya masih 80 persen. Kemarim pernah dipakai untuk acara Maulid Nabi Muhammad. Tidak ada siswa yang menjadi korban karena ambruk pada hari Minggu," beber siswa kelas XI itu.

Sementara ini, jajaran Polres Brebes sedang melakukan pengecekan dan penyelidikan terkait ambruknya tiga ruang kelas SMK yang berada di Desa Karangsembung, Kecamatan Songgom itu. Pengecekan lapangan bertujuan untuk mengumpulkan data-data terkait penyebab bangunan ambruk. Termasuk memeriksa kualitas adonan semen, ukuran besi beton, dan material lainnya.


Bagikan :

BREBES - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah belum dapat mengambil langkah atau kebijakan untuk menindaklanjuti insiden ambruknya bangunan SMKN 2 Songgom, Kabupaten Brebes pada Minggu (24/11/2011). Hingga sekarang, pemprov masih mengkaji kejadian tersebut dari berbagai aspek.

"Kita kaji dahulu, kita tidak berani langsung mengambil sikap. Di pemprov ada bagian kebencanaan, satu bangunan roboh tidak bisa serta merta langsung kita perbaiki karena ada regulasinya, dan agaimana peraturannya nanti kita kaji," kata Taj Yasin di sela peninjauan SMKN 2 Songgom, Selasa (26/11/2019).

Didampingi Wakil Bupati Brebes, Tarjo beserta sejumlah pejabat terkait lainnya, Wakil Gubernur Taj Yasin meninjau kondisi bangunan tiga ruang kelas yang belum difungsikan tersebut. Bangunan yang baru mencapai 80 persen itu, runtuh dan hanya menyisakan puing-puing setelah diterjang hujan deras disertai angin kencang sekitar pukul 15.00 WIB.

Kendati SMA/SMK Negeri di Jateng, termasuk SMKN 2 Songgom menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, namun pemprov belum dapat menentukan langkah berikutnya karena kejadian tersebut masih dalam kajian pihak terkait. Sehingga upaya jangka pendek adalah menunggu hasil kajian, kemudian baru menentukan langkah selanjutnya.

Salah seorang siswa SMKN 2 Songgom, Iqbal mengatakan bangunan tiga kelas yang ambruk belum difungsikan untuk kegiatan belajar dan mengajar. Tidak ada korban jiwa atau luka dalam insiden tersebut karena terjadi pada hari libur sekolah. Namun demikian, para siswa harus waspada terutama ketika hujan deras.

"Bangunan yang ambruk belum difungsikan karena pembangunannya masih 80 persen. Kemarim pernah dipakai untuk acara Maulid Nabi Muhammad. Tidak ada siswa yang menjadi korban karena ambruk pada hari Minggu," beber siswa kelas XI itu.

Sementara ini, jajaran Polres Brebes sedang melakukan pengecekan dan penyelidikan terkait ambruknya tiga ruang kelas SMK yang berada di Desa Karangsembung, Kecamatan Songgom itu. Pengecekan lapangan bertujuan untuk mengumpulkan data-data terkait penyebab bangunan ambruk. Termasuk memeriksa kualitas adonan semen, ukuran besi beton, dan material lainnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu